Mengabaikan suami dan anak-anak. Ini yang paling sering terjadi pada kita, para ibu-ibu. Keasyikan menonton drakor membuat kita banyak mengabaikan hal-hal menarik di kehidupan nyata kita. Kita terlupa bahwa mereka juga membutuhkan perhatian dan kehangatan kita.
Jika kita keasyikan menonton drakor anak pun mulai merasa tidak diperhatikan. Dan mereka akan kembali ke gadget mereka. Kita akan menegur dan memarahi mereka? mana bisa? mana bisa kita melarang anak-anak berhenti gadget sedang kita sendiri masih asyik memegangnya?
Ada kalanya masing-masing anggota keluarga, ayah, ibu, dan anak memegang gadgetnya masing-masing. Namun juga harus ada kalanya mereka semua berhenti dan meletakkan gadget mereka masing-masing dan berkumpul. Bagaimana caranya?
Harus dimulai dari sang ayah dan ibu. Jika kita sudah berhasil meletakkan gadget kita sendiri, mulailah menarik minat anak-anak untuk melakukan kegiatan seru lain. Mengeluarkan selang air, mulai menyiram bunga.Â
Jika anak-anak mulai mengintip keluar, ciprati mereka dengan air. Bermain air adalah hal yang paling menarik bagi anak-anak. Mereka akan pelan-pelan keluar rumah dan merebut selang air kita. Biarkan mereka merusuh di halaman rumah. Biarkan mereka basah-basahan bermain air sambil tertawa.Â
Bahkan jika kita punya pemandian karet mini bisa juga dikeluarkan. Biarkan anak-anak berenang sambil rileksasi meninggalkan gadget mereka. Pun sang ibu juga bisa sekalian istirahat dari menonton drakornya.
5. Menyalurkan Ke Hal yang Positif
Jika sang ibu mulai kecanduan drakor tentu akan berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang terkasih di sekitarnya. Kebiasaan membuang-buang waktu dan karakter konsumtif akan sangat terlihat bagi sekitar jika kita hanya berdiam diri sambil memegang gadget.Â
Sang ibu sebenarnya bisa merubah kebiasaan konsumtif tersebut menjadi hal yang produktif. Mulailah dengan menulis dan mengulas beberapa drakor menjadi tulisan-tulisan blog seperti di kompasiana ini. Tentu hal itu bagi ibu yang gemar menulis.Â
Atau hal produktif lain yang bisa menajamkan kemampuan kita sehingga kita tidak hanya pasif menonton drakor begitu saja. Jadikan menonton drakor sebagai sumber inspirasi sehingga drakor tidak hanya dijadikan objek semata namun berubah menjadi subjek menarik bagi kita.
***