"Hanya karena seseorang terlihat bahagia, bukan berarti ia sedang baik-baik saja."Â
Ya, kata-kata inilah yang selalu menjadi pegangan saya hingga saat ini jika bertemu dengan orang-orang yang terlihat bahagia dan baik-baik saja.Â
Ketika saya mencoba menggali lebih dalam lagi, ternyata banyak hal pahit yang harus mereka rasakan. Namun keadaan menuntut untuk menghapus air mata dan tersenyum disaat batin menahan perih. Bukankah ini tidak adil?
Sama seperti yang dirasakan oleh mantan personel girl band f(x), Choi Jin-ri atau yang lebih dikenal dengan nama Sulli. Idol K-pop kelahiran 29 Maret 1994 ini dilaporkan meninggal dunia pada Senin (14/10/2019) pukul 15.21 waktu setempat dalam usia 25 tahun.
Kabar kematiannya dikonfirmasi pihak kepolisian berdasarkan laporan sang manager yang pertama kali menemukan Sulli dalam keadaan sudah tak bernyawa di rumahnya yang berlokasi di Seongnam, Gyeonggi, Korea Selatan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Sulli mengalami masalah yang sama seperti Jonghyun Shinee, yaitu gangguan kesehatan mental atau jiwa. Meninggalnya Sulli ini menambah deretan artis dari SM Entertaiment yang secara mengejutkan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri seperti Jonghyun Shinee.
Kesuksesan Sulli dalam audisi SM Entertainment dan debut dengan group f(x) bersama Krystal, Victoria, Amber dan Luna yang membesarkan namanya tidak terlepas dari kontroversi.
Sulli dikenal sebagai salah satu perempuan yang mengkampanyekan gerakan "No Bra". Ia seringkali membagikan foto dan video tanpa menggunakan bra karena Ia mengganggap bahwa bra memiliki kabel yang tidak baik untuk kesehatan sehingga sangat tidak nyaman baginya jika harus menggunakan bra.
Sulli dianggap melanggar norma yang kemudian mendapatkan kritik dari netizen. Hal tersebut memancing pelecehan seksual terhadap dirinya melalui media sosial, ia mendapatkan kata-kata yang kasar, dihujat, difitnah dan sebagainya. Bahkan dalam salah satu siaran langsung melalui akun Instagramnya, ia mempertanyakan komentar orang-orang yang mengatakan bahwa ia adalah orang jahat.
"Jangan terlalu jahat/keras kepadaku, aku bukan orang jahat. Kenapa kalian berbicara buruk tentang aku? Katakan padaku salah satu hal yang aku lakukan untuk pantas mendapatkan hujatan ini," ucap Sulli dalam bahasa Korea sambil sedikit tersenyum dan menangis memejamkan matanya.
Sangat menyedihkan, bukan? Merintis karir dari 0 hingga sesukses ini, namun kesuksesannya pun tak mampu membendung hujatan banyak orang sehingga ia harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
Kita tidak pernah tahu isi hati dan seperti apa perasaan yang sedang seseorang rasakan. Diluar mungkin ia terlihat bahagia dan baik-baik saja tapi di dalam hatinya ternyata ia sangat rapuh. Terkadang, orang yang terlihat baik-baik saja adalah orang yang paling merasa kesepian dan paling banyak merasakan luka.
Membunuh mental seseorang dengan cara membully itu sangat berbahaya dan berimbas pada pembunuhan fisik. Setiap orang punya pilihan dan jalan hidupnya masing-masing. Biarkan ia dengan pilihannya, kita dengan pilihan kita sendiri.
Menjaga kesehatan mental atau jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Penyakit mental adalah penyakit yang serius dan bisa menyerang siapapun, salah satunya adalah si cantik ini. Sulli, kamu sudah bekerja keras dan menjadi kuat sampai akhir hidupmu. Jadi sekarang, beristirahatlah dengan tenang. Maaf karena kami gagal melindungimu dari cyber bullying ini. Selamat jalan, Sulli.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H