“Aku kemari tak ingin mengajakmu rebut,Rin. Aku bukan seperti yang kaubayangkan.”
Kali ini justru Rindu yang kehabisan kata-kata.
“Jika kau masih menutup dirimu, terserahlah.” Panji bangkit dari duduknya, meninggalkan Rindu. Tapi beberapa kalimat terakhir yang sangat mengganggu Rindu, yang membuatnya mati kutu, yang membuatnya tak mampu berdiri, dan membuatnya membiarkan Panji lenyap dari hadapannya, yang menyisakan sesak di dadanya. Benarkah apa yang dikatakan Panji bahwa aku adalah wanita yang tak bisa mencintai orang lain selain mencintai diriku sendiri? Alangkah pedasnya kata-kata Panji tadi. “Kau hanya menuntut cinta…cinta…dan cinta…dariku tapi kau lupa, apakah kau bisa mencintaiku? Memerimaku dengan semua kekuranganku? Membuang semua keegoisanmu…Jika memang hanya ini yang kau bisa, lupakan saja!”
Oh, Tuhan. Ternyata hal inilah sesuatu yang sangat prinsip bagi Panji. Aku harus mencintainya, menerima kodratku sebagai seorang wanita, seorang istri yang patuh pada suaminya. Seorang wanita yang harus merelakan kebebasannya terampas dalam satu ikatan yang bernama pernikahan.Apakah Rindu dan Panji masih terus berseteru di sisa waktu yang tinggal seminggu lagi ? ataukah Rindu masih membutuhkan petualangannya mencari seseorang pengganti Panji?
__________________________________________________________________________________________
Nah, untuk selanjutnya cerita saya serahkan kepada Meliana Indie, selamat berimajinasi ya…
Urutan sementara Cerita Keroyokan Rindu: Dua Minggu Mencari Cinta.
G -> Endah Raharjo -> Sari Novita -> Rahmi Hafizah -> Winda Krisnadefa -> Deasy ->Indah Wd -> Ria Tumimomor-> Mommy -> Ranti Tirta-> Mariska Lubis-> Bahagia Arbi -> Sri Budiarti -> Meliana Indie -> Lia Agustina -> Vira Classic-> Kine Risty-> Princess e Diary
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H