Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kekerasan di Sekolah dan Game Online, PR Guru dan Orangtua

27 September 2023   00:30 Diperbarui: 28 September 2023   22:52 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kekerasan yang terjadi di sekolah. (Sumber gambar via kompas.com)

Juga kasus beberapa bulan lalu. MH (9), seorang bocah kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia di rumah sakit pada bulan Mei lalu, yang diduga akibat dikeroyok teman seangkatan dan kakak kelasnya.

Dari banyak kasus parah tindak kekerasan di sekolah hampir semua kejadian tidak diketahui oleh pihak sekolah saat itu terjadi. Ini artinya ada ruang atau momen di sekolah yang tersedia dalam tanda kutip hingga kejadian tindak kekerasan bisa terjadi.

Yang jelasnya, tidak mungkin seorang ataupun sekelompok siswa berani melakukan tindak kekerasan pada temannya di hadapan guru atau petugas di sekolah. 

Disadari memang sulit untuk mengontrol dan mengamati setiap pergerakan dan aktivitas siswa secara full, tetapi bukan tidak mungkin untuk bisa dimaksimalkan upayanya dan diminimalisir kemungkinan terjadinya.

Image: jalantikus.Com
Image: jalantikus.Com

Kemudian yang menjadi keprihatinan demi melihat kondisi yang terjadi terkait tindak kekerasan oleh siswa di tingkat SD ini cukup serius, sampai ada yang meninggal dunia dan cedera parah, saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa anak-anak itu menyerang korbannya dengan sasaran vital, seperti mata, dada dan kepala.

Fenomena ini dalam pemikiran hemat saya adalah hal baru, dan menurut opini awam saya, meski tidak bisa digeneralisasi bahwa ini bisa jadi ada kaitannya dengan marak dan mudahnya akaes game online. 

Bahwa menurut penelitian game online memang memiliki pengaruh besar terhadap perilaku toksik pada anak, seperti perilaku kasar, agresif, membangkang, melawan, serta bertutur kata kasar.

Nah, mengingat di jaman sekarang ini banyak orang tua yang memberikan komputer, gadget ataupun smartphone sebagai bentuk sayang anak dengan harapan bahwa fasilitas tersebut untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran anak. 

Maka dalam hal ini, orang tua dan juga guru harus memberikan edukasi serta solusi untuk mencegah akses anak terhadap game online serta konten-konten online yang tidak pantas untuk dimainkan dan ditonton.

Sepanjang yang saya tahu dan saya lihat, memang kebanyakan anak-anak itu kecanduan game online seperti misalnya game dari GTA, Robl*x, Fr** Fir*, M*bile L*g*nd, Min*cr*ft, Mort*l C*mb*t, dan banyak lagi game online yang tidak ramah anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun