Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Reformasi Barcelona Telah Berbuah, Saatnya Berpesta

20 September 2023   16:36 Diperbarui: 20 September 2023   16:45 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Aksi Joao Felix melewati hadangan pemain Antwerpen (Reuters) 

Luar biasa  FC Barcelona memulai Liga Champions 2023/24 dengan start yang baik. Tampil menjamu Royal Antwerp di stadion sementara Barcelona Estadio Olimpico Lluis Companys, Rabu (20/9/2023) dini hari WIB. Tim Catalan ini memetik kemenangan meyakinkan 5-0 atas tamunya yang belum pernah tampil di Liga Champions UEFA.

Sekali lagi penampilan sempurna dari Blaugrana, sama seperti saat melawan Betis di akhir pekan, dimana mereka tampil sangat rapi dengan kombinasi pemain lama, pemain muda dan wajah-wajah baru mereka, semuanya tampil padu dan sangat menjanjikan pada kesempatan tersebut dan memberikan penampilan yang memberikan alasan yang sangat baik bagi para Culers untuk merasa sangat optimis tentang masa depan El Barca.

Meski lawan El Barca kali ini bukanlah tim elit Eropa, Royal Antwerpen merupakan klub Belgia yang lolos ke Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya, menyusul kemenangan agregat 3-1 atas AEK Athens Yunani di babak play-off. Tetapi kemenangan Barca kali ini merupakan modal besar bagi mereka untuk kembali menjadi penantang utama kejuaraan, setelah dua musim berturut-turut gagal di fase penyisihan grup serta tak mampu berbicara banyak di liga malam jumat.

Tim asuhan Mark van Bommel seperti terhipnotis oleh permainan tiki taka terbaru yang diperagakan oleh skuad Barcelona, kombinasi serangkaian umpan cepat satu dua sentuhan membuat pertahanan Antwerpen kelimpungan menghadapi rangkaian serangan yang mengobrak-abrik pertahanan mereka dan hanya butuh waktu 22 menit untuk membawa tuan rumah unggul 3-0.

Dimulai dengan gol pemain anyar Barca yang dipinjam dari Atletico Madrid, Joao Felix di menit ke-11, interaksi satu sentuhan yang luar biasa antara Ilkay Gundogan dan Lewandowski yang diakhiri Joao Felix menunjukkan tiki tika era Xavi Hernandez telah menjelma kembali.

Kemudian disusul oleh gol Robert Lewandowski yang menyelesaikan umpan Joao Felix yang bekerjasama cepat dengan Frankie de Jong, ini merupakan gol ke-100 Lewandowski di pertandingan Eropa. Gol ketiga Barca, merupakan gol bunuh diri pemain Antwerpen yang kalang kabut mengantisipasi serangan cepat lawan, Jelle Bataille yang berusaha mengcover justru membelokkan umpan silang Rapinha ke gawang sendiri.

Gavi si anak emas Barca membuka catatan gol pertamanya di Liga Champions, melalui tendangan kuat kaki kirinya yang menemukan sudut atas gawang Jean Butez. Beberapa saat kemudian usai mencetak gol, Xavi menarik keluar Gavi dan memasukkan Fermin Lopez yang memainkan debutnya bersama tim senior Barca dengan cukup baik,

Joao Felix mengukuhkan dirinya sebagai man of the match dalam laga kali ini, lewat tambahan golnya saat menyelesaikan umpan silang Rapinha. Joao Felix kemudian ditarik keluar oleh pelatih diiringi dengan tepuk tangan meriah dari para penggemar yang memenuhi Estadi Olimpic. 

Xavi menggantikan Joao Felix dengan Lamine Yamal (16 tahun 54 hari) yang menjadi pemain termuda kedua setelah Youssoufa Moukoko, Wonderkid Borussia Dortmund, yang berusia 16 tahun 18 hari saat tampil di Liga Champions, dan Yamal adalah pemain termuda yang pernah melakukannya untuk Barca.

Lamine Yamal yang masuk di menit ke-68 langsung memanfaatkan kesempatannya untuk tampil mengesankan dalam penampilan perdananya di kompetisi kasta tertinggi Liga di Eropa tersebut, setelah sejauh ini selalu tampil di setiap pertandingan La Liga musim ini.

Pemain muda yang sedang naik daun ini, mempunyai dua peluang besar untuk mencetak gol sekaligus rekor pemain termuda pencetak gol di Liga Champions 10 menit setelah masuk lapangan, pertama sontekannya melewati kiper Jean Butez tapi sayang hanya menerpa jaring samping gawang, sebelum beberapa saat kemudian tembakannya dari jarak dekat masih bisa diblok oleh penjaga gawang.

Meski gagal mencetak gol dalam laga ini, penampilan Yamal masih sangat menjanjikan, dan Ia masih memiliki banyak waktu untuk membukukan gol pertamanya untuk sekaligus memecahkan rekor yang dipegang rekan satu timnya Ansu Fati yang menjadi pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions dalam usia 17 tahun 40 hari.

Bagi Antwerpen yang belum pernah mencetak gol kompetitif di tanah Spanyol. Meski berada dalam tekanan, tetapi mereka memiliki dua peluang emas besar untuk mencetak gol. Namun dua penyelamatan luar biasa dari Ter Stegen yang masih memukau di bawah mistar gawang Barcelona memastikan kegagalan tim tamu untuk mencetak golnya.

Meski lolos ke Liga Champions sebagai juara La Liga, para Culers masih dibayangi oleh kegagalan demi kegagalan Blaugrana di Liga Champions sebelum ini, terlebih di dua musim terakhir yang selalu kandas di fase penyisihan grup dan kegagalan itu terus berlanjut di Liga Eropa.

Namun, bagaimana pun hasil ini tanpa melihat siapa lawannya, ini adalah awal yang sempurna bagi Barca di kompetisi Eropa sejak mereka mengalahkan Celtic 7-0 pada tahun 2016. Mungkin inilah skuad dan penampilan terbaik Barcelona setelah reformasi yang hampir total dari timnya. Dan para Culers bersiaplah untuk berpesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun