Selain itu lawan-lawan berat di ganda putri ini juga akan datang dari para pemain unggulan diantaranya unggulan keempat asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota serta rekannya yang menempati unggulan kelima dan keenam Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang), demikian pula pesaing sesama  Asia Tenggara asal Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai yang menempati unggulan ketujuh serta pasangan Bulgaria unggulan ke-8 Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Meski berat untuk menitipkan harapan kepada pasangan ganda putri kita, tapi tak ada salahnya kita berharap, mengingat kedua pasangan ini punya motivasi dan semangat yang "lebih", mereka semakin hari semakin padu, kita bisa melihat roh permainan dari pasangan Greysia/Apriyani pada gaya main mereka.
Nomor terakhir yang juga secara matematis bisa kita harapkan untuk meraih hasil maksimal adalah nomor ganda campuran. Dimana di sektor ganda campuran ini kita turun dengan kekuatan empat pasangan yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtya, Mentari Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati serta Hafiz Faizal/Serena Kani.
Dari keempat pasangan ganda campuran kita, harapan terbesar tentu ada di pundak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang di turnamen kali ini menempati daftar unggulan kelima. Namun, entah apa yang terjadi nampaknya pasangan Praveen/Melati mengalami kemandekan prestasi usai menjuarai All England 2020.
Di nomor ganda campuran yang menjadi unggulan pertama adalah pasangan asal Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, disusul pasangan China yang menduduki unggulan ketiga Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong , unggulan ketiga dihuni oleh pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino serta unggulan keempat Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China).
Kita tentu berharap bahwa pasangan andalan kita Praven/Melati kembali menemukan chemestry mereka, dan mempersembahkan kembali gelar bagi Indonesia dari nomor ganda campuran yang pernah menjadi salah satu nomor andalan kita di zaman Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga masa pasangan Flandy Limpele/Vita Marissa, dimana sebelum berpaasangan bersama Melati, Praveen bersama Vita Marissa juga pernah menjadi pasangan yang cukup diperhitungkan oleh lawan-lawannya.
Apapun hasilnya, berjuanglah pahlawan-pahlawan bulutangkis Indonesia, pantang menyerah sebelum poin terakhir menutup laga. Semoga hasil yang positif bisa kita capai. Kutitipkan harapan dari publik bulutangkis tanah air jangan sampai Indonesia Open 2022 berakhir tanpa gelar di tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H