Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi 1/10 Jangan Terulang, Ketua Umum PSSI, Mundur Dong!

2 Oktober 2022   18:46 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:48 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Jika mengacu pada aturan FIFA di atas maka adalah salah jika ada anggota pengamanan yang membawa dan/atau memakai gas air mata. Akan tetapi, dalam Bab I, FIFA juga memperbolehkan jika "asosiasi sepakbola" memakai aturan lain yang lebih keras, sesuai dengan konteks masing-masing negara.

Disini, yang perlu diketahui adalah apakah dibolehkannya membawa dan menggunakan gas air mata sudah sesuai dengan kesepakatan bantuan Polri ke pihak penyelenggara pertandingan di stadion Kanjuruhan.

Disini jujur saya katakan, penggunaan gas air mata di stadion yang penuh sesak dengan penonton adalah sebuah tindakan yang sangat konyol, meskipun saya tidak melihat dan tidak tahu bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan, tetapi sekali lagi saya katakan melepaskan gas air mata ke kerumunan penonton yang berada di tribun yang diantaranya ada anak-anak dan Ibu-ibu adalah konyol.

Apalagi jika kita berpegang pada rilis Kapolda Jatim di televisi yang mengatakan "tidak semua penonton" melakukan aksi kerusuhan, kalau tidak salah dengar beliau mengatakan hanya kisaran 3000an penonton yang berbuat ulah, ini artinya tidak sampai 10% penonton, tetapi kok hasilnya begitu mengenaskan.

Investigasi menyeluruh merupakan kewajiban bagi otoritas yang berwenang, ini bukan lagi sekedar insiden, tetapi sebuah tragedi memilukan yang telah mencoreng citra dan keprofesionalan pengelolaan sepakbola Indonesia sekaligus ini juga berkaitan dengan harkat dan martabat bangsa ini.

Dari tinjauan diatas, yang dapat kita simpulkan bahwa pihak Panpel telah melakukan kelalaian fatal dengan membiarkan stadion diisi dengan penonton yang melebihi kapasitas normal stadion. Disini perlu dipertegas bahwa keselamatan diri dan nyawa penonton melebihi dari segala apapun yang bisa diambil pertandingan sepakbola.

Kemudian, pihak operator liga (PT LIB) telah menyepelekan pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian yang sebelumnya telah menyarankan pertandingan dilakukan siang hari (15.30 WIB), ini adalah keteledoran fatal, alasan pertimbangan keamanan diabaikan demi hak tayang prime time, sungguh terlalu.

Hal berikutnya adalah kelakuan supporter, telah sama kita ketahui bagaimana tajamnya rivalitas antara kedua klub, bagaimana perilaku supporter jika kedua kesebelasan bertemu. Disini bisa dikatakan pihak klub gagal melakukan pendekatan pra pertandingan kepada supporter melalui koordinator-kordinator supporter yang seharusnya dijadikan mitra untuk menjaga tertib, lancar dan amannya pertandingan.

Kemudian pihak keamanan, apakah dalam hal ini jumlah petugas yang diturunkan sudah sesuai dengan potensi chaos yang kemungkinan terjadi pada laga yang sarat gengsi, dan emosi bagi supporter, apakah petugas sudah tepat dalam mengambil tindakan?

Terakhir terkait penggunaan gas air mata, ini sesuatu yang sangat fatal. Harus ada investigasi mendalam terkait apa dan bagaimana situasinya sehingga penggunaan gas air mata terpaksa dilakukan. Meski dari kacamata awam kita mengutuk langkah penggunaan gas air mata, tetapi kita tidak bisa menjudge sebelum ada investigasi yang jujur mengungkapkan apa sesungguhnya yang terjadi.

Dari kejadian ini, ada banyak kerugian yang kemungkinan akan dihadapi dunia sepakbola kita. Salah satu yang mengkhawatirkan adalah bisa saja kejadian ini akan berimbas pada posisi kita sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Juni 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun