Pertama, Bukit  Merese
Pesona alam Mandalika dari ketinggian yang cukup melatih kaki di atas Bukit Merese. Sajian pemandangan yang memanjakan mata, saat matahari rebah ke barat atau biasa dikenal sunset menjadi bakal dinegeri atas awan.
Saat jarum dinding menunjukkan pada waktu 5 sampai 6 sore, kita dapat menyaksikan langit didominasi warna orange kemerahan bahkan kepink pink an. Dari atas bukit ini terlihat pula Pantai Tanjung Aan dan Batu Payung.Â
Deburan ombak yang landai menjadikan nuansa pelengkap kita saat memandangnya, ada perasaan sejuk yang memikat sekaligus rasa damai yang merasuki Romansa. Savana dengan reremputan yang bergoyang ditiup semilir angin bagai sajak puisi nan romansa.Â
Kedua, Hutan Monyet Pusuk
Kawasan hutan wisata  yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani,Lombok. Hutan Pusuk dapat ditempuh melalui jalur darat dengan durasi yang tidak terlalu lama, sekitar 30 menit dari pusat kota Mataram.
Hutan Pusut terdapat ratusan ekor monyet jinak berekor panjang inilah yang menjadi hutan monyet pusut. Monyet-monyet tersebut bisa dikatakan jinak serta ramah terhadap pengunjung yang memberikan makanan. Jadi nih, yang mau bekal siap-siap dimintai para preman kecil.Â
Ketiga, Kampung Sade (Kampung Tenun Dunia)Â
Kampung ini terletak pada arah utara, tujuh puluh kilometer ditempuh dari mandalika saat mengunjungi kampung Sade. Dengan kearifan lokal rumah yang khas menjadi wisata unik.Â
Keramahan warga akan disambut dengan bahasa khas daerahnya. Terkadang disambut dengan budaya di sana juga.Â
Sisi samping Desa Sade, kawasan pengrajin tenun Lombok juga bisa ditemukan di Desa Sukarara yang berjarak 26 km dari Mandalika atau 40 menit perjalanan dengan mobil.