Liburan pada saat hari raya Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk melakukan pendakian dalam jangka waktu yang panjang. Dengan ajakan teman yang sudah cukup lama akhirnya memaksakan diri untuk mengunjungi Gunung Rinjani, kali ini saya berkesempatan pergi dengan salah satu komunitas penggiat alam bersama tiga teman saya agus riadi dan Irvan Suhartono. Jam 10.00 berangkatlah kami beserta rombongan, setelah perjalanan yang sangat panjang sampailah di daerah indramayu dan waktu nya untuk beristirahat. waktu istirahat telah usai saatnya melanjutkan perjalanan kembali, tak terasa setelah lama duduk dan yang bisa dilakukan didalam bus ini hanya ngobrol dan tidur saja pantat pun terasa panas.
Malam hari pun tiba waktu istirahat pun telah datang " asik makan lagi merokok lagi " , setelah pilih-pilih menu makanan akhirnya makan juga dah. setelah selesai istirahat semua sudah naik ke bis untuk menjutkan perjalanan. Tak terasa pagi hari telah tiba dan rombongan sudah sampai daerah Tawa Timur dan istirahat, shola tsubuh tidak lupa sarapan.
Melanjutkan Perjalanan sampai akhirnya sampai di pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Pulau Bali. Akhirnya Kita bisa bebas bergerak karena sebelumnya terkekang oleh himpitan bangku bus " cie bahasanya agagagag"
Ga terasa sudah jam 10 malam sampai lah kita di padang bai, sekitar menunggu 1 jam akhirnya berlabuh dari padang bai Bali menuju Lembar Lombok. Sekitar Jam 4 pagi dihari kedua sampe deh di Lombok langsung menuju asrama haji di Mataram untuk persiapan pendakian. Belanja makanan untuk melengkapi perbekalan logistik di gunung tidak lupa kita siapkan. Jam 08.00 dari asrama haji lanjut dengan mobil Elf kalo disini mah namanya menuju Pos Pendakian Sembalun.
Trek yang panjang padang savana yang ditumbuhi ilalang , sinar mentari yang begitu menyengat kulit membuat mudah kita merasa letih sambil beristirahat sambil berbincang dengan teman seakan mendapat kem
"Ayo ah kita lanjut lagi"Â sapa saya kepada teman, saya dan teman saya memang tipe pendaki yang tergolong menikmati keidahan alam " ngeles dikit padahalmah emang cape agagagag "
Siang hari terlewati, sore hari berlalu ditemani Agus Riadi dan team sweeper yang selalu menemani kami menjutkan perjalanan menuju pos 1 tempat kami mendirikan camp. sekitar pukul 19.30 akhirnya kami berdua sampai di pos 1 dan mendirikan tenda ternyata kami berdua yang terakhir sampai di pos 1 ini maklum lah namanya penikmat alam hehehe.
Malam hari berlalu pagi hari pun datang tiba di hari kedua dalam pendakian, kami sekelompok menyiapkan makan saparan selesai sarapan packing lalu meneruskan perjalanan menuju pelawangan sembalun dimana pos ini tempat mendirikan tenda sebelum melanjutkan pendakian menuju Puncak.
lagi-lagi bertemu dengan trek yang panjang, panas yang terik membakar kulit kian terasa, " Tuh di depan sampe bukit penyesalan " kata team sweeper yang setia menemani kami berdua penikmat alam ini hehehehehe.
sudah lumayan lama kami istirahat dan sekan tak mau kalah dengan para porte dengan beban bawaan yang na uju bile beratnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak sembalun.
Waktu di jam tangan saya menunjukan pukul 16.00 " Allhamdulilah Ndro sampe juga kita
Tak terasa setengah jam saya berjalan akhirnya sampai juga di pelawangan sembalun. Tidak ada tempat tertutup untuk mendirikan tend
Malam hari datang kami bersiap untuk masak, setelah beberapa saat makanan pun dapat dimakan dan kami pun menyantapnya dengan lahap. Laper Booooooo. Dinginnya malam Pelawangan Sembalun sangat menusuk hingga ketulang kami pun bersiap untuk beristirahat untuk menyiapkan kembali tenaga agar besok fit mendaki puncak Rinjani . Sedang asik tidur dengan setengah sadar terdengar " Permisi permisi bang bang " ternyata panitia yang ingin meberitahukan jadwal untuk besok. " Besok kita mulai pendakian ke puncak jam 02.00 jadi istirahat yang cukup jangan lupa perbekalan untuk kepuncak disiapkan dan jangan lupa mengisi perut sebelum ke puncak " salah satu dari panitia berkata.
Pukul 01.00 alarm di jam saya berbunyi membangunkan saya, segeralah saya membangunk
Tidak terasa satu jam telah berlalu namun pejalanan kami masih sangat-sangat jauh. Karna kegelapan malam akhirnya saya terpisah dengan agus yang biasanya kami bersama-sama bejalan sekarang terpisah.
Jam di tangan saya menunjukan pukul
Sang Fajar mulai menampakan sinarnya sudah waktunya melanjutkan perjalanan menuju puncak, terlihat dari kejauhan sudah ada
Dengan sedikit semangat yang tersisa saya pun melanjutkan perjalanan saya termotivasi teman-teman yan sudah mencapai puncak. Mesk
Sesekali melihat pemandangan sambil mengabadikan danau segara anakan yang indah nan eksotis ini. Dalam hati saya tak sabar aku kedanau segara anakan menikmati keindahannya.
Melanjutkan kembali pendakian ternyata 3 orang dari kelompok saya sudah turun dari puncak " Agus mana ????? " tanya saya " gw kira bareng lo ? " kata irvan berarti agus masih dibawah.
Saya pun melanjutkan perjalanan akhirnya sampai dipuncak Rinjani dengan sisa sisa tenaga cucuran keringat dah hampir berpikir kemba
Sambil menunggu teman saya Agus saya mencari tempat berteduh dari sinar mentari yang begitu terik sambil bersitirahat sejenak menikmat
Setelah tidak lama saya berjalan kembali ke plawangan sembalun ada sosok yang mencurigakan dalam
Perjalanan selajnutnya menuju Danau Segara Anakan, Im Comming....!!! setelah kira-kira 5 jam melewati trek menurun dengan bebatuan yang lincin karena sempat terguyuur hujan akhirnya sampai di Danau Segara Anakan, karena sudah hapir gelap tampa bisa menikmati pemadangan langsung saja menggelar tenda untuk segera beristirahat. Suasana dipagi hari segara anakan sangat indah
Beberapa teme
Tiga hari dua malam sudah saya bermalam di segara anakan, sekarang waktunya untuk meneruskan perjalanan turun dari gunung yang indah ini, trek yang dilalui ini cukup menguras tenaga yang banyak, kita harus melintasi segara anakan untuk mencapai puncak senaru. Dengan jalur menanjak dan berbatu serta melewati punggungan yang sebelah kiri jurang akhirnya pukul 13.00 saya sampai di puncak senaru. Dengan memasuki hutan tropis yang lebat dengan jalur tanah dan berakar menuruni gunung menuju pintu rimba senaru, dengan sistem pendakian saya sebagai penikmat alam memakan waktu kurang lebih 5 jam itu juga terpotong dengan berteduh karena hujan akhirnya tibalah saya di pintu rimba senaru. Dengan perjalan yang sangat panjang serta penuh dengan keringat akhirnya saya mengakhiri pendakian dengan selamat.
Keindahan Taman Nasional Gunung Rinjani keindahannya sulit terlupakan dan membuat saya akan kembali lagi kesini dilain waktu, jadi untuk anda yang menggemari kegiatan di alam bebas ga tidak ada salahnya berkunjung gunung yang ini dengan berjuta keindahannya. [chpk]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H