Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efek Samping Membaca Thread 'KKN di Desa Penari'

9 September 2019   15:53 Diperbarui: 12 September 2019   16:53 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

BOOM! Apa ini? Apa aku baru saja bercakap dengan sesuatu dari alam lain?

Tanpa ba bi bu aku segara masuk kembali ke dalam kamar dan mengunci pintu rapat-rapat. Aku masih berusaha tenang dan melanjutkan aktivitas sepanjang hari seperti biasa, namun jauh di lubuk hatiku, aku menangis. Aku menyesal sudah membiarkan diriku dihantui oleh rasa takut seperti ini.

Percayalah, aku hanya ingin memastikan bahwa apa yang aku lihat adalah manusia yang mungkin saja tetangga baru atau mungkin seseorang yang sedang mencari kamar kost baru, walaupun tidak masuk akal mencari kamar kost di pagi buta. Aku terus berusaha meyakinkan diriku bahwa aku tidak sedang mengganggu kehadiran siapapun. Ya, aku tidak melakukan kesalahan apapun.

Sore hari setelah melewati berbagai peristiwa ganjil hari ini, penjaga kost yang sedang menyapu di depan kamarku menceritakan padaku mengenai apa yang dialami tetangga kamar 3C.

"Jadi gini, Mbak. Semalam, mereka rame-rame pergi mabuk di luar, di sana ada 'penunggunya' yang gak suka dengan tingkah laku mereka, yaaa mungkin mabuk sambil gangguin 'penunggunya' juga. Begitulah kalau nakal, gak bisa jaga sikap dan sopan santun. Padahal di kampung saya banyak makhluk seperti itu, tapi kami gak diganggu karena kami bisa menjaga sikap. Kalau baik mah 'mereka' lewat aja, gak akan mengganggu. Akhirnya, pulang dari tempat itu, mereka ke kost ini dan 'diikuti' ampe sini. Jadilah seperti yang Mbak dengar tadi subuh. Tapi tenang aja, udah di usir kok sama ustadz. Maaf ya Mbak, jadi mengganggu tidurnya."

Ya, kurang lebih seperti itu kronologinya. Aku berusaha memahami rentetan peristiwa yang terjadi di sekitarku hari ini dan aku merasa sedikit lega mendengar penjelasan dari penjaga kost. Sama seperti Mbak Nur dalam kisah KKN di Desa Penari, aku tidak tertarik dengan unsur seram yang aku alami di sini, aku hanya ingin menyampaikan pesan agar siapapun kita, di manapun kita berada, jagalah sikap dan perilaku, junjung tinggi tata krama, saling menghormati, saling menjaga satu sama lain dan senantiasa bersikap layaknya manusia beradab.

Bagaimana dengan Vina?

Tidak. Aku tidak ingin memperpanjang hal tersebut dengan penjaga kost atau dengan yang bersangkutan, Vina. Aku percaya bahwa aku tidak sedang mengganggu keberadaan siapapun. Mungkin Vina hanya ingin berkenalan baik denganku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun