Mohammad Ulin Nuha, Tazkiya ainurrahma, Luqman Hakim
Apakah kalian tahu apa itu kesetaraan gender? Kesetaraan gender adalah kesamaan dalam memperoleh kesempatan dan hak-hak sebagai manusia, kesamaan yang dimaksud di sini adalah mendapatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam perbincangan mengenai pembangunan dan perubahan sosial.
Gender di sini dipersoalkan karena perbedaan peran, tanggung jawab, hak-hak, dan fungsi laki-laki dan perempuan dalam masyarakat, serta ruang untuk aktivitas dan akses mereka. Pada akhirnya perbedaan ini menyebabkan diskriminasi dan pilihan perlakuan terhadap akses, partisipasi, dan kontrol dalam hasil pembangunan laki-laki dan perempuan.
Kesetaraan gender bukan hanya tentang isu perempuan, akan tetapi ini adalah masalah sosial yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Untuk saat ini, perempuan dan laki-laki tidak terasa lagi kesenjangannya, dan mempunyai kesempatan yang sama. Namun berdasarkan data, pada tahun 2023 Indonesia menempati peringkat ke-87 dari 146 negara dalam Indeks Kesenjangan Gender Global (GGGI) menurut World Economic Forum (WEF). Hal yang mendukung data ini ialah dilihat dari para pemimpin negara di dunia, menteri, posisi karir dan yang lainnya kebanyakan adalah laki-laki.
Di sekitar kita ada beberapa contoh mengenai kesetaraan gender, contohnya struktur kelas kebanyakan masih dipimpin oleh laki-laki, dikarenakan masih banyak yang menganggap kaum laki-laki lebih mampu untuk memimpin.
Dalam pandangan kami, kesetaraan gender sangat penting untuk mendapatkan kesempatan sumber daya, pengetahuan yang seimbang, mendapatkan perlakuan yang setara dan tidak mendapatkan perlakuan diskriminasi berdasarkan identitas manusia yang bersifat kodrat. Hal ini dapat dilihat dari ketua DEMA fakultas yang dipimpin oleh perempuan yang bernama Aisyah Dian Syafitri.
Berdasarkan fakta tersebut, perempuan mempunyai hak dan kedudukan yang setara dengan laki-laki. Tidak hanya kaum laki-laki yang dapat memimpin, tapi perempuan juga mampu melakukannya. Memperjuangkan kesetaraan gender dapat meningkatkan potensi ekonomi nasional dan memberdayakan seluruh masyarakat untuk keluar dari kemiskinan.
Bahkan dalam perspektif islam kesetaraan gender dijelaskan dalam hadis yang diinterpretasikan sebagai mendukung ketidaksetaraan gender. Sebagai contoh Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan “perempuan adalah saudara laki-laki, dan mereka memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan beribadah kepada Allah SWT” (HR Abu Dawud).
Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam Islam yang menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan mereka (Mohammad, Hendra & Nurul 2023).