Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Boikot Produk-produk Israel, Bentuk Dukungan dan Pembelaan terhadap Rakyat Palestina

18 November 2023   10:41 Diperbarui: 18 November 2023   10:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Aksi demo boikot produk-produk Israel (AFP  via: bbc.com) 

Seiring dengan semakin intensnya serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza pasca serangan milisi Hamas pada 7 Oktober lalu. Ada kekhawatiran lebih lanjut, masyarakat dunia mengkhawatirkan arogansi Israel yang terus melakukan agresi tanpa memedulikan seruan, kecaman, dan bahkan resolusi dari masyarakat internasional untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan serius yang rezim Netanyahu lakukan.

Krisis Gaza telah menjadi krisis kemanusiaan akut yang hanya menjadi tontonan, menjadi sandiwara yang memiriskan. Apa yang terjadi di Gaza saat ini, sangat jelas menunjukkan kepada kita standar ganda dari dunia internasional khususnya Amerika dan beberapa negara Eropa yang secara nyata memberikan dukungan yang terlihat sebagai dukungan tanpa syarat kepada Israel.

Harapan terbesar masyarakat dunia adalah semakin cepat Gaza selesai maka akan semakin baik, namun untuk menuju kesana tentu membutuhkan perjuangan yang berat dan penuh tantangan bukan saja oleh penduduk Gaza dan rakyat Palestina, tetapi oleh seluruh masyarakat dunia yang cinta akan kedamaian.

Akan halnya masyarakat Indonesia, dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina sudah jelas, Palestina harus merdeka. Dukungan terhadap Palestina ini bukan saja datang dari orang per orang atau kelompok tetapi juga datang dari pemerintah, sebagai amanat undang-undang dasar kita bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa.

Salah satu dukungan dari masyarakat Indonesia terkait dengan semakin seriusnya kondisi dan situasi di Gaza adalah aksi kampanye boikot, divestasi, dan sanksi terhadap produk-produk Israel dan produk internasional yang terafiliasi dengan penjajahan rakyat Palestina.

Bahkan MUI telah mengeluarkan fatwanya, sekalipun MUI bukan merupakan Otoritas keagamaan, hanya sebagai sebuah organisasi perhimpunan para ulama, tetapi kapasitas MUI untuk menterjemahkan kewajiban dan hak ummat Islam Indonesia terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Gaza tentu "wajib" kita pahami dan ikuti.

Komisi Fatwa MUI telah merilis Fatwa Terbaru Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini berisikan seruan agar umat Islam menghindari penggunaan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Fatwa ini tentu saja bukan tanpa alasan dan pertimbangan serius sebelumya, senafas dengan fatwa ini banyak pula kampanye sejenis yang dilakukan oleh dunia internasional.

Meningkatnya kemarahan warga dunia atas tindakan Israel yang semena-mena dengan tanpa rasa kemanusiaan telah memperkuat kampanye boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) produk-produk yang terafiliasi dengan Israel di beberapa negara. Namun, sayangnya di Indonesia walaupun banyak yang mendukung kampanye BDS ini, tetapi masih ada pula yang tidak sependapat dan bahkan mengecamnya.

Mungkin masih banyak diantara kita yang berpikir bahwa "Palestina yang diserang, kok rakyat Indonesia yang harus dikorbankan dengan kehilangan pekerjaan akibat aksi boikot produk-produk Israel". Memang pasti akan ada "kerugian". Namun, itu adalah bagian dari risiko dari perjuangan dukungan dan pembelaan terhadap rakyat Palestina yang tertindas secara semena-mena.

Rakyat Palestina telah mengambil bagiannya dengan terus melawan dan berjuang membela tanahnya, membela hidupnya. Mereka disana telah bersahabat dengan kematian, anak-anak, ibu-ibu, orang tua mati bergelimpangan karena diserang di jalan-jalan, di reruntuhan gedung yang dibombardir bahkan di rumah sakit dan tempat pengungsian. Tak cukupkah itu semua membangkitkan solidaritas kemanusiaan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun