Saat dia nyaris akan log out dari halaman facebooknya, tiba-tiba sebuah jendela percakapan muncul. Dari si klakson mobil. Wah, langsung diajak ngobrol. Si klakson bilang senang bisa kenal juga dengan Jomblo. Lalu Jomblo balas basa-basi, tanya kabar.Â
Dia bilang oke, masih hidup! Hahaha...lucu juga orang ini. Bila kebanyakan orang ditanyakan kabar cukup menjawab baik atau sehat, si klakson beda sendiri: masih hidup. Dia tanya apa Jomblo Ceria memang nama asli? Jomblo jawab bukan, Ceria-nya iya nama keluarga tapi Jomblo-nya cuma nama panggilan kesayangan.Â
Dia bilang kok bisa dipanggil Jomblo? Jawab Jomblo, ceritanya panjang. Dia minta diceritain kalau tidak keberatan. Oke, Jomblo bilang, tidak keberatan. Lalu diceritakannya tentang asal mula terciptanya dunia, eh, mengapa dia dipanggil Jomblo.
Si klakson tertawa terbahak-bahak, dia mengirim simbol emoticon si smiley yang sedang tertawa sampai terpingkal-pingkal. Jangan-jangan kamu bakal jadi biku, suatu saat, katanya. Nah, giliran saya, kata Jomblo, kamu sendiri apa benar namamu Din Dundundin? Soalnya, kayak suara klakson.Â
Dia tertawa, karena si smiley terpingkal=pingkal dikirimnya lagi. Katanya itu memang nama asli karena ketika dia lahir bapaknya seperti terus menerus mendengar suara klakson. Mungkin para malaikat surga bergembira menyambut kelahirannya sehingga mereka semua ramai-ramai membunyikan klakson mobil surga mereka. GR juga nih orang.
Karena menurut pendengaran orang kita suara klakson bunyinya diiin, dundundiiin..maka dari sanalah dia mendapatkan namanya.
Seru juga, tuh!
Selesai ngobrolin soal nama, Jomblo dan Din ngobrol tentang perkembangan IT, politik, makanan, buku terbaru...hingga tak terasa sudah hampir 2 jam berlalu. Wah, ketemu teman yang "satu alam", nih, batin Jomblo senang. Setelah kehabisan bahan obrolan, mereka sama-sama pamit untuk offline dan log out dari facebook, berjanji kapan-kapan akan mengobrol lagi.Â
Jomblo menutup laptopnya, lalu meraih ponselnya. Tak ada pesan apa pun. Hari sudah malam, waktunya untuk melaksanakan ritual sikat gigi-cuci muka-cuci tangan-cuci kaki-meditasi-lalu tidur. Sebelum benar-benar tidur, sambil berbaring di ranjang Jomblo merenungkan tentang ketidakekalan.Â
Dia melafalkan bait-bait dari Maranasati seperti yang dinasihati oleh Ajahn Chah untuk kerap dilakukan. Lalu, hoaaheeem...! Selamat malam semua, teristimewa untuk Gadis nun di sana. Mimpi indah, ya.
+++