Sesulit apapun situasi yang dihadapi jangan sampai kita berputus asa dan melupakan Rahmat Tuhan atas rezeki yang telah Ia siapkan bagi hamba-hamba-Nya. Rezeki dari Allah itu ada dua, yang pertama rezeki yang datang mencarimu. Yang kedua rezeki yang datang karena engkau mencarinya.
Rezeki yang mencarimu akan datang padamu sekalipun kita dalam keadaan tidak berdaya, sekali pun tidak kita bayangkan. Adapun rezeki yang kita cari, maka rezeki itu tidak akan datang pada kita kecuali dengan usaha kita.
Yang pertama, anugerah itu (rezeki yang mencari kita) adalah datangnya dari Allah, dan merupakan kasih sayangnya. Sedangkan yang kedua (rezeki yang dicari) adalah merupakan keadilan dari Allah, yang memberikan rezeki kepada hamba-Nya yang mencari dan mengharapkannya sekalipun hamba itu tidak beribadah kepada Allah.
Oleh karena itu, jangan sampai ada keraguan atas kecukupan rezeki akibat krisis yang terjadi, semua itu terjadi karena kehendak-Nya dan hanya Ia yang maha mencukupi kebutuhan hamba-Nya dengan rezeki yang ditetapkannya.
Rezeki dari Allah itu bukan diberikan dalam ukuran jumlahnya akan tetapi dari ukuran kecukupannya, dan itu pasti nilainya, tidak akan berkurang dan bertambah sedikitpun, apakah rezeki itu datang dengan cara yang halal atau haram itu adalah pilihan kita.
Marilah kita sambut rezeki kita dengan cara yang halal dan berkah, mensyukurinya dan bersabar atas segala keprihatinan yang kita rasakan.
Badai pasti berlalu, jika sekiranya pemerintah telah benar dalam kebijakannya, niscaya tuhan akan menguatkannya untuk berbuat baik bagi rakyat. Jika sekiranya keliru dalam kebijakan tersebut, maka niscaya Allah akan menolong hamba-Nya dengan pilihan yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H