Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mandalika dan Seisinya, Patut Diperkenalkan di Mata Dunia

18 November 2021   22:05 Diperbarui: 18 November 2021   22:11 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jogjakarta, CCKJMPNG - Berbicara wisata di tanah nusantara tidak pernah habisnya, melihat Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa. Termasuk Mandalika yang kini menjadi buah bibir di jagad maya. 

Indonesia yang menjadi perhelatan balap motoGp World di tahun 2022 mendatang. Tak hanya pemerintah tetapi warga lombok sendiri diharapkan dapat bersumbangsih. 

Perhelatan di tahun 2021 ini ternyata menyimpan sebuah rahasia wisata yang perlu diketahui. Kemilau pasir pantai sendiri menjadi sight mandalika. 

Konsep tourism from mandalika menjadi event pertama di Indonesia saja perbalapan kendaraan. Wisata diharapkan mampu mendorong perekonomian warga di mandalika itu sendiri. 

Mandalika sendiri diambil dari kata nama seorang putri dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Keduanya adalah pemimpin kerajaan yang berkuasa di Gumi Sasak (Tanah Sasak) pada zaman dahulu kala.

Singkat Cerita, selain menawan Putri Mandalika juga dikenal baik bagi penduduk kala itu. Tak heran, masyarakat serta pangeran dari banyak kerajaan setempat amat mencintai sang putri. Bahkan kabarnya, banyak pangeran yang tergila untuk meminang adinda putri Mandalika. 

Dari sebab inilah, Putri Mandalika gamang. Karena tak ingin ada perseteruan di Tanah Sasak lantaran persaingan memperebutkan dirinya, sang putri akhirnya mengundang seluruh pangeran ke Bukit Seger dan memutuskan menerima lamaran mereka.

Usai perkataan terlontar dari bibirnya, Putri Mandalika menjatuhkan diri dari atas bukit ke laut. Rakyat berusaha mencari jasad sang putri, bagai hilang ditelan bumi. 

Mereka malah menemukan nyale atau cacing berwarna-warni. Sehingga Nyale di percayakan sebagai hewan jelmaan Putri Mandalika.

Singkat cerita tersebut tergambarkan pada tarian budaya warga mandalika. Potensi wisata menjadi bak surga tersembunyi di wisatanya. Berikut Hide Paradise yang dimaksudkan penulis. 

Pertama, Bukit  Merese

Pesona alam Mandalika dari ketinggian yang cukup melatih kaki di atas Bukit Merese. Sajian pemandangan yang memanjakan mata, saat matahari rebah ke barat atau biasa dikenal sunset menjadi bakal dinegeri atas awan.

Saat jarum dinding menunjukkan pada waktu 5 sampai 6 sore, kita dapat menyaksikan langit didominasi warna orange kemerahan bahkan kepink pink an. Dari atas bukit ini terlihat pula Pantai Tanjung Aan dan Batu Payung. 

Deburan ombak yang landai menjadikan nuansa pelengkap kita saat memandangnya, ada perasaan sejuk yang memikat sekaligus rasa damai yang merasuki Romansa. Savana dengan reremputan yang bergoyang ditiup semilir angin bagai sajak puisi nan romansa. 

Kedua, Hutan Monyet Pusuk

Kawasan hutan wisata  yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani,Lombok. Hutan Pusuk dapat ditempuh melalui jalur darat dengan durasi yang tidak terlalu lama, sekitar 30 menit dari pusat kota Mataram.

Hutan Pusut terdapat ratusan ekor monyet jinak berekor panjang inilah yang menjadi hutan monyet pusut. Monyet-monyet tersebut bisa dikatakan jinak serta ramah terhadap pengunjung yang memberikan makanan. Jadi nih, yang mau bekal siap-siap dimintai para preman kecil. 

Ketiga, Kampung Sade (Kampung Tenun Dunia) 

Kampung ini terletak pada arah utara, tujuh puluh kilometer ditempuh dari mandalika saat mengunjungi kampung Sade. Dengan kearifan lokal rumah yang khas menjadi wisata unik. 

Keramahan warga akan disambut dengan bahasa khas daerahnya. Terkadang disambut dengan budaya di sana juga. 

Sisi samping Desa Sade, kawasan pengrajin tenun Lombok juga bisa ditemukan di Desa Sukarara yang berjarak 26 km dari Mandalika atau 40 menit perjalanan dengan mobil.

Pusat kerajinan tenun serupa juga terdapat di Desa Ende. Untuk menuju ke lokasi, kita dapat menempuh waktu perjalanan kurang lebih 15 menit dari Desa Sade.

Tak hanya bisa membeli kain tenun jadi, kamu juga dapat menyaksikan pembuatan kain tradisional secara langsung di desa-desa tersebut. Bahkan, tak jarang pengunjung dipersilakan untuk mencoba menenun kain sendiri sebagai wawasan baru bagi kita. 

Saat ini, jikalau Anda ingin segera memiliki produk tenun ikat atau songket asal Lombok, kamu bisa membeli secara daring melalui platform #BeliKreatifLokal milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Kesimpulan

Warga Indonesia sangat menunggu perhelatan MotoGP di tahun 2022 nanti. Bahkan kabarnya pada event word superbike pada Sirkuit Mandalika dipastikan akan menjadi arena pertempuran seri terakhir World Superbike, Jumat (19/11/) sampai Minggu (21/11/).

Tiket yang cukup menggocek kantong terbayar lunas dengan destinasi wisata lombok yang menawan. Eforia masyarakat Indonesia juga dapat dibendung dengan menonton pada siaran media television yang menyiarkan langsung dari Stadion Mandalika. 

Dengan harapan wisatawan mancanegara yang menjadi perhelatan pembalap motogp dapat mendongkrak tiang perekonomian di kawasan Mandalika tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun