Laga 16 besar Liga Champions yang mempertemukan dua seteru klasik dan sekaligus mengingatkan ulang final Liga Champions musim 2022 lalu. Liverpool menjamu Real Madrid di Anfield.
Sebuah pertandingan yang dramatis tersaji lewat permainan "unik". Real Madrid bangkit dari ketertinggalan 2-0 untuk mempermalukan Liverpool pada malam yang sulit dipercaya di Anfield Stadium.
The Reds memulai laga dengan kecepatan Sonic dan unggul cepat 2-0 melalui Darwin Nunez di menit ke-4 lewat penyelesaian dengan backheel indah Darwin Nunez usai meneruskan umpan matang Mohamed Salah.
Kemudian Mo Salah menambah derita Madrid sepuluh menit berselang lewat gol lucu dari kesalahan mengerikan Thibaut Courtois yang salah mengontrol bola back pass dari Dani Carvajal yang berhasil direbut Mo Salah.
Tapi pasukan Los Blancos tidak bergeming, Real Madrid mampu memecah keheningan suporter mereka di Anfield, kerjasama apik Vinicius Junior dengan Karim Benzema diselesaikan Vini lewat tendangan plesing yang merobek gawang Alisson Becker.
Vinicius Junior sekali lagi menjadi momok bagi barisan pertahanan the Reds, dia mencetak gol lagi dalam keadaan yang lucu setelah kecerobohan yang mengerikan dari Alisson, yang berniat menghalau bola back pass dari Joe Gomez, namun justru mengenai Vini dan membuat bola bergulir mulus ke dalam gawang untuk mengubah skor menjadi 2-2 yang bertahan hingga wasit membunyikan peluit tanda turun minum.
Babak kedua menjadi neraka bagi tuan rumah, comeback luar biasa dilakukan oleh pasukan Carlo Ancelotti. Hanya butuh dua menit, Eder Militao membawa tim tamu memimpin lewat tandukannya meneruskan umpan tendangan bebas Luka Modric.
Menit ke-55 publik tuan rumah kembali dibuat terhenyak, kali ini giliran Karim Benzema, sebuah percobaan yang dilepaskan Benzema membentur kaki Joe Gomez sehingga mengubah arah bola dan mengecoh kiper Liverpool, Alisson Becker.
Benzema kembali mencetak golnya pada menit ke-67 untuk membawa Real Madrid unggul 5-2. Gol berawal dari serangan balik Real Madrid yang dikreasikan Luka Modric yang mengirimkan umpan kepada Vinicius. Vinicius mengirimkan umpan kepada Benzema yang dengan sekali mengontrol dan mengecoh Alisson untuk mencetak bracenya.
Sangat sulit untuk mendeskripsikan akhir dari pertandingan, perasaan campur aduk dari para pemain dan juga suporter tuan rumah di pinggir lapangan. Permainan yang rapuh di masa paruh waktu kedua. Pasukan Jurgen Klopp membuat terlalu banyak kesalahan terutama di sekitar gawang, dimana melakukan kesalahan terhadap tim seperti Real Madrid hasilnya adalah airmata.
Musim yang apes bagi Jurgen Klopp dan anak asuhannya. Secara tim Liverpool tidak kekurangan amunisi, tetapi secara hasil mereka tampil seperti tim medioker, kadang kencang kadang kendur.
Sebenarnya The Reds hadir di Anfield dengan modal positif dengan dua kemenangan tanpa kebobolan di Liga, setelah sebelumnya dalam empat laga Premier League mereka meraih hasil jeblok tanpa kemenangan dan hanya meraup satu poin, dan di berondong 9 gol dan hanya memasukkan 1 gol dari keempat laga tersebut.
Meski masih ada leg kedua, tetapi Mo Salah dkk butuh keajaiban luar biasa untuk membuka peluang mengatasi Madrid di Santiago Bernabeu dengan selisih minimal 4 gol, sebuah mission impossible.
Sampai sejauh ini Liverpool sepertinya harus melupakan semua gelar yang bisa mereka raih. Terseok di Liga Premier, kandas di Piala Liga dan Piala FA, dan di Champions hanya keajaiban saja yang bisa membawa mereka lolos, tapi sepertinya itu tidak akan berlaku di hadapan Real Madrid.
Pertahanan Liverpool yang di beberapa musim sebelumnya terlihat rapat, kini begitu rapuh. Begitu juga dengan ketajaman lini depan yang musim sebelumnya begitu produktif kini terkesan melempem. Entah apa yang salah? Mungkinkah kursi pelatih Jurgen Klopp akan berganti pemilik? Sepertinya demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H