Saingan ku seorang anak guru dan seorang Adik Kepala Sekolah. Bukan main bukan? Aku yang terlahir dari rahim orang biasa, tidak ber pendidikan tinggi dan hanya lulusan SD saja. Bapak ku saja lulusan SMK tidak setara jika di bandingkan dengan latar belakang para pesaing ku.
Aku belajar dari kegagalan sebelum nya. Grogi akan membuat hancur seluruh nya. Aku berusaha tenang dan menikmati setiap alur nya.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ya, aku berhasil membawakan Pidato ku dengan banyak tepuk tangan yang menggema di seisi ruangan. Ah, lega nya aku hanya tinggal menunggu hasil akhir saja.
Panitia kini mengumumkan siapa saja yang menang dalam perlombaan. Tiba lah, disaat bagian ku. Aku menarik nafas panjang, dan membuang nya kasar.
Juara 3, Juara 2, sudah di umumkan sebelum nya. Nama ku belum terpanggil juga.
"Ah, mana mungkin aku menang, saingan ku saja orang-orang ter nama" gerutu ku minder sekali.
Tapi, sangkaan ku salah besar. Saat tiba pemanggilan juara pertama nama ku lah yang di panggil panitia.
Aku setengah tak percaya, aku saling lempar pandangan pada teman sekelas ku saat itu.
Kedua kali nya Panitia memanggilku, ya, aku berusaha yakin kali ini.
Aku berjalan menuju Podium dan menerima hadiah, piagam, serta piala. Rasa nya aku bangga sekali.Â