Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PSBB Total? Kenapa Tidak?

13 September 2020   21:55 Diperbarui: 15 September 2020   20:06 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Photo :  mediaindonesia.com 

1) Meningkatkan rasa empati pada sesama 

Ini adalah waktu yang tepat untuk saling menolong, memperhatikan dan memperbesar rasa empati terhadap keluarga serta sesama kita lainnya. Terutama bagi mereka yang telah lanjut usia, tinggal sendiri atau tidak lagi memiliki pekerjaan dan bisnis. 

Mungkin terkesan sederhana dengan hanya menanyakan kabar atau menanyakan mengenai apa yang bisa dibantu, namun percayalah hal tersebut akan sangat menguatkan hati mereka di masa pandemi seperti ini. Apalagi jika kita memang bisa dan masih lebih beruntung dari mereka sehingga bisa membantu, maka saat itu kita sedang menunjukkan kasih terhadap sesama dan pencipta kita. 

Dunia memang tidak akan seketika pulih dari pandemi ini hanya dengan kita membantu orang lain. Tapi percaya saja bahwa duniamu, dunia orang yang telah kita bantu, hatimu, serta hati orang yang telah kita bantu akan segera pulih dengan rasa empati yang kita berikan. 

2) Tetap bersemangat hingga akhir 

Dimulai dari belajar memperkatakan hal yang positif seperti, "Saya dan kamu kuat. Kita adalah orang-orang yang hebat. Kalau 6 bulan yang telah lalu telah kita lewati dengan baik, maka hari-hari di depan pasti akan kita lewati lagi dengan baik. Ya, karena kita mampu, kita bisa. Kita semua pasti bisa melewati badai ini. Ada pelangi indah yang akan kita temui setelah berhasil melewati masa-masa sulit ini. Kita tidak akan menyerah karena kita begitu kuat dan hebat." 

Ketika kita terus memperkatakan yang baik, maka secara sadar atau tidak, alam bawah sadar kita pun turut merasakan semangat itu dan terus memberikan energi positif dari dalam. Tetaplah bersemangat, berapi-api, dan pertahankan semangat itu hingga akhir. 

3) Menunggu dengan sabar sambil mengasah kemampuan lalu muncul dengan kreativitas yang baru 

Anggap saja masa-masa sulit ini adalah pertarungan kita yang sangat menarik dan seru, dimana penonton dapat menikmati kemampuan terbaik dari kedua tim. Adu strategi, keahlian dan trik-trik yang hebat. Kita sedang bertarung dengan virus yang tidak terlihat namun sangat membahayakan. 

Jika kita mampu bertarung dengan bertahan pada saat PSBB serta tenang sambil terus bekerja dan sekolah dari rumah, keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan yang penting dan disiplin menggunakan protokol kesehatan yang telah diwajibkan, terus menggali dan mengasah kemampuan di bidang olahrgara, membaca banyak buku dan menambah pengetahuan, belajar marketing, belajar bahasa yang baru, belajar memasak, belajar melukis, belajar melayani sesama agar menjadi lebih bijaksana dan tentunya lebih sehat fisik serta mental, lalu saat masa-masa sulit ini berakhir kita akan muncul dengan piribadi yang baru dengan kreativias yang baru, maka kita adalah pemenangnya. 

Penonton terbaik adalah ketika kita berhasil mengalahkan virus ini dan mereka bersorak akan kemenangan kita yang baru. Kita telah mengalahkan virus ini dengan sangat baik karena kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun