Mohon tunggu...
Deny S Pamudji
Deny S Pamudji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya menulis karena saya terus berpikir. Senang mengamati dan belajar. Fotografi, gitar, dan beladiri, tidak bisa lepas dari diri saya. Indonesia is The BEST.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi Beragama Penuh

13 April 2018   16:22 Diperbarui: 13 April 2018   16:29 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Toleransi beragama belumlah penuh jika masing2 keyakinan ada keinginan untuk memperdebatkan hal-hal tertentu.  Toleransi beragama terjadi justeru apabila setiap agama bisa memberikan alasan2 yang lebih kurang sama untuk mendukung, misalnya indahnya keberagaman dan pentingnya membangun keluarga yang bahagia sejahtera, dunia dan akhirat.

Toleransi beragama belum penuh apabila kita melihat adanya orang-orang ditangkap hanya karena salah ucap atau salah tafsir suatu ayat.  Padahal tidak ada niatan orang-orang itu untuk melakukan penistaan.  Pasal penistaan baru dapat diberlakukan apabila seseorang dengan terang-terangan mengatakan kitab suci seseorang palsu, tidak benar, atau melakukan hal yang tidak patut pada kitab suci tersebut (merobek, membakar, menginjak-injak).  Saya berharap toleransi beragama penuh bisa dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak lama lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun