Mohon tunggu...
Cici Desri
Cici Desri Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Voice Over Talent | Mom Millenial Lifestyle Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidrasi, Elemen Penting bagi Jaringan Tubuh dan Kecerdasan Anak

28 Oktober 2019   12:47 Diperbarui: 28 Oktober 2019   22:07 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh anak, terutama saat mereka beraktifitas diluar ruangan dengan cuaca panas. Hidrasi juga membantu proses pelarutan zat kimia dalam tubuh.

Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh, namun fungsi ini dapat bekerja dengan optimal saat kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Sebaliknya kekurangan cairan dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan penyakit batu ginjal, sebagai penyakit kritis yang banyak menyerang penduduk Indonesia.

Terlebih, menurut Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi., Sp. GK., hidrasi juga turut mempengaruhi kecerdasan anak. Meskipun banyak faktor penentu lainnya seperti kebutuhan makro dan mikro nutrient, namun air juga turut berkontribusi sebab 73% komposisi otak terdiri dari air.

Tantangan Membiasakan Anak Minum Air Putih

Di balik pentingnya asupan cairan bagi anak-anak, ternyata belum semua orang tua membiasakan si kecil minum air putih. Padahal, peran orang tua sangatlah penting untuk memastikan si kecil tetap terhidrasi dengan baik. Terlebih untuk anak usia 1-3 tahun yang masih bergantung dengan bantuan orang tua dan orang terdekatnya.

Hal ini juga dibuktikan dengan hasil survey yang saya buat. Survey yang berisikan 6 pertanyaan ini diisi oleh 135 ibu-ibu dari Komunitas MPASI Jakarta dan ibu-ibu peserta Posyandu di area rumah saya. Hasilnya menunjukan, sebanyak 75% orang tua kurang peduli dengan asupan cairan pada anak dan lebih memperhatikan asupan makanan. Sementara sisanya 25% lebih seimbang saat memberikan asupan makanan dan kebutuhan cairan.

Alasannya cukup beragam, diantaranya yaitu:

  • Belum cukup edukasi tentang pentingnya cairan bagi tumbuh kembang anak.
  • Belum mengetahui anjuran jumlah air putih yang harus dikonsumsi anak.
  • Anak menolak diberi air putih dan lebih memilih teh manis, susu UHT dan minuman manis lainnya.
  • Orang tua belum mengetahui kiat supaya anak mau minum air putih.
  • Orang tua tidak suka minum air putih.
  • Lupa menawarkan air minum dan seringnya memberi anak minum hanya ketika anak meminta.

Jadi memang apa yang saya rasakan selama ini juga dirasakan oleh orang tua lain diluar sana. Membiasakan anak minum air putih itu tidak mudah tapi juga tidak menjadi alasan untuk tidak memulainya ya. Mengingat bahwa kebutuhan cairan ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan anak di masa yang akan datang.

Alasan Anak-anak Mudah Mengalami Dehidrasi

Sebelumnya saya telah melakukan sesi wawancara dengan 3 orang tua yang memiliki anak usia 2 tahun, yaitu Ibu Siti, Ibu Putri dan Ibu Evi. Mereka mengaku, anak-anaknya memang sering menolak minum air putih dan lebih memilih minum susu UHT dingin dan minuman manis lainnya. Tapi berbeda jika anak-anaknya diajak aktif bermain dan bergerak, mereka mudah haus dan pasti meminta minum air putih dengan sendirinya. Sementara, Ibu Siti mengaku, dirinya sering lupa memberi atau menawarkan minum air putih untuk anaknya. Dalam sehari rata-rata anak-anaknya mengonsumsi air putih sebanyak 500-800 ml, sisanya mereka tetap memberikan air minum manis seperti susu UHT, teh manis dan jus.

Menurut dr. Atilla Dewanti Sp. A(K), pakar Neurologi anak yang saya temui selepas acara Parenting di Jakarta Selatan menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa anak lebih mudah mengalami dehidrasi:

  • Anak-anak memiliki tubuh yang kecil dibandingkan orang dewasa sehingga cadangan air dalam tubuhnya cepat habis.
  • Anak malas minum, tak hanya soal GTM alias gerakan tutup mulut saat diberi makan tapi ada juga anak-anak yang memolak saat diberi minum.
  • Anak-anak pada usia 2-5 tahun cenderung aktif dan senang bergerak serta melakukan eksplorasi sehingga mereka mudah berkeringat, kelelahan dan merasa haus. Jika tidak diberi asupan cairan pengganti, anak-anak akan mudah dehidrasi.
  • Anak-anak belum bisa mengambil minum sendiri dan masih mengandalkan bantuan orang tua. Sementara, terkadang orang tua lupa menawarkan atau memberi minum air putih untuk si kecil.
  • Kondisi kesehatan anak, seperti demam, muntah dan diare menyebabkan anak mudah dedihrasi.

Kiat Supaya Anak Terbiasa Minum Air Putih

Sejak mengetahui pentingnya hidrasi bagi bayi dan anak-anak, saya pun mulai menerapkan kiat supaya si kecil terbiasa minum air putih tanpa harus dipaksa.

  • Dimulai oleh orang tua terlebih dahulu sehingga anak-anak akan meniru.
  • Mengisi botol atau tempat air minum yang berukuran 1 liter setiap pagi. Tujuannya supaya bisa mengukur berapa banyak jumlah air yang sudah dikonsumsi si kecil dalam satu hari.
  • Pastikan air tersedia dan mudah diambil oleh anak.
  • Kita bisa mengisikan air tersebut kedalam gelas, cangkir atau botol milik anak dengan warna dan karakter yang ia sukai.
  • Tawarkan air setiap kali si kecil makan dan ngemil.
  • Membawa botol berisi air minum saat berpergian dengan anak. Hal ini saya lakukan bahkan sekedar pergi main sebentar keluar rumah.

Jadi bagaimana Moms, apakah kebutuhan cairan si kecil sudah benar-benar terpenuhi? Atau Moms mengalami kendala yang sama seperti hasil survey diatas? Semoga informasi diatas bisa membantu Moms dalam memenuhi kebutuhan cairan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun