Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Meski Bisa Menang Lawan India, Indonesia tak Boleh Lengah

14 Mei 2022   23:18 Diperbarui: 14 Mei 2022   23:48 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lakshya Sen yang baru berusia 20 tahun ini, mencatatkan kemajuan signifikan dalam karirnya usia bergabung dengan Viktor Axelsen dalam latihan bersama pemain muda lainnya di Dubai. Pemain bertinggi badan 195 cm ini sukses bertaransformasi dari pemain yang tak masuk dalam skuad timnas India menjadi pemain tunggal pertama yang menakutkan lawan-lawannya.

Bagi Indonesia untuk menghadapi tunggal pertama India Lakshya Sen, Anthony Ginting tetap merupakan pilihan terbaik. Meski dalam pertemuan antar kedua pebulutangkis ini di Jerman Terbuka 2022, Anthony Sinisuka Ginting harus menyerah dari Lakshya Sen di babak 16 besar dengan skor yang cukup mengenaskan 7-21, 9-21. Namun melihat peningkatan performa Ginting dalam dua laga terakhirnya di piala Thomas ini, tentu memberi kesempatan revans buat Ginting adalah pilihan terbaik, secara kualitas teknis Anthony Ginting tidak kalah, Ginting hanya butuh kesabaran dan pengendalian mental.

Begitu juga dengan Jonatan Christie yang pernah kalah dari Lakshya Sen di babak semifinal Badminton Asia Team Championships 2020 di Manila, Filipina. Turun di partai kedua, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia ini kalah dari Lakshya Sen dalam dua set langsung 21-18, 22-20. Jadi untuk mengangkat Jojo ke tunggal pertama sama bahkan lebih beresiko kalah dari Lakshya.

Justru, Shesar Hiren Rhustavito, tercatat sukses mengalahkan pemain andalan India, Lakshya Sen ini, dalam pertemuan mereka di babak 16 besar Korea Open 2022.dalam dua set langsung dengan skor 22-20 dan 21-9 di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Korea. Namun, tentu sangat riskan untuk menempatkan tunggal ketiga ke posisi tunggal pertama karena dua pemain tunggal berikutnya akan kalah baik dari segi peringkat maupun pengalaman dari tunggal kedua dan ketiga India yang ditempati oleh Srikanth Kidambi dan Prannoy HS.

Untuk posisi tunggal kedua, India sudah jelas akan menurunkan Kidambi, dan pilihan terbaik untuk menghadapi pemain India yang pernah menduduki ranking 1 BWF di tahun 2018 ini adalah Jonatan Christie. Sejak 2015 kedua pemain ini sudah bertemu sebanyak 9 kali. Hasilnya Jonatan Christie lebih unggul atas Srikanth Kidambi dengan skor 5-4.

Dalam dua pertemuan terakhir antar kedua pemain. Yang pertama di babak semifinal turnamen Swiss Open 2022, Jonatan Christie menang atas Kidambi dalam pertandingan tiga set 18-21, 21-7 dan 21-13. Dan dua minggu berselang pada April 2022 di semifinal Korea Open, kembali Jojo sukses mengalahkan Kidambi dalam pertandingan tiga set yang seru 21-19, 19-21, 22-20.

Selanjutnya untuk tunggal ketiga India diprediksi kembali mengandalkan Prannoy HS yang kini menduduki ranking 23 BWF. Dan dengan kematangan mental yang semakin terasah dari Shesar Hiren Rhustavito, tentu adalah langkah terbaik untuk menempatkan Vito di tungggal ketiga untuk berhadapan dengan Prannoy HS. Meski dari catatan Prannoy pernah mengalahkan Vito di turnamen Sky City New Zaeland Open 2017 dengan skor 21-14, 21-16. Namun itu sudah berlangsung lama, saat Prannoy HS masih dalam performa terbaiknya, sementara Vito masih dalam proses berkembang.

Dalam hal peringkat Shesar memang berada satu strip di bawah Prannoy, namun kita bisa berharap banyak dari kematangan mental yang dimiliki Vito dalam keadaan krisis dan dibutuhkan sebagaimana yang selama ini telah diperlihatkannya.

Sedangkan pada ganda putra India memiliki pasangan peringkat delapan dunia sekaligus juara India Open 2022 Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Sebenarnya jika saja pasangan Minion bisa tampil, akan sangat tepat untuk dipertemukan mengingat rekor pertemuan Minion dengan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty adalah 11-0 untuk Marcus/Kevin. Jika dengan Ahsan/Hendra, Rankireddy/Shetty head to head keduanya adalah 3-2 untuk keunggulan Ahsan/Hendra. Namun, sepertinya pasangan Ahsan/Kevin mungkin lebih cocok untuk diturunkan, mengingat bagaimana mental pasangan ini saat berada dalam posisi tertekan menghadapi pasangan ganda Jepang di semifinal kemarin.

Meski demikian, pasangan gado-gado Ahsan /Kevin ini pernah kalah melawan Rankireddy/Shetty pada gelaran Badminton Asian Team Championships (BATC) 2018, saat itu Ahsan/Kevin kalah dengan skor 21-18, 18-21, 22-24. Untuk kali ini Ahsan/Kevin tentu telah lebih siap untuk menghadapi pasangan terbaik India yang sekarang menduduki ranking 8 BWF.

Dan untuk partai ganda kedua, sepertinya siapapun yang diturunkan oleh kedua tim, pasangan Indonesia memiliki kans yang jauh lebih besar untuk memenangkan pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun