Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Xabi Alonso "Ngamuk" Bawa Leverkusen Kalahkan Bayern Munich

11 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 11 Februari 2024   17:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Selebrasi gol Stanisic dkk (Reuters) 

Di tengah santernya rumor yang mengaitkan nama pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso dengan beberapa klub elit Eropa yang akan ditinggalkan oleh pelatih di akhir musim ini, sang pelatih tetap fokus pada tujuan dan tanggung jawabnya untuk membawa klub yang diasuhnya merebut trophy Bundesliga perdananya.

Bayer Leverkusen menyelesaikan laga krusial melawan Bayern Munich, rival terdekatnya dalam mengejar trophy Bundesliga musim ini, dengan kemenangan mutlak tiga gol tanpa balas. Sebuah hasil yang disambut dengan gembira oleh publik BayArena yang sudah mulai bermimpi tentang trophy Bundesliga perdana yang akan hadir di Rhine-Westphalia Utara.

Dengan kemenangan atas Bayern ini Die Werkself unggul lima poin di puncak klasemen meninggalkan Die Roten yang menyesali kekalahan ketiganya di musim ini. Kemenangan Leverkusen ini juga memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka menjadi 31 pertandingan, hanya selisih satu pertandingan lagi untuk menyamai rekor Bayern Munich dengan 32 pertandingan tak terkalahkan, saat masih ditangani oleh Hansi Flick.

Pertandingan yang sempat diwarnai dengan penundaan kick-off karena adanya protes para pendukung terhadap DFL, berjalan dengan seru. Tim tamu yang kehilangan banyak pemain karena cedera turun dengan formasi yang sedikit berbeda, jika biasanya mereka bermain dengan formasi 4-2-3-1, kali ini Thomas Tuchel memainkan tiga bek dan mengistirahatkan Thomas Muller dan hanya menempatkan Leroy Sane dan Jamal Musiala untuk mendukung Harry Kane.

Meski tim tamu dengan penyerang-penyerang terbaik miliknya berusaha untuk segera membuka gol, tetapi tim tuan rumahlah yang lebih dahulu membuka peluang, Amine Adli yang menyelesaikan umpan sundulan dari Nathan Tella tetapi sayang masih mengarah ke Neuer.

Menit ke-17, tuan rumah akhirnya unggul melalui Josip Stanisic, pemain muda yang justru dipinjam dari Bayern Munich, bermula dari umpan silang mendatar Robert Andrich di sisi kiri, bola yang melewati kaki Dayot Upamecano diselesaikan dengan tap sederhana Stanisic yang lolos dari kawalan Sacha Boey yang tidak menyadari Stanisic ada di sana.

Memasuki babak kedua, pasukan Bavarian yang bertabur bintang tetapi belum bisa membuat ancaman serius di sepanjang babak pertama, masih belum ada pergantian pemain oleh Tuchel. Dan hanya lima menit setelah peluit kick-off babak kedua dibunyikan wasit Felix Zwayer, tuan rumah menggandakan keunggulan, melalui Alex Grimaldo yang mencetak gol kedelapannya musim ini.

Dari sebuah serangan balik khas dari Die Werkself kerja sama yang sebenarnya sangat sederhana dengan umpan satu dua dari Nathan Tella dan Alejandro Grimaldo yang membuat bek sayap serang Spanyol itu mendapatkan ruang, dan dengan mudah melepaskan tembakan ke bagian atas gawang melewati Neuer yang tak berdaya.

Unggul dua gol tak membuat pasukan Xabi Alonso mengendurkan serangannya. Mereka terus menekan lawannya yang mulai frustrasi dengan hampir tanpa satupun ancaman berarti, Grimaldo kembali nyaris menambah golnya namun sayang percobaannya dari tendangan sudut masih membentur mistar. Begitu juga dengan peluang Jeremie Frimpong yang masih membentur tiang gawang.

Frimpong bek asal Belanda berusia 23 tahun mencetak gol keenamnya di liga musim ini, Ia menambahkan gol ketiga pada menit ke-95, melepaskan tembakan dari jarak jauh ke gawang yang kosong setelah Neuer maju untuk membantu penyerangan saat tendangan sudut bagi Bayern yang diambil oleh Joshua Kimmich.

Hasil positif di BayArena membawa Die Werkself mencatatkan rekor bersejarah dengan belum terkalahkan di semua kompetisi dalam 31 pertandingan, termasuk 21 pertandingan di Bundesliga di mana mereka menorehkan 17 kemenangan dan 4 hasil imbang.

Sungguh menakjubkan apa yang dicapai oleh pasukan Xabi Alonso yang berintikan pemain-pemain dengan usia 25 tahun ke bawah, dengan pemain tertua adalah penjaga gawang sekaligus kapten tim Lukas Hradecky (34). Musim ini dibawah Xabi Alonso mereka telah menjelma menjadi sebuah kekuatan kolektif yang siap menerkam siapa saja lawan mereka.

Performa moncer Die Schwarzroten (si hitam merah) julukan lain bagi Leverkusen, sepertinya tak bisa lagi ditandingi oleh tim-tim Bundesliga di musim ini, Bayern yang sedang berjuang untuk trophy Bundesliga ke-12 berturut-turut dan dianggap sebagai satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Lukas Hradecky dkk, ternyata tidak berdaya di hadapan Leverkusen yang sedang melambung.

Bayern Munich yang bertabur bintang, bukan kehilangan rohnya, namun entah kenapa mereka dibuat tidak berdaya menghadapi Leverkusen. Meski menguasai ball possesion, namun mereka minim sentuhan akhir bahkan nyaris tanpa satupun peluang yang mengancam gawang.

Harry Kane top skorer sementara Bundesliga dengan 24 golnya yang didukung oleh Jamal Musiala yang telah mengemas  5 gol serta Leroy Sane yang telah membukukan 8 gol merupakan salah satu komposisi lini serang produktif di liga.

Namun, mereka dibuat tak berkembang dengan hanya memiliki delapan percobaan dan hanya satu yang tepat sasaran, yang mana ini merupakan catatan terendah Bayern di pertandingan liga dalam delapan tahun terakhir.

Begitupun di sektor pertahanan, pasukan Thomas Tuchel terlihat begitu rapuh dan lambat dalam bereaksi. Betapa mudahnya gol pertama dan kedua Leverkusen yang dibangun dengan sederhana tetapi sudah cukup untuk membuat Thomas Muller yang telah menikmati 12 trophy Bundesliga bersama Bayern termasuk 11 trophy juara berturut-turut, geram terhadap performa mereka secara keseluruhan.

Bayer 04 Leverkusen yang telah berdiri sejak 119 tahun yang lalu belum pernah memenangkan gelar Bundesliga sebelumnya, prestasi terbaik mereka di liga adalah finis sebagai runner-up sebanyak lima kali yang terakhir mereka ukir 13 tahun yang lalu. Setelah finis keenam musim lalu, tampaknya kali ini peluang mereka untuk mengangkat trophy perdana semakin terbuka.

Pekan depan Die Werkself akan bertandang ke markas Heidenheim yang saat ini duduk di peringkat ke-8 Bundesliga, jika menilik dari laga kontra Bayern Munich, Leverkusen berpeluang untuk memetik poin dari Heidenheim. Dan jika itu terjadi mereka akan menyamai rekor sepanjang masa dari Die Roten yang tak terkalahkan dalam 32 pertandingan kompetitif.

Perjalanan menuju trophy yang diimpikan memang masih panjang dan itu tidak mudah, terbukti musim lalu Dortmund harus tergelincir dari puncak di pertandingan terakhir. Akan tetapi disini Lukas Hradecky dkk sudah punya modal yang cukup untuk menuju kesana, dan Xabi Alonso sebagai pelatih punya kapasitas untuk membawa klubnya menuju impian 119 tahun mereka

Namun, kini yang menjadi pertanyaan. Apakah rumor yang mengaitkan kepindahan Xabi Alonso ke klub yang kini banyak meliriknya dapat mengganggu konsentrasi dan fokus Xabi Alonso dalam menjalankan tugas dan kewajibannya bagi klub? Menarik untuk kita tunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun