Setelah empat kali tampil kurang meyakinkan dengan formasi tim yang terkesan spekulatif, Gareth Southgate akhirnya mengubah formasi timnya untuk menghadapi Swiss.
Di pertandingan ke-100 Southgate ada taruhan besar bagi kelanjutan karirnya bersama Three Lions yang telah dilakoninya sejak September 2016.
Di tengah keraguan dari banyak pihak yang meragukan kemampuan tim Southgate, Harry Kane dkk mampu lolos dari hadangan Swiss dan tetap menjaga harapan mereka untuk merebut trophy Euro perdana.
Inggris merebut tiket semifinal dengan perjuangan yang cukup dramatis, bangkit dari ketertinggalan sebelum mengalahkan tim Rossocrociati dalam pertandingan yang harus ditentukan melalui adu penalti, Inggris pun akhirnya menang 1-1 (5-3).
Tampil dengan formasi yang sama, 3-4-2-1, kedua tim berjuang keras untuk menciptakan peluang, The Three Lions unggul dalam mengontrol kendali pertandingan di babak pertama, namun kedua tim tidak mampu menciptakan satu pun tembakan on target.
Pendukung kedua tim yang memenuhi stadion Dusseldorf dibuat frustasi dengan minimnya peluang terbuka dari kedua tim, satu peluang terbaik Inggris menjelang akhir babak pertama dari percobaan Kobbie Mainin yang secara brilian diblok oleh Granit Xhaka.
Swiss yang di babak grup mengalahkan Italia, mulai bangkit untuk melakukan penetrasi ke pertahanan Inggris. Hasilnya Breel Embolo dua kali mendapatkan peluang untuk membuka keran gol Swiss, tetapi percobaannya masih terlalu lemah dan dengan mudah dimentahkan oleh Jordan Pickford.
Pasukan Tiga Singa mulai tertekan oleh serangan Nati, mereka dipaksa bermain di wilayah pertahanan sendiri, ini membuat pendukung Inggris semakin pesimis. Apalagi setelah Breed Emboli berhasil mencetak gol untuk Swiss di menit ke-75.
Fabian Schar mengirimkan umpan cantik ke depan untuk Vargas, yang kemudian mengirimkan umpan silang mendatar ke kotak penalti yang terdefleksi oleh John Stones, bola jatuh ke kaki Embolo di tiang belakang, Â penyerang AS Monaco ini dengan kontrol yang baik berhasil mencocor bola melewati Jordan Pickford yang coba memblok.
Southgate langsung merespon ketertinggalan mereka dengan melakukan tiga pergantian sekaligus, tidak ada pilihan lain selain melakukan perubahan dari bangku cadangan, Kieran Trippier, Kobbie Mainoo dan Ezri Konsa ditarik keluar dan masuk Eberechi Eze, Luke Shaw dan Cole Palmer.
Hasilnya Bukayo Saka yang menerima umpan dari Declan Rice di sayap kanan dan menerobos masuk melewati Michel Aebischer dan Steven Zuber mendapatkan ruang yang cukup, bek sayap Arsenal itu melepaskan tembakan melengkung ke sudut jauh tiang gawang Yann Sommer.
Dengan gol dari Saka ini, pasukan The Three Lions mendapatkan semangat lebih untuk meningkatkan serangan di 10 menit tersisa. Namun, mereka gagal memanfaatkan momentum untuk menembus gawang Swiss, yang membuat Inggris harus menjalani laga perpanjangan waktu untuk kedua kalinya berturut-turut.
Kali ini tak ada gol yang langsung membawa keunggulan Inggris seperti yang dilakukan Harry Kane saat melawan Slovakia, Kane bahkan ditarik keluar di menit ke-109 digantikan oleh Ivan Toney.
Meski kedua tim saling ngotot mencari gol, tetapi peluang-peluang yang tercipta dari kedua kesebelasan tidak bisa dimaksimalkan menjadi gol. Tak ada gol yang tercipta hingga wasit Daniele Orsato dari Italia meniup peluit akhir, adu penalti tak terhindarkan.
Inggris menjadi penendang pertama di adu penalti, pemain pengganti Cole Palmer yang sepertinya memang disiapkan oleh Southgate sebagai penendang penalti, tampil sebagai penendang pertama.
Cole Palmer dengan tenang dan percaya diri mengeksekusi dengan baik mengecoh Yann Sommer. Kemudian pendukung Inggris dibuat bersorak keras menyusul kecemerlangan Jordan Pickford yang tampil percaya diri di bawah gawang untuk menghadang penalti Manuel Akanji.
Pasukan Southgate pada akhirnya sukses melesakkan semua tendangan penalti mereka, Jude Bellingham, kemudian Bukayo Saka yang punya pengalaman buruk gagal penalti di final Euro 2020 saat Inggris kalah melawan Italia berhasil mengecoh Yann Sommer.
Ivan Toney yang juga masuk sebagai pemain pengganti menjadi penendang keempat berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Penendang terakhir Inggris dipercayakan kepada Trent Alexander-Arnold yang tanpa kesulitan mengecoh Yann Sommer dan membawa negaranya ke semifinal di Dortmund pada hari Rabu.
Meski tiga penendang Swiss berikutnya berhasil memasukkan tendangan penaltinya, Fabian Schar, Xherdan Shaqiri, dan Zeki Amdouni tetapi semua itu tidak ada gunanya. Southgate bisa sedikit tenang untuk menyusun strategi menghadapi semifinal Rabu nanti.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI