Cilacap (27/7) pelaksanaan KKN Tim II Universitas Diponegoro telah berlangsung selama kurang lebih 4 minggu dengan jadwal mulai dari tanggal 30 Juni Hingga 12 Agustus 2021 dengan mengusung tema Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat Di Masa Pandemic Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's). KKN ini dilaksanakan Oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro yakni Cici Cahyanti dengan Jurusan Manajemen.
Sampai saat ini, pandemic virus COVID 19 belum terdapat tanda-tanda kapan berakhir. Hal ini dapat kita lihat dari angka kenaikan positif virus corona di Indonesia khususnya di Kabupaten Cilacap yang terus meningkat setiap harinya sehingga mengakibatkan pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk daerah Pulau Jawa-Bali. Namun, baru-baru ini kebiajakan PPKM darurat tersebut telah berubah nama menjadi PPKM Level 3-4. Situasi level tertinggi (level situasi 4) adalah kondisi transmisi virus sangat tinggi sedangkan kapasitas respons terbatas. Dalam situasi ini, protokol kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial harus diperketat agar jumlah kasus turun sampai ke level yang dapat ditangani oleh fasilitas layanan kesehatan yang ada.
Dengan adanya kebijakan tersebut, otomatis warga sekitar Desa Matenggeng khususnya ibu-ibu memiliki keterbatasan untuk melakukan sesuatu dan sebagian besar  mereka hanya berdiam diri di rumah. Meskipun demikian, imunitas tubuh harus tetap dijaga agar mereka tidak mudah terserang oleh penyakit. Maka dari itu, Cici Cahyanti seorang Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mencoba memanfaatkan kunyit yang ditanam warga sekitar untuk menjalankan Program Pelatihan Pembuatan Jamu Tradisional Pasir Liwet dari Rempah-Rempah Alami yang Dihasilkan Oleh Warga Sekitar. Jamu tradisional ini berbahan dasar kunyit dengan ditambakan sedikit gula jawa dan kayu manis sebagai penambah cita rasa pada jamu tersebut. Hasil akhir dari produk ini yakni berupa serbuk jamu yang dikemas secara menarik dan bisa dijadikan sebagai ide usaha serta mampu mendukung salah satu program SDGs point ke 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Pelaksanaan program ini dilakukan pada hari Minggu (25/7) dengan target sasaran ibu-ibu sekitar gang Pasir Liwet. Program yang dilakukan adalah memberikan pelatihan bagaimana proses demi proses dalam pembuatan serbuk jamu tradsional. Target sasaran ini terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan yang mahasiswa berikan. Mereka mengikuti setiap langkah dalam pembuatan jamu mulai dari pembersihan kunyit, pencucian kunyit, memarut kunyit, memeras kunyit dan diambil airnya saja, peemasakan kunyit dengan ditambah gula jawa dan bahan yang lain sampai kepada tahap akhir yakni penjemuran calon serbuk jamu sekaligus mempraktekan nya sendiri dengan di dampingi oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Setelah kurang lebih dua hari yakni (27/7), serbuk jamu mulai mengering karena dijemur dengan mengandalkan panas matahari sambil dilakukan pengayakan. Selanjutnya, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan pelatihan mengenai pengemasan yang menarik, karena nantinya produk akan di pasarkan melalui Media Sosial. Selain itu, mahasiswa juga menyiapkan label yang telah di design secara menarik untuk menambah tampilan pada kemasan sehingga menciptakan nilai jual yang tinggi.
Belum cukup sampai disitu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada salah satu perwakilan target sasaran mengenai foto produk yang baik agar ketika produk dipasarkan mampu menarik hati pembeli untuk melakukan pembelian. Sosialisasi dan pelatihan tersebut sekaligus mengedukasi bagaimana cara promosi yang baik untuk kedepannya.
Dengan dilakukannya program ini, diharapkan tumbuh kesadaran bagi warga di Desa Matenggeng akan pentingnya menjaga imun dimasa pandemic seperti ini salah satunya dengan mengonsumsi serbuk jamu tradisional ini. Hebatnya jamu tradisional ini bisa dikonsumsi oleh siapa saja termasuk anak-anak, karena kandungan yang terdapat pada jamu ini aman untuk dikonsumsi tanpa bahan pengawet ataupun pewarna apapun.
Selanjutnya, diharapkan pula program pelatihan ini bisa menjadi ide bisnis warga sekitar sehingga bisa menambah penghasilan mereka sehari-hari. Dengan demikian program ini mampu mendukung salah satu point SDGs yakni yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Penulis       : Cici Cahyanti
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â : Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE. Msc. Akt
Lokasi       : Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H