Kemajuan teknologi termasuk teknologi komunikasi bisa menjadi tantangan tersendiri, kebebasan informasi online telah memasuki ruang lingkup kita tanpa batasan, pengaruh game online yang bisa berujung pada perjudian dan juga pada prostitusi dan segala macam hal negatif lainnya jika tidak terproteksi oleh kita sendiri.
Yang harus diingat bahwa sesungguhnya banyak orang-orang yang gagal dalam menempuh pendidikannya di tanah rantau, ada yang pulang karena di DO, ada yang gagal karena terjerumus ke dalam tindakan kriminal (kebanyakan sih narkoba), ada yang pulang karena sakit di perantauan bahkan ada yang sampai meninggal dunia, karena sakit ataupun kecelakaan dan hal lainnya. Ada pula yang kembali ke kampung halaman bukannya membawa ijazah tetapi membawa istri/suami dan anak.
Banyak hal positif yang bisa diraih dengan sekolah di perantauan, terutama dalam hal kemandirian dan kedewasaan.Â
Siapkan mentalmu sebagai pemenang, dan fokuslah pada tujuanmu dan harapan orang tuamu, itulah salah satu pesan yang disampaikan oleh orang tua penulis, dan itu juga yang akan kami sampaikan kepada anak-anak kami jika harus merantau nantinya, serta pesan ini kami titip untuk adik-adik yang menempuh pendidikan di perantauan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H