Malam yang menyedihkan bagi Lautaro Martinez. Sebuah kegagalan penalti dan gol offside serta beberapa peluang mencolok yang gagal untuk pemain Timnas Argentina itu, hasil yang akhirnya membuat Inter Milan harus pulang dengan tangan kosong dari markas Spezia dalam laga yang diwarnai dengan tiga penalti, namun hanya dua yang sukses dikonversi menjadi gol.
Aquilotti julukan Spezia pada akhirnya sukses keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 untuk merebut kemenangan pertamanya atas La Beneamata dari delapan pertemuan mereka. Sebuah hasil yang cukup bagus untuk mengamankan posisi tim yang bermarkas di La Spezia, Liguria ini yang terancam jatuh ke zona degradasi, sekaligus memberi pukulan serius terhadap posisi empat besar Inter Milan.
Inter yang sedang dalam upaya untuk meraih finis keenam berturut-turut di zona kualifikasi Liga Champions UEFA, bertandang ke Stadio Alberto Picco dengan kepercayaan diri yang tinggi menghadapi tim kandidat degradasi yang belum pernah menang melawan mereka.
Il Nerrazurri langsung melakukan start yang cepat, mereka kemudian mendapatkan kesempatan emas untuk segera memimpin kurang dari 15 menit pertandingan dimulai, ketika pemain belakang Spezia Mattia Caldara dari tinjauan VAR Â dinilai telah menjatuhkan Danilo D'Ambrosio di area penalti.
Lautaro Martinez yang biasanya andal dalam eksekusi penalti melangkah maju sebagai eksekutor, akan tetapi Bartiomiej Dragowski dengan brilian berhasil membaca arah sepakan dan sukses menepis upaya Martinez yang mengarahkan bola ke sisi kiri gawang.
Kegagalan penalti Martinez, tentunya sangat membuat frustasi apalagi keapesan Martinez terus berlanjut tidak lama kemudian, dari sebuah serangan balik cepat, Martinez dengan akselerasinya berhasil menerobos lini pertahanan Spezia, tetapi percobaannya dari sebuah peluang emas kembali digagalkan oleh Dragowski.
Tim tuan rumah juga bukan tanpa peluang, mereka nyaris memimpin terlebih dahulu dari upaya Kevin Agudelo, yang melepaskan percobaan dari sudut sempit, sayangnya upaya tersebut masih membentur tiang gawang Inter yang kali ini kembali dijaga oleh Samir Handanovic.
Sepertinya malam laga ini bukan milik Lautaro Martinez, ia kembali menemui kegagalannya, dari sebuah serangan di satu menit babak kedua. Martinez berhasil melompat tinggi untuk menyundul umpan silang yang dilepaskan oleh Matteo Darmian dan menjebol gawang tuan rumah, tetapi sayang gol tersebut dianulir karena sebelumnya Romelu Lukaku telah terperangkap offside saat mengejar bola.
Petaka bagi Inter akhirnya datang juga, Daniel Maldini yang baru masuk di awal babak kedua berhasil menuntaskan sodoran M'Bala Nzola. Dari sebuah serangan balik cepat Nzola mengirim umpan pendek yang langsung diteruskan oleh Daniel, putra mantan pemain hebat Italia dan AC Milan Paolo Maldini. 1-0 Inter tertinggal.
Mengejar ketertinggalan Simone Inzaghi segera melakukan rotasi pemain. Empat pemain dirotasi untuk lebih memperkuat serangan. Hasilnya gelombang demi gelombang serangan Inter bisa ditepis oleh Spezia yang berjuang gigih untuk mengamankan poin penting yang mereka butuhkan.
Tetapi tim tamu kemudian mendapatkan angin segar ketika mereka dianugerahi penalti kedua malam itu saat Kelvin Amian Adou menjatuhkan Denzel Dumfries. Kali ini Romelu Lukaku yang melangkah maju di eksekusi 12 yard dan tidak menyia-nyiakan peluang tersebut, Lukaku sukses mengecoh Dragowski, 1-1 Inter Milan kembali bersemangat.
Permainan kembali berlanjut dengan ketegangan yang semakin tinggi. Wasit kembali memberikan hadiah penalti ketiga malam itu, tetapi kali ini menguntungkan tim tuan rumah setelah Denzel Dumfries terlihat menjatuhkan Viktor Kovalenko di dalam kotak penalti. M'Bala Nzola yang maju sebagai eksekutor sukses menceploskan bola meski Handanovic sudah bisa membaca arah bola.
Pada akhirnya publik tuan rumah bersorak dengan riang menyambut gol kemenangan yang mereka impikan untuk mengarahkan Spezia ke tempat yang lebih aman meninggalkan zona degradasi, dan di sisi lain membuat Inter terlihat cemas terhadap kejaran kompetitornya di posisi empat besar yang semuanya belum memainkan laga pekan ke-26 mereka.
Hasil ini menjadi kekalahan kedelapan pasukan Simone Inzaghi sepanjang musim ini, dan ini merupakan jumlah kekalahan terbanyak di antara tim-tim di posisi tujuh teratas klasemen Lega Calcio Serie A.
Sementara itu bagi skuad Leonardo Semplici,  meski belum beranjak dari posisi 17 klasemen, setidaknya hasil ini mengangkat perolehan poin mereka jadi 24 poin dari 26 laga yang semakin memperlebar jarak  poin dengan Hellas Verona yang ada di zona degradasi dengan 18 poin dari 25 laga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H