Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang atas Australia, Messi Masih Jadi Jimat Argentina

4 Desember 2022   08:09 Diperbarui: 4 Desember 2022   08:17 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Lionel Messi Usai Cetak Gol (Charlotte Wilson/Getty Images)

Setelah menelan kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi di partai pertama, Argentina terus menunjukkan trend positif dengan berhasil memuncaki klasemen grup C yang membawa mereka ke fase knock out bertemu Australia runner up grup D.

Bermain di stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan yang dipenuhi oleh lebih banyak pendukung Argentina. Tim Lionel Scaloni yang sangat diunggulkan sempat dibuat kesulitan menghadapi presure pasukan Graham Arnold, namun pada akhirnya La Albiceleste harus bersyukur memiliki mega bintang, Lionel Messi yang memecahkan kebuntuan dengan sebuah gol pembuka dari gol khas gaya Messi.

Argentina sukses melaju ke perempat final untuk menghadapi Belanda yang di partai sebelumnya sukses membekap Amerika Serikat dengan 3-1. Sekalipun Argentina memiliki begitu banyak pemain-pemain berbakat dan potensial, akan tetapi Lionel Messi masih selalu menjadi pembeda dalam setiap laga pasukan Tango.

Sebelum gol Messi, selama 35 menit pertama Australia memainkan peran sebagai tim underdog yang tenang namun penuh keberanian yang hampir sempurna. Mereka bermain dalam, pressing ketat, menutup jalur passing hingga membuat pemain-pemain Argentina nyaris frustrasi. The Socceros cukup tenang mencari peluang terbaik untuk memberikan kejutan lain di turnamen ini. 

Sementara itu, Argentina terlihat tanpa kemudi. Mereka tidak dapat menemukan celah, untuk menembus dan membongkar, blok rendah Australia. Tapi begitu Messi mencetak gol, rasa percaya diri Argentina kembali pulih dan terus mendominasi.

Yah pada akhirnya, datanglah ledakan dari La Pulga Messi. Messi yang terlihat sabar, kadang-kadang hanya berjalan di sekitar lapangan, namun saat menemukan momennya untuk menyerang dia melakukannya dengan ledakan yang menghancurkan. 

Melepaskan bola ke Alexis Mac Allister dan dengan kecepatan eksplosif menyerbu ke kotak penalti, Messi menyelesaikan umpan balik pendek dari Nicolas Otamendi, dengan  sepakan melengkung rendah khas gayanya, bola melewati celah kaki Harry Souttar yang mencoba menutup, bola bersarang telak di sudut bawah yang tak mampu dihalau kiper Mathew Ryan.  

Gol !!!, Itu adalah tembakan tepat sasaran pertama dalam pertandingan tersebut. Messi bermain dengan begitu efektif, menyelesaikan babak pertama hanya dengan 26 sentuhan bola. Namun itu sesungguhnya adalah skema serangan yang diinginkannya, dia tidak membutuhkan bola terlalu banyak dan lama untuk menebar ancaman ke gawang lawan.

Sebagai catatan, gol ini sangat spesial bagi La Pulga. Pasalnya ini adalah gol pertama yang dicetak Messi di fase gugur Piala Dunia. Dia baru bisa melakukannya di Piala Dunia kelimanya, setelah menunggu 16 tahun sejak debutnya di Piala Dunia 2006.

Dikutip dari Squawka, Lionel Messi harus melalui sembilan pertandingan, 791 menit dan 24 tembakan untuk bisa mencetak gol pertama di fase gugur Piala Dunia. Gol ini merupakan gol kesembilan Messi di Piala Dunia, namun delapan gol sebelumnya dicetak Messi di babak penyisihan grup, termasuk dua gol di fase grup C Piala Dunia 2022 ini, saat berhadapan dengan Arab Saudi dan Meksiko.

Dengan gol ini, Messi telah mencetak sembilan gol di Pentas Piala Dunia, melewati torehan gol Maradona, Messi kini unggul satu gol dari Maradona dan hanya tertinggal satu gol dari Gabriel Batistuta yang menjadi top skorer Argentina di Piala Dunia.

Laga Argentina vs Australia ini sendiri merupakan laga yang spesial bagi Messi. Dimana ini adalah pertandingan resmi ke-1.000 yang dilakoni Messi di level klub dan tim nasional. Messi telah bermain 169 kali bersama Timnas Argentina, 778 kali bersama Barcelona, dan 53 laga bersama Paris Saint-Germain. Dengan total Messi telah mencetak 789 gol.

Ini mungkin adalah penampilan Piala Dunia terakhir bagi Messi, banyak tantangan yang harus dipatahkannya, termasuk membawa Argentina sebagai juara dunia. Tantangan pertama sudah dilewatinya dengan mencetak gol di fase sistem gugur. Sebelum pertandingan, Rio Ferdinand eks Manchester United bercanda, dengan lidah di mulut, bahwa dia memiliki gol di sistem gugur Piala Dunia dan Messi tidak.

Ada juga candaan, Rafael van der Vaart di TV Belanda yang menyatakan hari-hari terbaik Messi di belakangnya "Messi ini? Saya bermain melawan 'The Messi' dan percayalah, saya berteriak untuk ibu saya," kata mantan gelandang Timnas Belanda yang pernah bermain bersama Tottenham Hotspur itu. "Saat itu dia sangat bagus, Anda tidak bisa mengejarnya. Saat ini, Anda bisa menangkapnya "

Keberuntungan bagi Albiceleste sekaligus petaka bagi Socceroos ditambah dengan blunder fatal Matt Ryan yang mencoba menggoreng bola melewati Rodrigo de Paul, namun Mat Ryan tak melihat Julian Alvarez yang dengan begitu cepat muncul merebut bola dan meneruskannya ke gawang yang kosong.

Australia sendiri bukannya tanpa peluang, di lima belas menit terakhir Australia bangkit untuk memberi tekanan bagi pasukan Scaloni. Mereka bahkan mampu mengejutkan Messi cs dengan membalaskan satu gol dari sebuah serangan yang cepat, Craig Goodwin melepaskan sepakan keras yang menghantam kepala Enzo Fernandez dan mendefleksikan bola terbang ke sudut atas gawang Emi Martinez yang hanya bisa melihat bola merobek gawangnya.

Stadion seakan menjadi gerah bagi pendukung Argentina yang memenuhi stadion. Aksi Aziz Behich yang lolos di kotak pertahanan Argentina nyaris menciptakan gol, beruntung aksi brilian Lisandro Martinez yang baru masuk di babak kedua mampu memblok tendangan Behich.

Sementara itu Argentina juga gagal memaksimalkan beberapa peluang, termasuk dua peluang matang dari umpan Messi yang disia-siakan Lautaro Martinez. Tetapi bagaimanapun, kemenangan 2-1 ini sudah cukup untuk membawa Argentina berjumpa Belanda di perempat final nanti.

Pendukung Argentina dibuat tahan nafas di penghujung laga, pemain pengganti Garang Kuol mendapatkan bola di sisi kiri gawang Argentina, berada dalam posisi bebas sontekan Kuol masih bisa diselamatkan Emi Martinez, yang tampil cemerlang dalam laga kali ini. tetapi tidak ada gol penyeimbang untuk melanjutkan dongeng bagi Australia.

Sebelum pertandingan Rio Ferdinand ditanyai di BBC apakah Argentina sudah cukup untuk menjuarai Piala Dunia. "Saya pikir dengan Messi mereka harus berada dalam percakapan," katanya. "Dia sangat berbakat, Anda bisa meletakkan rencana permainan apa pun di depan orang ini dan dia akan menemukan cara untuk melepaskannya karena kemampuannya yang luar biasa dan kecerdasannya di sekitar lapangan sepak bola. Dia melakukannya dari waktu ke waktu."

Lionel Messi bagi Argentina memang sudah seperti jimat, dalam laga kali ini kembali La Pulga menjadi bintang dengan rating tertinggi 4.6 dari skala 1-5, atau 8 dari skala 1-10. Usia mungkin tak bisa dihindarkan, namun pengalaman, bakat dan kecerdasan serta motivasi semua ada pada Messi untuk mengabaikan faktor usia.

Susunan pemain:

Argentina (4-3-3): 23-Emiliano Martinez; 26-Nahuel Molina (4-Gonzalo Montiel 80'), 13-Cristian Romero, 19-Nicolas Otamendi, 8-Marcos Acuna (3-Nicolas Tagliafico 72'); 7-Rodrigo De Paul, 24-Enzo Fernandez, 20-Alexis MacAllister (14-Exequiel Alejandro Palacios 80'); 10-Lionel Messi, 9-Julian Alvarez (22-Lautaro Martinez 71'), 17-Alejandro Gomez (25-Lisandro Martinez 50')
Pelatih: Lionel Scaloni

Australia (4-4-2): 1-Mathew Ryan; 2-Milos Degenek (5-Fran Karacic 72'), 4-Kye Rowles, 19-Harry Souttar, 16-Aziz Behich; 7-Mathew Leckie (21-Garang Kuol 72'), 13-Aaron Mooy, 22-Jackson Irvine, 26-Keanu Baccus (10-Ajdin Hrustic 58'); 14-Riley McGree (23-Craig Goodwin 58'), 15-Mitchell Duke (9-Jamie Maclaren 72')
Pelatih: Graham Arnold

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun