Lebih lanjut Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi., Sp. GK. menjelaskan, hidrasi atau mencukupi kebutuhan cairan anak bisa mempengaruhi kecerdasan kognitif si kecil. Secara umum hidrasi yang cukup juga akan menghidrasi otak karena otak isinya 75% berupa cairan.
Ketika anak kekurangan cairan, kinerja otak pun jadi menurun. Terlebih anak-anak usia 1-3 tahun belum bisa mengutarakan rasa haus dengan benar. Sehingga hal paling baik yaitu dengan terus menjaga anak-anak tetap terhidrasi dengan baik.
Dampak Dehidrasi Jangka Pendek Pada Anak
- Dalam jangka pendek, dampaknya bisa mengganggu fungsi kognitif dan mood anak seperti mudah cemas dan tegang, konsentrasi menurun, daya ingat visual menurun, mudah lelah dan mengantuk, serta kehilangan semangat bermain.
Dampak Dehidrasi Jangka Panjang Pada Anak
- Kekurangan cairan tubuh memicu munculnya penyakit serius dikemudian hari seperti wasir, batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga risiko obesitas.
Kenali Gejala Dehidrasi Anak
Gejala dehidrasi pada bayi, balita dan orang dewasa sebenarnya sama. Dua pertanda awal dehidrasi yaitu munculnya rasa haus dan urine berwarna kuning gelap dan keruh.
Gejala yang muncul pun tergantung dari tingkat dehidrasi yang dialami, yaitu dehidrasi ringan dan berat. Gejala dehidrasi ringan seperti merasa haus, urine berubah warna menjadi kuning gelap dan keruh, hasrat buang air kecil menurun, mulut kering dan lengket, sakit kepala, sembelit dan pusing.
Sementara gejala dehidrasi berat diantaranya seperti mudah marah dan tampak kebingungan, denyut jantung cepat namun lemah, sesak napas, mata cekung, demam, kulit menjadi tidak elastis dan kering, tekanan darah rendah, tidak buang air kecil selama 8 jam, pusing dan mudah mengantuk hingga penurunan kesadaran.
Seringkali gejala dehidrasi pada anak juga disertai demam, anak terlihat lemas, tidak ada air mata saat menangis, kondisi mulutnya kering, menyusutnya ubun-ubun, kulit anak terasa dingin dan kering, mudah mengantuk bukan pada jam tidur serta tidak buang air kecil selama 3 jam bahkan lebih.
Gejala dehidrasi harus segera diatasi sebab termasuk kondisi medis darurat dan butuh penanganan cepat lantaran dapat merusak jaringan otot dan memicu penyakit berbahaya seperti ginjal.
Pentingnya Hidrasi Untuk Kesehatan Anak
Dalam video pada channel Youtube "Kok Bisa?" dan "Anak Sehat dan Berkualitas" menjelaskan bahwa air layaknya pelumas pada mesin kendaraan. Jika kendaraan tidak cukup pelumas makan mesinnya akan mudah panas bahkan bisa memicu terjadinya konsleting dan kendaraan jadi mogok hingga rusak.
Begitu pula kebutuhan air pada tubuh kita. Air yang dikonsumsi akan melumasi otot dan sendi sehingga bisa berfungsi dengan baik. Terlebih, 83% darah terdiri dari cairan yang terus bergerak membawa nutrisi dan oksigen yang akan didistribusikan ke seluruh organ penting dalam tubuh.
Minum air putih saat si kecil terbangun di pagi hari sangat baik untuk upaya rehidrasi setelah berisitirahat. Anak tidur sekitar 8-10 jam setiap malam tanpa mendapatkan asupan apapun sehingga minum air putih saat ia terbangun mampu mengabalikan fungsi organ yang sempat tersendat.
Anak-anak cenderung mudah mengalami gangguan saluran pencernaan seperti diare dan konstipasi. Memenuhi kebutuhan cairan anak bisa meningkatkan fungsi limfatik sehingga baik untuk sisitem kekebalan tubuh anak dan menurunkan risiko infeksi dalam tubuh dan saluran pencernaan anak.