Mohon tunggu...
khusnul khasanah
khusnul khasanah Mohon Tunggu... mahasiswa -

✩✩كن متفائلا ولا تكن متسائما✩✩ Dibalik kesuksesan ku ini, karena ridho Allah serta berkat adanya do'a darimu abah umik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Faktor dari Ketidakdisiplinan Seseorang

13 Oktober 2017   14:39 Diperbarui: 13 Oktober 2017   21:23 3946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: courselab.net

Disiplin? Kategori disiplin seperti apakah yang Anda sukai? Dan disiplin manakah yang masih sering dilalaikan? Berbagai macam bentuk disiplin yang sudah diterapkan oleh tiap-tiap orang di dunia ini begitu pula sebaliknya, banyak disiplin yang masih sering dilalaikan. Macam-macam disiplin yaitu disiplin terhadap waktu, disiplin dalam bersikap, disiplin dalam beribadah, dan berbagai macam disiplin lainnya.

Berbicara tentang disiplin saya jadi teringat dulu waktu masih duduk dibangku Madrasah Aliyah. Dari seluruh guru yang ada disekolah selalu menilai bahkan sudah dicap bahwa anak pondok tidak pernah disiplin datang kesekolah padahal jarak tempuhnya lebih dekat dibandingkan dengan siswa yang PP atau pulang pergi dari rumah kesekolah. Kenapa dijuluki demikian? Karena hampir setiap hari saya dan teman-teman yang ada dipondok selalu berangkat kesekolah tidak pernah mengawali malah selalu yang mengakhiri. 

Maksudnya, sebelum lonceng sekolah berbunyi maka dari kami belum ada yang berangkat kesekolah. Bahkan terkadang masih juga ada yang baru memulai mandi. Alasan dari kami molor seperti karet (yang artinya telat) karena kami beranggapan bahwa lokasi nya dekat, jadi meskipun masih nyantai-nyantai dikamar kami tetap tahu masuk belumnya sekolah. Karena terlalu rajinnya kami, sehingga hampir setiap hari guru tidak pernah tidak untuk memberikan hukuman, sampai-sampai mereka lelah sendiri hukuman apalagi yang harus diberikan. 

Mulai dari hukuman ringan: meminta maaf dan janji tidak mengulanginya lagi, berdiri didepan kelas sampai mata pelajaran yang diterlambati selesai hingga berdiri dilapangan sambil hormat bendera dan lari lapangan 10x masih saja tetap sama. Hingga akhirnya kami sadar, sedikit demi sedikit mengurangi kadar keterlambatan kami itu saat memasuki bangku sekolah kelas 2 Madrasah Aliyah.

Nah, dari cerita pengalaman saya diatas. Saya yakin dari ratusan, ribuan, jutaan bahkan hingga milyaran penduduk di Indonesia pernah melakukan hal yang sama. Karena apa? Karena di Indonesia sendiri sudah terkenal dengan julukan "Jam Karet". Maksudnya apa? Setiap pekerjaan dan kegiatan maupun bukan keduanya, selalu dilakukan dengan molor. Mengulur-ulur waktu, meremehkan waktu, menggampangkan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Sebelum itu kita pahami terlebih dahulu apa sebenarnya makna disiplin itu sendiri.

Disiplin berasal dari bahasa latin "discpline" yang berarti "latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat". Secara definisi disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Menurut Siswanto (2011), memandang bahwa disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Orang yang disiplin dalam kebaikan semasa muda tidak akan menyesal dalam masa tua yang lemah. Dan semua orangtua yang hidupnya lemah pasti bisa mengingat masa mudanya yang mengabaikan disiplin (@Mario Teguh).

Apasih penyebab dari ketidakdisipilan dinegara kita Indonesia ini? Apa karena kurang tegasnya bapak Negara terhadap peraturan kedisiplinan? Saya rasa tidak sepenuhnya karena hal itu. Disiplin itu dilakukan oleh tiap-tiap individu, dimana setiap individu selalu mendapat pertanggungjawaban dari amanah yang telah diberikan padanya. Lalu apa faktor penyebab ketidakdisiplinan dalam sehari-hari itu terus melekat?

Malas yang berkepanjangan

Berawal dari malas yang berkepanjangan ini, biasanya seseorang mulai menurun kadar kedisiplinannya sehingga tidak sepenuhnya efisien terhadap tanggung jawabnya. Malas memang merupakan sifat yang sangat mustahil hilang sepenuhnya dalam diri manusia. Karena sejatinya manusia itu memiliki nafsu sehingga malas yang ada pada diri manusia itu bukan merupakan suatu kodrat alam, akan tetapi nafsu yang tidak bisa diperangi oleh tiap-tiap manusia sehingga segala sesuatu, pekerjaan, kegiatan, belajar, dan lain sebagainya akan ditinggalkan begitu saja. Ketika manusia menuruti hawa nafsu nya maka biasanya diidentikkan dengan manusia itu sedang dalam rangkulannya syaithon.

Mengulur-ulur waktu

Berawal dari faktor yang pertama yaitu malas yang berkepanjangan biasanya seseorang menjadi sering mengulur-ulur waktu. Ada dua kategori dimana ketika seseorang sedang mengulur-ulur waktu, yaitu antara akan melakukan dengan tidak melakukan, antara menerima dengan tidak menerima, dsb.

Meremehkan waktu

Nah, pada poin keempat ini biasanya terjadi pada sholat lima waktu. Apakah sholat lima waktu juga dikatakan perlu disiplin? Oh tentu saja perlu. Salah satu bukti seseorang bisa dikatakan istiqomah disiplin yaitu dilihat dari cara ia mengerjakan sholat lima waktu setiap harinya.

sumber: dok.pribadi
sumber: dok.pribadi
Ketidak pekaan sosial

Ketidakpekaan sosial ialah kurangnya solidaritas seseorang terhadap orang lain atau biasa dikatakan kurang menghargai.

Manfaat dari disiplin itu sendiri ialah:

  • Menumbuhkan kepekaan
  • Menumbuhkan kepedulian
  • Menumbuhkan kepatuhan
  • Menumbuhkan kemandirian
  • Menumbuhkan percaya diri
  • Membantu perkembangan otak

Tujuan kedisiplinan menurut Ellen G White ialah:

  • Perintah atas diri
  • Menaklukkan kuasa kemauan
  • Perbaiki kebiasaan-kebiasaan
  • Menghormati kedua orangtua dan ilahi
  • Penurutan atas dasar prinsip bukan paksaan
  • Dan hancurkan benteng syaiton

Disiplin itu memang awalnya tidak enak. Tapi, tidak enaknya disiplin akan menyelamatkan kita dari penyesalan karena kesalahan dan kegagalan yang selalu disebabkan oleh ketidak-teraturan. Memang disiplin tidak menjamin sukses, tapi tidak ada sukses tanpa disiplin. (@Mario Teguh). Displin memang tidak menentukan kesuksesan, akan tetapi orang yang sukses selalu disiplin. Semoga bermanfaat. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun