Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sang Raja Tanah Liat Putuskan Pensiun, Juara Tak Tergantikan

20 Oktober 2024   22:20 Diperbarui: 21 Oktober 2024   00:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era besar tenis dunia perlahan namun pasti akan berubah. Rafael Nadal (38) salah satu dari "tiga besar" tenis bersama Roger Federer dan Novak Djokovic yang mendominasi lapangan tenis terbaik dunia selama lebih dari satu dekade, mengumumkan pengunduran dirinya dari tenis setelah final Piala Davis pada bulan November nanti.

Para penggemar tenis dunia, terlebih para fans Rafael Nadal tentu akan merasa kehilangan sosok yang penuh semangat dalam setiap penampilannya, yang selalu tampil dengan ritual khasnya memegang beberapa bagian di kepala dan bahunya sebelum melakukan servis. 

Para penggemar tidak dapat lagi menyaksikan selebrasi menggigit trophy yang menjadi ciri khas Nadal ketika memenangkan suatu kejuaraan.

Ada daya tarik tersendiri jika melihat gaya permainan Nadal, dengan fisik yang atletis dan semangat yang tak kenal lelah, serta mental yang kuat. Bermain dengan gaya kidal dan backhand dua tangan, memiliki kekuatan pukulan yang hebat, terutama pukulan forehand top-spinnya yang dahsyat dan mematikan.

Sepanjang 23 tahun karir profesional Nadal sejak terjun ke tenis profesional di tahun 2001 di usia 15 tahun, Rafa mencatatkan rekor menang-kalah 1080 - 227 dengan 92 gelar. 

Dengan 22 gelar Grand Slam yang dikantonginya, termasuk diantaranya rekor 14 gelar di Roland Garros sehingga Ia mendapatkan julukan King of Clay. Selain itu di Grand Slam Rafa juga memenangi 4 gelar US Open, 2 gelar Wimbledon dan  Australia Open.

Di samping itu Rafael Nadal juga berjasa bagi negaranya dengan mempersembahkan 4 gelar juara piala Davis (2004, 2008, 2009, 2011) dan dua medali emas Olimpiade, yakni di nomor tunggal putra di Olimpiade 2008, serta emas ganda putra berpasangan dengan Marc Lopez di Olimpiade 2016.

Sang raja tanah liat telah memutuskan untuk gantung raket, Rolland Garros mungkin akan bersedih kehilangan 'maskot' yang telah mendominasi sejak debutnya di tahun 2005. Nadal telah menjadi yang terhebat di sana, dan sepertinya akan sulit disamai apalagi dilewati oleh petenis lain, Rafa memenangi 112 pertandingannya di Roland Garros dan hanya menderita empat kekalahan sepanjang keikutsertaannya di France Open.

Nadal memenangkan pertandingan pro pertamanya dengan mengalahkan Ramon Delgado di turnamen ATP 250 Majorca. Rafa pun meraih gelar ATP pertamanya di ATP 250 Sopot, di Polandia, pada Agustus 2004, mengalahkan petenis Jose Acasuso (Argentina) di final.

Sebuah catatan menarik, sebelum resmi terjun ke pro saat Nadal berusia 14 tahun. Nadal berkesempatan melakukan pertandingan eksebisi melawan petenis nomor 1 Australia saat itu, Pat Cash yang dijadwalkan bertanding melawan Boris Becker, tetapi Boris berhalangan sehingga digantikan oleh Nadal, dan hasilnya Nadal berhasil mengalahkan Pat Cash.

Memulai debutnya di ajang Grand Slam di tahun 2005, Rafa tampil di France Open dan secara mengejutkan Ia berhasil merebut gelar juara di usianya yang saat itu masih 19 tahun, yang menjadikannya petenis termuda kedua juara Grand Slam setelah Michael Chang yang juga juara di France Open tahun 1989 di usia 17 tahun.

Sebelum memulai debutnya di Grand Slam France Open, Nadal muda sudah membuat kejutan dengan memenangi ketiga turnamen persiapan lapangan tanah liat, di Monte Carlo, Barcelona dan Roma Masters. Semangat matador muda terpancar dari gaya khas Nadal dengan kaos tanpa lengan, rambut gondrong dengan ikat kepala.

Tampil debut di Roland Garros, Nadal dengan percaya diri menghadapi petenis Jerman Lars Burgsmuller yang dikalahkannya dengan Straight Set 3-0. Begitu juga di babak kedua menang 3-0 atas petenis Belgia Xavier Malisse. Kemenangan straight set Nadal berlanjut di babak ketiga atad petenis tuan rumah Richard Gasquet.

Barulah di babak keempat, Nadal kehilangan satu set dari petenis andalan tuan rumah, Sebastien Grosjean. Di quarter finals Nadal harus menghadapi rekan senegaranya, David Ferrer yang dikalahkannya dengan straight set. 

Tantangan terbesar kemudian dihadapi Nadal di semifinal, petenis nomor satu dunia Roger Federer ada di hadapannya namun tak membuatnya gentar, dan Nadal menang 6-3, 4-6, 6-4, dan 6-3.

Final pertama Nadal di ajang Grand Slam mempertemukannya dengan petenis Argentina peringkat 37 dunia saat itu, yang membuat kejutan dengan mencapai final Grand Slam pertamanya sama seperti Nadal. 

Kalah dengan tie break di set pertama, Nadal kemudian bangkit dan membalikkan keadaan dengan merebut tiga set berikutnya untuk gelar Grand Slam pertamanya.

Sukses didebut pertamanya di Roland Garros menjadi awal dari dominasi sang raja tanah liat, Nadal mempertahankan gelarnya di France Open dengan mengalahkan Roger Federer di tiga final (2006, 2007, 2008). 

Di penampilan kelimanya di Roland Garros (2009), Nadal tersungkur untuk pertama kalinya di pertandingan ke-34 nya, dikalahkan oleh petenis Swedia Robin Soderling di semifinal. Tahun 2009 ini Federer akhirnya merebut trophy di final keempat beruntunnya setelah menang atas Robin Soderling.

2010 Rafael Nadal kembali mengukir namanya di daftar pemenang trophy Coupe des Mousquetaires. Membalas kekalahannya setahun sebelumnya dari Robin Soderling Rafa menang straight set 6-4  6-2  6-4, Nadal mengakhiri tujuh pertandingan di France Open tanpa kehilangan satu set pun.

Lima kali mempertahankan gelar di Roland Garros, Nadal gagal memperpanjang gelarnya di tahun 2015, kalah 7-5, 6-3, 6-1 dari Novak Djokovic di perempatfinal. Dua tahun tanpa gelar di Prancis Terbuka, Nadal merebut gelar ke-10 nya di tahun 2017, mengalahkan juara Prancis Terbuka 2015, Stan Wawrinka dengan kemenangan straight set 6-2, 6-3, dan 6-1. 

Nadal kembali mempertahankan dominasinya di Roland Garros hingga tahun 2020.

Nadal gagal mempertahankan gelar di 2021, di semifinal Nadal menyerah ditangan seteru the big three Novak Djokovic yang dikalahkannya di final 2020. Rafael Nadal belum berhenti dari keinginan menang di Roland Garros. France Open 2022, Nadal datang dengan kendala cedera kaki kirinya, melewati pertandingan sulit 5 set melawan Felix Auger-Aliassime di babak ke-4, serta melawan Djokovic di perempatfinal yang dimenangkan Nadal dengan empat set.

Di semifinal, perlawanan alot dari Alexander Zverev harus berhenti dengan kemenangan walk out Nadal saat skor 7-6 dan 6-6. Berjalan mulus tanpa perjuangan berarti di semifinal membuat Nadal merajalela di lapangan menghadapi petenis Norwegia Casper Ruud yang dihentikan Nadal dengan skor telak 6-3  6-3, 6-0. 

Kemenangan besar yang membawa Nadal sebagai juara tinggal putra France Open tertua.

Selain Sepak terjang spektakuler Nadal di Roland Garros, Nadal juga mencatatkan beberapa pertandingan final turnamen mayor yang mengesankan dalam perjalanannya meraih gelar Grand Slam. Kemenangan Wimbledon pertama Nadal direbutnya tahun 2008 dengan mengalahkan saingan beratnya Roger Federer dalam sebuah laga epik yang sungguh luar biasa dalam durasi 4 jam 48 menit.

Federer yang kalah 6-4 dan 6-4 di dua set awal, bangkit mengejar ketertinggalannya dalam keseruan melalui tie break dan dengan menyelamatkan dua match point pada set keempat untuk memaksa pertandingan berlanjut ke set ke-5. Tetapi Nadal dengan andalan top spin forehand-nya yang dahsyat akhirnya menutup perang bintang itu dengan kemenangan 6-4, 6-4, 6-7(5-7), 6-7(6-8), 9-7.

Gelar pertama Australia Open diraih Nadal di tahun 2009, Nadal kembali menang melawan Roger Federer, dalam pertandingan empat setengah jam dengan skor 7-5, 3-6, 7-6(7-3), 3-6, 6-2. 

Di sini Nadal dengan semangat dan tenaga kudanya yang tak pernah mengenal lelah menunjukkan mental juaranya, setelah di semifinal bermain lima jam 15 menit melawan kompatriotnya Fernando Verdasco dalam permainan seru yang berakhir lima set 6-7, 6-4, 7-6, 6-7, 6-4.

Gelar pertama Nadal di US Open dari empat gelar yang direbutnya terjadi di US Open 2010 dengan mengalahkan Novak Djokovic 6--4, 5--7, 6--4, 6--2. Gelar AS Terbuka pertama Nadal ini akhirnya melengkapi Golden Slam dalam kariernya yakni memenangkan semua kejuaraan Grand Slam dan juga Olimpiade. Di Amerika Serikat Terbuka 2010 ini, Nadal hanya kehilangan satu set selama turnamen, dan itu dari Novak Djokovic di final.

Penggemar tenis dunia dan terutama fans dari Rafael Nadal tidak akan pernah lagi melihat pemain yang menunjukkan ketahanan mental yang luar biasa untuk survive dari situasi kritis, pemain dengan stamina yang tak terbatas, dan mempunyai senjata mematikan pukulan forehand yang kuat dan terukur, dan dengan kemampuan pengembalian servis yang juga luar biasa. 

Nadal adalah banteng yang tak kenal ampun, dan dunia tenis akan kehilangan sosok yang tak tergantikan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun