Setelah kedua pemain saling bertukar break di game-game awal itu, Sabalenka merebut game penentu dengan membreak point di game ke-5. Di game ke-6 Gauff yang coba membalas dan sempat unggul dan membuat dua kali kesempatan untuk break point, namun Sabalenka menghasilkan pukulan forehand yang luar biasa dan sebuah ace pada dua break point tersebut sebelum memenangkan servisnya, dan terus melaju untuk memenangkan set pertama 6-2, setelah sekali lagi mematahkan servis Gauff di game ke-7.
Semangat muda Gauff menolak untuk menyerah pada kesempatan itu. Dia memulai set kedua dengan menemukan kecepatan yang lebih tinggi dengan servisnya, yang membuat penonton kembali bersemangat dan secara spontan menghujaninya dengan gemuruh sorak-sorai. Dan Gauff merespons dukungan penonton dengan permainan ngototnya mengejar bola-bola yang mustahil dan melakukan pukulan passing yang luar biasa dengan menempatkan bola ke posisi sulit di lapangan.
Setelah berbagi angka di awal set kedua, Gauff memimpin 3-1 setelah melakukan break servis di game ke-4, kedua pemainpun saling mempertahankan servisnya. Gauff melakukan servis dengan brilian. Ia menyerap kecepatan luar biasa Sabalenka, dengan penyelamatan yang semakin baik, dan set ini ditutup Coco Gauff dengan kemenangan 6-3.
Pada set penentuan, momentum sudah berada di bawah kendali Gauff. Atas dukungan begitu banyak orang yang mulai heboh, Gauff berlari dan berlari untuk mengcover lapangan sejauh yang dia mampu. Dia ada di mana-mana, memaksa dirinya berlari dari sudut ke sudut, antisipasi dan gerakannya memungkinkannya untuk mengejar setiap bola menuju.
Gauff langsung mematahkan servis pada game pembuka dan dia tidak pernah melihat ke belakang, dengan cepat ia berlari dan memukul petenis Belarusia dengan dua kali membreak servis lawannya untuk unggul 4-0. Saat Gauff leading 4-1, Sabalenka meminta waktu istirahat medis untuk cedera pada paha kirinya. Â Usai istirahat medis, Sabalenka mencoba survive dengan mematahkan servis Gauff dan memperkecil ketinggalannya dengan 4-2.
Tetapi selepas itu Gauff tak tertahankan lagi, dan menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan. Saat game ke-8 Sabalenka membuat tiga kesalahan sendiri untuk memberi keuntungan love-40 bagi Gauff. Dengan Triple Champions Point, Gauff hanya membutuhkan satu poin saja, dia menutup pertunjukan dengan penuh gaya dengan pukulan backhand kemenangan untuk menyelesaikan reli 11 pukulan dan Gauff telah memenangkan gelar AS Terbuka dan juga Grand Slam pertamanya.
Di awal turnamen, Gauff mengakui bahwa dia tidak menyangka akan menghasilkan musim panas yang cemerlang secepat ini, namun usaha dan kerja kerasnya serta sikap dan perspektifnya yang positif telah mewujud pada akhir laga di Arthur Ashe Stadium yang bergemuruh, Selamat Coco!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H