Dinamik Perjuangan Penari dalam Pelestarian Seni
Lebih dari dianggap sebagai hal yang menyangkut sensualitas, penari terkadang mendapati perlakuan-perlakuan yang merujuk pada pelecehan seksual. Seperti yang diunggah dalam akun TikTok @infobalinese.id menampilkan seorang Penari Bali yang mendapati ciuman di pipi oleh pria yang tidak dikenal. Alih-alih kegirangan, ekpresi penari tersebut seketika berubah menjadi tidak senang atau bahkan marah.
Di dalam video lain pada akun @balisantuy menampilkan penari tersebut disawer atau diberi uang oleh salah seorang pengunjung melalui mulutnya. penari tersebut mengambilnya dengan tangan namun, pengunjung tersebut menolaknya. Ia ingin penari tersebut mengambil melalui mulutnya. Si penari langsung menolaknya dan menjelaskan bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan melalui isyarat jari telunjuknya yang melambai.
Filosofi Gerakan Tari
Gerak yang ditampilkan penari bukan sembarang gerak. Seniman atau koreografer membuat gerakan yang sesuai dengan tema dan maksud dari tarian tersebut. Sebagai contoh Tari Saman dari Aceh memiliki gerakan yang selaras dan kompak. Gerak tangan di dada bermakna kerendahan manusia sebagai makhluk Allah. Begitu juga dengan gerak kedua telapak tangan yang disatukan pada Tari Bedhaya yang berasal dari Jawa bagian Tengah dan Timur bermakna permohonan doa kepada Sang Pencipta. Lain halnya dengan Tari Nandak Ganjen Betawi, tari ini justru memiliki gerak yang lincah dan energik. Tari menggambarkan gadis Betawi yang genit juga gembira dalam masa remajanya yang tetap mengutamakan nilai sopan dan santun.
Sudah sepatutnya sebagai penjaga warisan budaya, generasi muda khususnya pemuda dan pemudi Indonesia untuk terus melestarikan seni tradisional dan meluruskan maknanya.Â
Penulis: Mahasiswi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga
Sumber:
https://vt.tiktok.com/ZS65WWyPy/
https://vt.tiktok.com/ZS657Stmq/