Di nomor tunggal putra, kita turun dengan skuad terbaik yang memang kita miliki, ada Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi unggulan kelima, Jonathan Christie yang menempati unggulan ketujuh, kemudian ada pula Shesar Hiren Rhustavito serta Tommy Sugiarto.
Keempat andalan kita akan bertarung untuk menjadi yang terbaik menghadapi pemain-pemain tunggal putra top dunia mulai dari sang juara bertahan turnamen Indonesia Open 2021 yang juga baru saja sukses menjuarai Indonesia Master Viktor Axelsen, berikutnya ada pula nama unggulan kedua Kento Momota serta kompatriot Axelsen yaitu unggulan ketiga Anders Antonsen, menyusul pebulutangkis Taiwan Chou Tien Chen serta ada Lee Zii Jia dan pebulutangkis India yang sedang menanjak Lakshya Sen.
Meski terlihat berat, akan tetapi peluang untuk juara di kandang sendiri masih tetap terbuka oleh keempat tunggal putra kita. Konsistensi, semangat juang dan faktor mentalitas akan menjadi pembeda pada hasil akhir yang akan diraih pebulutangkis kita, karena secara teknis pemain-pemain kita memiliki kelas yang sama dengan pemain-pemain lawan.
Di nomor ganda putra, merupakan harapan terbesar kita untuk meraih gelar juara, bahkan bisa dikatakan juara adalah harga mati bagi tim kita yang memang memiliki pasangan ganda putra terbaik dunia saat ini. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang menempati daftar unggulan satu, dua dan enam.
Selain itu kita juga punya peraih gelar juara All England 2022 Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Serta ganda putra pelapis yang juga punya peluang besar untuk membuat kejutan, ada Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob Rambitan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reva Pahlevi dan Wahyu Pangkaryanira/Ade Yusuf.
Sementara itu pemain lawan yang bisa menjadi penghalang sebut saja Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang). Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) 5. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).
Untuk nomor tunggal putri, dimana kita hanya menurunkan Gregoria Mariska Tunjung sepertinya kita tak bisa berharap apa-apa untuk nomor ini. Mencapai babak semifinal pun sudah menjadi persembahan terbaik yang mungkin bisa dipersembahkan Gregoria.
Nama-nama top yang turun di Indonesia Open merupakan pesaing berat bagi Gregoria, sebut saja unggulan pertama asal Jepang Akane Yamaguchi, lalu ada pula pebulutangkis andalan Taiwan Tai Tzu Ying, andalan Korsel sekaligus juara bertahan An Se-young, berikutnya ada nama juara Indonesia Master 2022 Chen Yu Fei asal China serta finalis Indonesia Master Ratchanok Intanon dan pebulutangkis putri andalan Spanyol Carolina Marin.
Begitu pula kiranya di nomor ganda putri, sepeninggal Greysia Polii yang baru saja mengumumkan pensiunnya dari bulutangkis, kita tak punya lagi andalan di sektor ganda putri. Harapan besar terletak di pundak penerus Greysia yakni mantan partnernya Apriyani Rahayu yang kini berpasangan dengan Siti Fadia.
Harapan pada pasangan Apriyani/Fadia, bukanlah harapan kosong. Meski pasangan Apri/Fadia merupakan pasangan baru, akan tetapi telah menorehkan beberapa hasil positif, seperti menjuarai Sea Games 2022 serta Finalis Indonesia Master 2022.
Mampukah duet Apri/Fadia menembus kekokohan tembok pertahanan unggulan pertama asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, kemudian ada nama pasangan Korea Lee So-hee/Shin Seung-chan yang sempat dikalahkan oleh Apri/Fadia di perempat final Indonesia Master, lalu ada pula pasangan Korea lainnya Kim So-yeong/Kong Hee-yong.