Sampai pertandingan babak pertama berakhir, strategi parkir bus Bournemouth berjalan dengan sukses. Arsenal terlihat kesulitan dan kehabisan akal menembus ketatnya penjagaan tim lawan. Peluang dari situasi bola mati pun tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pasukan Mikel Arteta.
Keunggulan satu gol betul-betul dijaga dengan ketat oleh tim dengan rekor pertahanan terburuk di liga primer Inggris ini. Emirates Stadium lantas dibuat terhenyak oleh pasukan Gary O'Neil.Â
Adalah Marcos Senesi yang baru-baru ini mencetak gol penyeimbang saat Bournemouth bertemu Newcastle, kali ini Senesi secara brilian mencari ruang untuk menyundul umpan tendangan sudut Joe Rothwell yang luar biasa dan mengarahkannya ke gawang dan tak bisa diselamatkan oleh Ramsdale.
Arsenal, yang telah memenangkan delapan pertandingan terakhir mereka melawan tim yang baru promosi seperti tidak percaya harus tertinggal dua gol dari tim yang menghuni dasar klasemen liga.Â
Namun, biar bagaimanapun masih ada 30 menit lebih waktu normal yang mereka miliki untuk mengubah keadaan, disinilah mental juara itu dibutuhkan.
Arsenal tidak pernah menyerah, dan mereka bangkit untuk menjadikan Bournemouth sebagai tim baru promosi yang kesembilan yang mereka kalahkan. Lima menit berselang setelah ketinggalan 0-2, hanya dalam delapan menit Arsenal mencetak dua gol secara berurutan.
Pertama, Emile Smith Rowe menyundul tendangan sudut yang telah dibersihkan secara tentatif ke arah gawang, bola diterima oleh Thomas Partey yang tidak melakukan kesalahan untuk menceploskan bola ke gawang Neto.Â
Terpacu dengan gol Partey, tim tuan rumah akhirnya bisa menyamakan kedudukan melalui pemain pengganti Ben White ketika umpan menyilang Reiss Nelson  di tiang jauh, diselesaikan dengan sepakan keras first time yang berhasil melewati garis gawang meskipun terlihat bisa diblok oleh Neto.
Dan akhirnya Emirates Stadium meraung gila!, di delapan menit memasuki waktu tambahan di detik terakhir laga. Pemain pengganti Reiss Nelson, yang sebelumnya memberikan assist untuk gol penyama kedudukan, kali ini mencatatkan namanya di papan skor.Â
Berawal dari sebuah situasi tendangan sudut bola sapuan jatuh ke kaki Nelson yang dengan sedikit kontrol melepaskan tembakan keras dari tepi kotak ke sudut jauh gawang, sebuah gol yang mengirim publik Emirates terbang ke alam mimpi bersama euforia yang menggila.
Arteta, yang menendang setiap bola sepanjang pertandingan yang dramatis, mengakui bahwa itu adalah momen paling emosional yang pernah dialaminya sejak kembali ke klub sebagai manajer.