Iba dengan cara apa? Saya tentu harus tetap bersikap wajar dan bijak. Di hadapan mereka saya terus berusaha professional dalam pekerjaan, namun di belakang mereka saya berusaha mendoakan yang terbaik untuk keluarga masing-masing mereka. Â
Intinya, akar segala yang terjadi bermula dari hati, dari diri sendiri, dari lingkungan keluarga, dari rumah. Karena apa yang kamu berikan bagi orang banyak untuk mereka lihat dari dirimu, adalah apa yang juga akan mereka nilai dari isi rumahmu, dari keluargamu.Â
Semua memang berasal dari rumah, dan rumah yang saya maksud disini adalah hati. Jika hatimu baik, tulus dan bersih, maka tindakanmu pun akan mengikuti. Semua memang berawal dari hatimu, dari rumahmu.Â
Pada akhirnya, setiap umat manusia pasti punya masalahnya masing-masing dengan berbagai macam cerita. Tapi semua kembali lagi dari bagaimana cara kita menyikapi, dan tentunya kembali lagi dari ajaran apa yang kita biarkan masuk dan tertanam di hati dan pikiran kita sehingga kita mampu melewati semuanya dengan baik, atau malah sebaliknya.Â
Jakarta, 2020.
Christie Stephanie Kalangie.Â
Artikel ini juga telah tayang di Secangkir Kopi Bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H