Mohon tunggu...
Indra Prasetio
Indra Prasetio Mohon Tunggu... -

adventure

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keindahanmu Rinjani

11 Februari 2012   02:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesekali melihat pemandangan sambil mengabadikan danau segara anakan yang indah nan eksotis ini. Dalam hati saya tak sabar aku kedanau segara anakan menikmati keindahannya.

13285954951254712130
13285954951254712130

Melanjutkan kembali pendakian ternyata 3 orang dari kelompok saya sudah turun dari puncak " Agus mana ????? " tanya saya " gw kira bareng lo ? " kata irvan berarti agus masih dibawah.

Saya pun melanjutkan perjalanan akhirnya sampai dipuncak Rinjani dengan sisa sisa tenaga cucuran keringat dah hampir berpikir kemba

13285961691752117576
13285961691752117576
li kebawah terbayarkan dengan keindahan pemandangan sekitar dari Puncak Rinjani....Subhanallah.

Sambil menunggu teman saya Agus saya mencari tempat berteduh dari sinar mentari yang begitu terik sambil bersitirahat  sejenak menikmat

13285970411217264431
13285970411217264431
i keindahan Puncak Rinjani. Lama sekitar 1 jam lebih ko tidak datang juga nie Agus akhirnya saya memutuskan untuk kembali kebawah. Sampai akhirnya ditengah perjalanan bertemu dengan teman sekelompok yaang membawa anaknya Ruffi yang beumur 1.5 tahun sedang di gendong ayahnya dan bang Icin sedang menarik dengan webing yang terikat pada pinggang si ayah . Sungguh pejuangan yang tidak mudah dan membutuhkan semangat untuk mencapai Puncak Rinjani bersama sang anak.

Setelah tidak lama saya berjalan kembali ke plawangan sembalun ada sosok yang mencurigakan dalam

13285974971307151100
13285974971307151100
hati kayanya gw kenal nie hehehe ternyata agus .... " pank kamera ente masie ada batrenya ga???  kamera ane abis nie batrenye " kata agus hahahaha " gw tunggu dari tadi di puncak lama bener ga dateng2, ada nie pake kamera gw dah, sedikit lagi sampe tuh..semangat " akhirnya agus saya tinggalkan dan melanjutkan perjalanan.

Perjalanan selajnutnya menuju Danau Segara Anakan, Im Comming....!!! setelah kira-kira 5 jam melewati trek menurun dengan bebatuan yang lincin karena sempat terguyuur hujan akhirnya sampai di Danau Segara Anakan, karena sudah hapir gelap tampa bisa menikmati pemadangan langsung saja menggelar tenda untuk segera beristirahat. Suasana dipagi hari segara anakan sangat indah

13289266241501033071
13289266241501033071

Beberapa teme

1328927021851185548
1328927021851185548
n terlihat sedang memancing di danau segara anakan. karena saya tidak membawa alat pancing akhirnya saya memutuskan untuk berendam air panas  disini lengkap dengan fasilitas mandi air panas hehehehe maksudnya ada sebuah tempat bernama goa susu disini kita bisa berendam air panas yang sangat segar setelah berendam air panas rasa letih di badan terasa hilang.

Tiga hari dua malam sudah saya bermalam di segara anakan, sekarang waktunya untuk meneruskan perjalanan turun dari gunung yang indah ini, trek yang dilalui ini cukup menguras  tenaga yang banyak, kita harus melintasi segara anakan untuk mencapai puncak senaru. Dengan jalur menanjak dan berbatu serta melewati punggungan yang sebelah kiri jurang akhirnya pukul 13.00 saya sampai di puncak senaru. Dengan memasuki hutan tropis yang lebat dengan jalur tanah dan berakar menuruni gunung menuju pintu rimba senaru, dengan sistem pendakian saya sebagai penikmat alam memakan waktu kurang lebih 5 jam itu juga terpotong dengan berteduh karena hujan akhirnya tibalah saya di pintu rimba senaru. Dengan perjalan yang sangat panjang serta penuh dengan keringat akhirnya saya mengakhiri pendakian dengan selamat.

Keindahan Taman Nasional Gunung Rinjani keindahannya sulit terlupakan dan membuat saya akan kembali lagi kesini dilain waktu, jadi untuk anda yang menggemari kegiatan di alam bebas ga tidak ada salahnya berkunjung gunung yang ini dengan berjuta keindahannya. [chpk]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun