Aku anakmu ibu
Selalu menyayangi dan mencintaimu.
Mar
Tak lama kemudian angin bertiup kencang hingga merobohkan bangunan rumah yang peot ini hingga menimpa kepala yang keriput dengan di tumbuhi rambut-rambut putih. “Ku serahkan padaMu hidupku ya Tuhan. Ambil saja nyawaku yang sudah tak berharga lagi. Aku sudah pasrah, aku tak kuat lagi Tuhan. Sudahilah penderitaan hamba di dunia ini”. Rumah pun roboh menimpa tubuh kecil yang keriput ini dengan menggenggam secarik kertas yang berisi pesan untuk ibu. Namun tak tau lagi kertas itu melayang pergi. Dengan tubuh yang lemas di bawah reruntuhan rumah kayu ini aku berkata “Aku berharap pesan ku ENGKAU sampaikan padanya” Dan mata ini menutup selama-lamanya dengan meninggalkan sebuah pesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H