"Meditasi menulis", pernahkah Anda mendengarnya? Atau, malah sudah sering melakukannya? Untuk anda yang gemar menulis, apakah perlu sesekali melakukan meditasi menulis? Kapan tepatnya meditasi menulis ini perlu dilakukan?Â
Dan bagi anda yang belum mengenal, izinkan saya memaparkan sedikit terkait meditasi menulis. Â
Meditasi menulis adalah jenis meditasi yang dilakukan sambil menulis. Mengikut kaidah umumnya, meditasi mengajak kita untuk melepas beban-beban saat proses menulis, tidak menghujat persoalan apapun yang menghalangi, mengabaikan semua rintangan, perasaan tidak mampu, atau rasa bangga sebab tidak pernah menemui kesulitan-kesulitan dalam menulis.
"Abaikan semua bisikan-bisikan... Lepaskan semua beban...
Teruslah menulis, dan sadari bahwa anda sedang menulis..."
"Menulislah dengan penuh cinta... Menulis demi kemanusiaan...
Menulis untuk berbagi... untuk belaskasih..."
"Mari fokus menulis, dan kesadaran bahwa anda sedang menulis.
Lepaskan semua, dan masuklah ke dunia menulis yang menyenangkan..."
Mungkin anda yang pemula, masih saja menggerutu di malam ini karena sulit terkendala ide. Sulit menulis dikarenakan pikiran yang amburadul.Â
Sulit menulis dikarenakan kurangnya dukungan. Hingga keluar dari mulut anda, buat apa lagi saya menulis? Toh tidak ada juga yang memberi saya semangat, apalagi pujian!
"Tenang jiwa, tenang jiwa,
jangan marah jiwa, jangan marah..."
Saat hati dan pikiran tak saling kompromi, menemui jalan buntu begini, mengapa harus terus menulis?! Siapa yang untung coba?? Toh cuma lelah saja yang didapat. Jangankan duit, dibaca saja belum tentu. Siapa coba yang akan beri penghargaan?!
"Tenang jiwa, tentang jiwa, tenang jiwa..."