Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalahkan Qinwen Zheng, Aryna Sabalenka Jadi Ratu Melbourne Park

27 Januari 2024   19:20 Diperbarui: 27 Januari 2024   19:25 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Final tunggal putri Australia Terbuka 2024 mempertemukan unggulan kedua turnamen, yang sekaligus sebagai juara bertahan Aryna Sabalenka (25) menghadapi petenis putri Tiongkok unggulan ke-12 turnamen, Qinwen Zheng (21).

Kedua petenis ini sebelumnya pernah bertemu sekali di perempatfinal US Open 2023, yang dimenangkan Sabalenka dengan 6-1, 6-4. Saat itu Qinwen menjadi unggulan ke-23 dan Sabalenka menjadi unggulan kedua dan melaju hingga ke final sebelum dikalahkan oleh  Coco Gauff 2-6, 6-3, 6-2.

Bagi Qinwen Zheng, ini adalah penampilan ketiganya di Aussie, dua penampilan sebelumnya Qinwen hanya sampai di putaran kedua dan kali ini mencapai final Grand Slam pertama dalam karirnya dan mencoba mencari inspirasi dari rekan seniornya Li Na yang memenangkan gelar di Melbourne Park 10 tahun lalu.

Pertandingan berjalan menarik, namun Aryna Sabalenka terlalu tangguh bagi Qinwen Zheng, petenis Belarusia ini sedang berada dalam performa terbaiknya untuk meraih gelar Grand Slam keduanya, Ia meraih kemenangan cukup mudah 6-3, 6-2 atas Qinwen Zheng dalam durasi 34 menit di set pertama dan 43 menit untuk set kedua.

Qinwen Zheng yang kalah pengalaman tidak mampu mengatasi serangan-serangan tanpa henti dari Sabalenka yang meraih gelar juara Australia Terbuka ini tanpa kehilangan satu set pun. Sabalenka menjadi petenis putri pertama sejak Victoria Azarenka pada 2013 yang memenangi Australia Terbuka secara berturut-turut.

Pertandingan yang berlangsung di Rod Laver Arena Melbourne Park dibuka dengan dominasi Sabalenka yang merebut game pertama dengan love game (kosong) dan kemudian mematahkan servis Qinwen di game kedua.

Sabalenka begitu dominan, Ia meraih delapan dari sembilan poin pertama, sempat unggul 40-0 di game ketiga, tetapi Qinwen memberikan perlawanan dan bisa memaksa terjadi deuce. Akan tetapi hanya sampai di situ, Sabalenka mampu memenangkan servisnya untuk memimpin 3-0.

Qinwen dengan semangat mudanya tak mau menyerah, dengan senjata servis yang cepat dan bertenaga, Qinwen merebut game pertamanya dengan love game, 3-1. Namun, kekuatan Sabalenka dan dengan pengalamannya ternyata cukup sulit untuk diimbangi oleh Qinwen, dan itu benar-benar terlihat pada setiap passing set. Sabalenka menutup set pertama dengan 6-3.

Sabalenka memegang kendali hampir sepanjang pertandingan. Memasuki set kedua, dibuka dengan serve dari Qinwen yang merebut dua poin pertama, namun Sabalenka berbalik menekan dan merebut semua poin berikutnya dan mematahkan servis Qinwen.

Setelah kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga di game ke-4. Sabalenka kemudian kembali melakukan break point atas servis Qinwen untuk memperlebar jarak keunggulannya 4-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun