Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu 2024, Suara Pemilih Generasi Milenial Mau Dibawa ke Mana?

18 Maret 2023   18:09 Diperbarui: 21 Maret 2023   08:00 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyambut pesta demokrasi yang kurang dari setahun lagi ini tentu ada harapan besar akan hadirnya pemilihan yang berkualitas, atau setidaknya lebih baik dari perhelatan pemilihan yang sebelum-sebelumnya. 

Dinamika politik sudah menggeliat, mulai menghangat khususnya pada tataran parpol dan elit politik yang sudah mulai bekerja dengan segala potensi dan strategi mereka.

Pada Pemilu 2024 nanti, partisipan pemilu akan didominasi oleh pemilih milineal dan generasi Z yang menurut data KPU mencapai 55-60 % dari total 190 jutaan pemilih yang terdaftar dalam DPT sementara. 

Generasi milenial dan generasi Z yang berusia dalam rentang 17 - 39 tahun ini (termasuk didalamnya adalah pemilih pemula) merupakan kelompok yang "rentan" apatis terhadap proses demokrasi.

Selain itu mereka juga rentan terhadap penggiringan ke dalam politik identitas bahkan money politik karena minimnya edukasi (yang berkualitas) kepada pemilih muda ini.

Partisipasi pemilih pemula secara berkualitas merupakan "kebutuhan " mutlak bagi negara ini untuk mendukung terciptanya iklim demokrasi yang baik, dan ini merupakan tanggung jawab kita semua, mulai dari Partai Politik, Penyelenggara Pemilu, Pengawas, Pemerintah baik pusat maupun daerah, media serta masyarakat.

Dalam proses pendidikan Pemilu yang bersih dan berkualitas bagi pemilih pemula agar mereka tahu, mengerti dan paham apa dan bagaimana kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh Pemilu yang diwarnai dengan ketidakjujuran dan kecurangan.

Pemilih milineal dan generasi Z tentu memiliki karakter yang berbeda, generasi sekarang ini begitu akrab dengan pemanfaatan teknologi informasi, mereka begitu cepat dalam mengakses sumber-sumber informasi.

Hal ini selain sebagai potensi positif yang dimiliki oleh generasi muda kita, ini juga bisa menjadi potensi negatif yang kontraproduktif dengan tujuan yang ingin bangsa ini capai.

Dalam politik yang masih tergolong pertarungan politik di wilayah antah berantah yang masih kental dengan money politik, yang masih kerap membawa isu politik identitas baik itu identitas agama, suku dan kelompok, serta kecurangan-kecurangan yang sebenarnya terstruktur, masif dan sistematis namun terabaikan. 

Keberadaan generasi Z sangat rentan dieksploitasi oleh kelompok atau golongan yang dipenuhi dengan ambisi dan menghalalkan segala cara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun