Spanyol tampil perkasa di final Olimpiade yang berlangsung di Parc des Princes, melawan tuan rumah Prancis di hadapan 44.260 penonton yang memadati stadion. Pasukan La Furia Roja menuntaskan laga dengan kemenangan 5-3 melalui permainan seru dan ketat hingga ke babak perpanjangan waktu.
Medali emas kedua Spanyol setelah menunggu cukup lama, sejak merebut medali emas di kandang sendiri tahun 1992 silam. Kesuksesan tim asuhan pelatih Santi Denia ini melengkapi keperkasaan Spanyol yang beberapa waktu lalu mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di Euro 2024.
Permainan berlangsung menarik dan menegangkan sejak wasit Ramon Abatti Abel dari Brazil meniup peluit kick-off. Hanya butuh waktu sebelas menit, stadion Parc Des Princes dibuat bergemuruh, Tim asuhan Thierry Henry membuka keunggulan melalui gol Enzo Millot.
Bermula dari sapuan buruk Alex Baena di bawah tekanan Alexandre Lacazette yang jatuh ke Enzo Millot, yang dengan tenang melakukan percobaan ke gawang. Arnau Tenas seharusnya dengan mudah dapat melakukan penyelamatan atas tendangan Millot yang kurang bertenaga, tetapi entah bagaimana kiper Spanyol itu gagal menepisnya dan memasukkannya ke gawangnya sendiri.
Dibuat kaget oleh gol Perancis, Spanyol terpacu untuk meningkatkan serangan dan secara spektakuler membalas dengan tiga gol dalam 10 menit untuk membalikkan keadaan. Adalah Fermin Lopez yang menjadi momok bagi pertahanan Les Bleus yang di pertandingan-pertandingan sebelumnya terkenal begitu kokoh, dengan dua golnya serta satu gol dari Alex Baena.
Gol pertama Fermin terjadi pada menit ke-18, Alex Baena menebus kesalahannya, dengan memberikan assist akurat yang dialihkan Fermin Lopez melewati cengkeraman Guillaume Restes ke sudut bawah gawang untuk mencetak gol kelimanya di Olimpiade 2024 ini.
Fermin Lopez menambah gol kedua atau gol keenamnya di turnamen pada menit ke-25, saat upaya Restes untuk menggagalkan upaya Abel Ruiz gagal, bola rebound dimanfaatkan oleh gelandang Barcelona yang menerkam untuk meraih bola lepas di depannya dan mengonversinya menjadi gol.
Hanya berselang tujuh menit kemudian, Alex Baena yang bersama Fermin Lopez ikut menjadi bagian dari timnas Matador di Euro 2024 mencetak gol ketiga Spanyol, ketika ia secara spektakuler membobol gawang Guillaume Restes melalui tendangan bebas yang cantik.
Tertinggal dua gol pasukan Thierry Henry meningkatkan serangan, tetapi upaya keras Les Bleus digagalkan oleh penampilan gemilang Arnau Tenas di bawah mistar gawang.
Tenas berhasil menebus kesalahannya atas gol Millot dengan melakukan penyelamatan gemilang saat menggagalkan sundulan Jean-Philippe Mateta, dan peluang Olise yang gagal mencetak gol sesaat sebelum peluit tanda jeda dibunyikan.
Prancis yang tertinggal berjuang keras untuk bangkit dalam pertandingan di babak kedua, dan mereka berhasil melakukannya. Perancis yang mengandalkan momen-momen melalui kualitas individu pemainnya, terutama melalui Olise dengan berusaha menguasai bola setiap kali memungkinkan.
Namun, La Roja sama seperti tim mereka di Euro 2024, tampil berhati-hati dalam pekerjaan mereka, terus mencari ruang dan momentum untuk menyerang. Alexandre Lacazette yang terlihat kesulitan di babak pertama digantikan pada awal babak kedua.
Perancis akhirnya menuai hasil setelah setengah jam lebih babak kedua berjalan, mereka baru bisa mencetak gol kedua pada menit ke-78 melalui gol Maghnes Akliouche, dari tendangan bebas Michael Olise yang menyentuh Akliouche.
Parc Des Princes kembali bergemuruh lantang ketika Benat Turrientes secara sengaja menahan Arnaud Kalimuendo wasit yang semula tidak menganggapnya sebagai pelanggaran, mengubah keputusannya setelah melalui tinjauan VAR.
Wasit Ramon Abatti kemudian menunjuk titik putih dan Parc des Princes semakin bergemuruh ketika Jean-Philippe Mateta berhasil mengonversi penalti tersebut menjadi gol di menit ke-93. Akhir babak kedua yang dramatis, Perancis berhasil memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan.
Spanyol pada akhir menunjukkan kelasnya sebagai tim terkuat di Eropa, mereka berhasil mencetak gol keempat pada menit ke-100, melalui Sergio Camello Perez yang dengan cantiknya mengangkat bola melewati kiper Prancis Guillaume Restes setelah menerima umpan matang dari Adrian Bernabe.
Dan Sergio Camello pemain muda Rayo Vallecano kelahiran 10 Februari 2001 ini kemudian menambahkan gol keduanya pada saat-saat terakhir setelah serangan balik cepat, dengan gol yang hampir sama dengan gol pertamanya.
Spanyol memang pantas memenangkan medali emas sepak bola putra keduanya, setelah yang pertama di Olimpiade 1992. Meskipun itu tidak mudah karena perlawanan tuan rumah Perancis yang terus mengancam hingga di menit-menit akhir pertandingan.
Fermin Lopez, yang bermain sekali untuk Spanyol di Euro 2024, mencetak 11 gol untuk Barcelona musim lalu, dan pemain berusia 21 tahun yang sangat berbakat ini telah mengakhiri Olimpiade dengan enam gol; ia digantikan pada menit ke-72, tetapi Fermin Lopez adslah bintang pertunjukan.
Soanyol akan menjadi tim yang paling mengancam di tahun-tahun mendatang, Fermin Lopez, Alex Baena  Pau Cubarsi, Sergio Camello, Lamine Yamal dan pemain-pemain muda tim matador lainnya yang semakin menyala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H