Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Don't Cry for Argentina, Masih Ada Peluang

22 November 2022   23:29 Diperbarui: 22 November 2022   23:32 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sontekan Saleh Al Shehri melewati blok Cristian Romero (Reuters) 

Laga perdana Grup C piala dunia Qatar 2022 telah dimainkan, sebuah kejutan besar sukses ditorehkan oleh pasukan Elang Hijau, Arab Saudi yang secara perkasa menaklukkan salah satu tim favorit juara piala dunia, Argentina. Arab Saudi membungkam Lionel Messi cs, 2-1 dari sebuah comeback luar biasa di babak kedua untuk membalik keadaan setelah tertinggal 1-0 di babak pertama.

Stadion Lusail yang dipenuhi 88.012 penonton menjadi saksi dari sebuah kejutan yang paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia. Lionel Messi dkk datang ke Piala Dunia dengan membawa rekor 36 pertandingan tak terkalahkan, sejak terakhir kalah atas Brazil di tahun 2019. Argentina harus menyerah 1-2 dari Tim peringkat 51 FIFA, Arab Saudi.

Analisis Gracenote dari Nielsen memberi Arab Saudi peluang hanya 8,7 persen untuk mengalahkan Argentina, sehingga dengan kemenangan Arab Saudi atas Argentina ini menjadikannya kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia. Meski demikian, langkah Argentina untuk menuju gelar ketiganya belumlah pupus, introspeksi dan pembenahan cepat dan total harus segera mereka lakukan.

La Albiceleste sejatinya memulai laga dengan baik, Lionel Messi sudah menebar ancaman saat pertandingan baru saja berjalan 2 menit, beruntung reaksi gemilang penjaga gawang Mohammed Alowais berhasil menggagalkan peluang Messi yang coba meneruskan umpan dari Angel De Maria.

Tak berlangsung lama, wasit memberikan hadiah penalti bagi Argentina, usai tinjauan VAR yang menunjukkan Al Bulayahi melakukan pelanggaran terhadap Leandro Paredes. Lionel Messi yang maju sebagai algojo tak menyia-nyiakan peluang dan membawa pasukan Tango memimpin 1-0.

Meski anak asuh pelatih Herve Renard berusaha mengimbangi, namun Messi dkk begitu kuat untuk mendominasi. Argentina seperti bermain di atas angin, namun taktik jitu pelatih Herve Renard yang berani mengambil resiko dengan memasang perangkap offside, terbukti sukses membuat serangan cepat Argentina berantakan. Sebuah gol dari Messi dan dua lagi dari Lautaro Martinez dianulir wasit asal Slovenia, Slavko Vincic karena telah terperangkap offside.

Sepanjang babak pertama, Arab Saudi tidak memiliki banyak kesempatan untuk menyerang dan tidak pula menebar ancaman dengan melakukan tembakan tepat sasaran selama babak pertama, upaya terbaik dari sang pelatih kepala Herve Renard hanyalah untuk mencoba menggagalkan gelombang serangan Argentina dengan memainkan pertahanan garis tinggi yang berisiko untuk memasang perangkap offside bagi lawan.

Terbukti, strategi Herve Renard berhasil meredam kecepatan serangan Argentina. Tercatat ada tujuh kali pemain Argentina terperangkap offside, termasuk tiga diantaranya membatalkan tiga gol yang dicetak oleh Messi dan Lautaro Martinez.

Dominasi Argentina terus mengalir, meski berkali-kali terjebak dalam perangkap offside lawan, tetapi tampaknya tak akan terelakkan bahwa Argentina bisa membuka jebakan sekali dan mendapatkan gol yang mereka butuhkan. Namun, harapan tinggal harapan tambahan gol yang diharapkan tak kunjung datang, malah gol balasan dan kemenangan lawan yang justru hadir di babak kedua.

Apa yang terjadi di babak kedua cukup luar biasa dan di luar dugaan banyak orang. Para pendukung Saudi menciptakan badai, mengaum untuk menyemangati tim mereka dan mereka menyelingi semuanya dengan nyanyian 'Ole, Ole, Ole, Ole!' yang terbukti cukup inspiratif.

Arab Saudi sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-48 melalui Saleh Al-Shehri, pemain depan berusia 29 tahun yang bermain untuk Al Hilal, memanfaatkan kelengahan pemain Tottenham Hotspur, Christian Romero yang tidak bereaksi cukup cepat untuk memblok tembakannya, sepakan menyamping Al Shehri, tak mampu dijangkau oleh upaya penyelamatan kiper Aston Villa, Emi Martinez.

Hanya lima menit berselang, Salem Al Dawsari menghukum barisan pertahanan Argentina yang bermain buruk. Beraksi di sisi kiri kotak penalti, Salem Al Dawsari mengelabui tiga pemain Argentina sebelum melepas sepakan melengkung ke sudut yang tak terjangkau Emiliano Martinez.

Kekalahan Tim Tango ini mengingatkan kita pada kekecewaan Perancis sebagai Tim unggulan yang merupakan juara bertahan di Piala Dunia 2002, saat ditaklukkan Senegal 1-0.  

Kekalahan ini juga mengingatkan kembali pada Piala Dunia 1990 ketika Argentina dikejutkan oleh Kamerun di babak grup, dimana mereka sebagai juara bertahan kalah 0-1 dari tim debutan melalui gol semata wayang yang dicetak oleh Francois Omam Biyick. Meski akhirnya Argentina tetap berhasil mencapai final tetapi dikalahkan oleh Jerman Barat.

Catatan ini merupakan kekalahan pertama bagi Argentina di Piala Dunia setelah mencetak gol lebih dulu sejak terakhir kali di tahun 1958 saat kalah melawan Jerman Barat. Ini juga menjadi catatan kekalahan pertama mereka setelah unggul di babak pertama, sejak pertemuan final mereka melan Uruguay di tahun 1930.

Dan bagi Arab Saudi sendiri, apakah dengan kemenangan ini akan membawa mereka meraih berkah sebagaimana tiga tim terakhir yang mengalahkan Argentina di Piala Dunia akan menjadi pemenang atau setidaknya finalis Piala Dunia, seperti Jerman yang mengalahkan Argentina menjadi Juara di 2014, kemudian Prancis yang mengalahkan Argentina dan juara di 2018 serta Kroasia yang juga mengalahkan Argentina dan menjadi Finalis Piala Dunia 2018.

Meski terlihat sebagai kejutan, kekalahan yang diderita oleh Pasukan Lionel Scaloni sudah sepantasnya mereka rasakan, keunggulan cepat yang mereka peroleh membuat mereka begitu jumawa dan sepertinya menganggap remeh kekuatan lawan. 

Pelatih Scaloni, seperti tidak punya skema bermain untuk menembus dan membongkar pertahanan lawan yang bermain dengan pertahanan garis tinggi untuk menjebak offside. Yang ada mereka terus saja mengulang dan mengulang untuk tetap terjebak offside yang membuyarkan peluang mereka menambah gol.

Selain itu rata-rata pemain Argentina bermain di bawah standar dengan rating di bawah 5 dalam skala 1-10, hanya Messi yang sedikit lumayan dengan rating 5,6. 

Pemain Argentina lebih cenderung bermain individual, kerjasama antar pemain lewat sentuhan 1-2 untuk membongkar pertahanan rapat lawan begitu jarang terlihat. Termasuk Angel de Maria yang bermain terlalu banyak gocek daripada bermain satu-dua terutama dengan Messi. Beberapa kali kesempatan De Maria untuk memberi bola ke Messi namun tak dilakukannya.

Kekalahan ini tentulah belum menjadi kiamat bagi pasukan Scaloni, mereka masih tetap menjadi salah satu tim unggulan yang bisa menjuarai Piala Dunia kali ini. Akan tetapi mereka butuh banyak perbaikan dan introspeksi. 

Meksiko dan Polandia yang akan menjadi lawan berikutnya bagi Argentina, tentu tak bisa dianggap remeh, kemenangan adalah target utama bagi Messi cs agar bisa melangkah ke babak selanjutnya.

Susunan Pemain:

Argentina (4-2-3-1): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero (Lisandro Martinez 59'), Nicolas Otamendi, Nicolas Tagliafico(Marcos Acuna 71'); Rodrigo De Paul, Leandro Paredes (Enzo Jeremias Fernandez 59'); Angel Di Maria, Lionel Messi, Papu Gomez (Julian Alvarez 59'); Lautaro Martinez.

Arab Saudi (4-4-1-1): Mohammed Al Owais; Saud Abdulhamid, Hassan Tambakti, Ali Al Bulayhi, Yasir Al Shahrani (Mohammed Al-Breik 89'); Feras Al Brikan (Haitham Mohammed Asiri 89'), Mohammed Kanno, Adbulelah Al Malki, Salem Al Dawsari; Salman Al Faraj (Nawaf Shaker Al Abed 45+4 (Abdulelah Al Amri 89'); Saleh Al Shehri (Sultan Alganham 78').

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun