Fabio Fognini kemudian menebar asa untuk merebut set kedua ini usai sukses mempertahankan servisnya dan unggul 4-2. Sekali dan sekali lagi, Nadal yang pantang menyerah menunjukkan bagaimana semangat bertanding seorang juara, tanpa kenal lelah ia meladeni perlawanan Fognini. Empat game berikutnya sukses direbut Nadal dengan dua kali mematahkan servis Fognini di game ke-8 dan ke-10, yang membawa Nadal merebut set kedua dengan 6-4, dalam laga yang berlangsung cukup panjang, 53 menit.
Selepas merebut set kedua dengan perjuangan yang keras, Nadal kembali menemukan form-nya, sementara itu Fognini tampil anti klimaks di dua set berikutnya. Nadal dengan mudah merebut set ketiga dalam durasi laga yang cukup singkat 37 menit, dengan skor 6-2 usai mematahkan tiga kali servis Fognini di game ke-4, 6 dan 8. Sementara itu di set ke-4 yang berlangsung hanya dalam durasi 33 menit, Nadal tak tertahankan untuk merebut tiket ke round 3, ia sukses mematahkan dua kali servis Fognini di game ke-2 dan ke-6 dengan skor 6-1.
Kemenangan Rafael Nadal diwarnai dengan lumuran darah akibat "kecelakaan aneh" Â yang dialaminya di akhir kemenangan empat setnya atas Fabio Fognini.
Semangat mengejar gelar Grand Slam ke-23 untuk memecahkan rekor, Nadal melaju menuju kemenangan dengan penuh semangta dan energi, ketika dia melakukan pukulan backhand yang melebar. Raketnya memantul dari lapangan dan kemudian mengenai pangkal hidungnya, segera terlihat darah mengucur dari hidungnya dan mendorong petenis Spanyol itu untuk berjalan kembali ke kursinya dan berbaring.
"Itu hanya sebuah pukulan yang kuat. Pada awalnya saya pikir hidung saya patah, karena itu adalah kejutan di awal. Sangat menyakitkan. Saya kehilangan sedikit perasaan di kepala saya. Ini tentang menjadi sedikit keluar dari dunia," kata Nadal.
Namun, setelah tim medis memasangkan plester di hidungnya, Nadal kembali ke lapangan beberapa menit kemudian untuk menutup kemenangannya dengan 2-6, 6-4, 6-2, 6-1 yang membuat Arthur Ashe Stadium bergemuruh.
Di round 3 Rafael Nadal akan bermain melawan mantan petenis peringkat 7 dunia asal Prancis, Richard Gasquet pada Sabtu ini. Gasquet yang kini berperingkat 91 dunia juga merupakan sesama petenis gaek, diperkirakan akan menjadi lawan yang cukup mudah bagi Nadal, mengingat dari catatan pertemuan antara keduanya Nadal mencatatkan kemenangan 100% dari 17 kali duel diantara mereka. Pertemuan terakhir kedua petenis terjadi di babak kedua France Open 2021, dimana saat itu Nadal menang, 6-0, 7-5, 6-2.
Sampai sejauh ini performa Nadal masih cukup meyakinkan, meski usia tak lagi muda, jelas ada kondisi yang secara fisik menurun, selain karena usia juga karena faktor cedera yang kerap dialami Nadal, yang pernah mengharuskannya beristirahat cukup panjang nyaris sepanjang tahun. Comeback Nadal di 2022 mempersembahkannya dua gelar Grandslam di Australian Open dan France Open, namun gagal di Wimbledon yang hanya sampai di semifinal usai kalah karena mundur akibat cedera yang dialaminya.
Menarik untuk kita tunggu dan ikuti, perjalanan Nadal menuju nomor 1 dunia kembali serta Grandslam ke 23-nya melawan usia yang tak muda lagi serta cedera yang masih kerap menghantuinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H