Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Meski Bisa Menang Lawan India, Indonesia tak Boleh Lengah

14 Mei 2022   23:18 Diperbarui: 14 Mei 2022   23:48 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT (via kompas.com)

Perebutan piala Thomas edisi tahun 2022 ini mempertemukan Tim Piala Thomas Indonesia yang merupakan juara bertahan dan akan bersua tim kejutan India di babak final. Duel perebutan gelar juara Thomas Cup ini akan berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, pada Minggu (15/5) siang WIB.

Indonesia yang sukses melaju ke babak final usai mengatasi perlawanan sengit dari tim Thomas Cup Jepang. Anthony Ginting cs berhasil menang tipis 3-2 atas Kento Momota dkk. Sementara itu, India pun harus bersusah payah untuk membuat kejutan dan menembus partai puncak Piala Thomas 2022. India secara mengejutkan menyingkirkan tim unggulan Denmark dalam pertandingan yang dramatis hingga partai kelima dengan skor, 3-2.

Bagi Indonesia ini adalah partai final ke-21 dengan 14 gelar juara, sementara bagi India sendiri ini merupakan edisi final perdana mereka setelah 70 tahun berpartisipasi di gelaran piala Thomas.

Jika kita melihat dari rekor pertemuan antara kedua tim, dari rentang 70 tahun lebih pergelaran Thomas Cup antara Indonesia melawan India, kedua tim tercatat hanya pernah bertemu dalam tiga kali pertemuan. Dan dari ketiga pertemuan tersebut Indonesia tampil lebih superior dengan memenangkan ketiga laga tersebut.

Pertemuan pertama antara Indonesia dengan India terjadi di gelaran Piala Thomas 2010, di babak penyisihan grup Indonesia menang 4-1, satu-satunya kekalahan Indonesia waktu itu dialami oleh Sony Dwi Kuncoro yang retired di set ketiga atas Arvind Bhatt. Selanjutnya kedua tim kembali bertemu di babak perempat final dan Indonesia yang saat itu dimotori oleh Taufik Hidayat menang 3-0. Pertemuan ketiga Indonesia vs India terjadi di piala Thomas edisi 2016 dimana di saat itu Indonesia menang 5-0 atas India di babak penyisihan grup.

Meski demikian, di edisi kali ini Indonesia tampaknya harus mewaspadai momentum kebangkitan moral para pemain India yang sukses mencatatkan rekor final perdana mereka. Lakshya Sen dan kolega tentu memiliki motivasi yang begitu tinggi.

Anthony Ginting dan kawan-kawan tidak boleh lengah, meski diunggulkan namun para pemain Indonesia harus tetap fokus dalam menghadapi kejutan yang mungkin saja akan ditunjukkan oleh Lakshya Sen cs.  

Dalam partai final nanti nampaknya bagi kedua tim tidak akan ada perubahan berarti dari komposisi yang diturunkan di babak semifinal, kedua tim akan tampil dengan komposisi the winning team saat semifinal.

Di kubu India, untuk posisi tunggal pertama nampaknya tidak mungkin untuk mengistirahatkan Lakshya Sen dan mendorong Srikanth Kidambi ke posisi tunggal pertama. Lakshya Sen yang sedang menanjak di tahun 2022 ini akan menjadi andalan India untuk merebut poin.

Lakshya Sen yang kini menduduki ranking 9 dunia mencatatkan lonjakan prestasi yang cukup drastis, setelah sukses menembus final All England 2022, Lakshya kini menjadi pemain yang cukup diperhitungkan, tercatat Lakshya pernah mengalahkan pemain-pemain top dunia termasuk andalan Indonesia Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Lakshya Sen yang baru berusia 20 tahun ini, mencatatkan kemajuan signifikan dalam karirnya usia bergabung dengan Viktor Axelsen dalam latihan bersama pemain muda lainnya di Dubai. Pemain bertinggi badan 195 cm ini sukses bertaransformasi dari pemain yang tak masuk dalam skuad timnas India menjadi pemain tunggal pertama yang menakutkan lawan-lawannya.

Bagi Indonesia untuk menghadapi tunggal pertama India Lakshya Sen, Anthony Ginting tetap merupakan pilihan terbaik. Meski dalam pertemuan antar kedua pebulutangkis ini di Jerman Terbuka 2022, Anthony Sinisuka Ginting harus menyerah dari Lakshya Sen di babak 16 besar dengan skor yang cukup mengenaskan 7-21, 9-21. Namun melihat peningkatan performa Ginting dalam dua laga terakhirnya di piala Thomas ini, tentu memberi kesempatan revans buat Ginting adalah pilihan terbaik, secara kualitas teknis Anthony Ginting tidak kalah, Ginting hanya butuh kesabaran dan pengendalian mental.

Begitu juga dengan Jonatan Christie yang pernah kalah dari Lakshya Sen di babak semifinal Badminton Asia Team Championships 2020 di Manila, Filipina. Turun di partai kedua, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia ini kalah dari Lakshya Sen dalam dua set langsung 21-18, 22-20. Jadi untuk mengangkat Jojo ke tunggal pertama sama bahkan lebih beresiko kalah dari Lakshya.

Justru, Shesar Hiren Rhustavito, tercatat sukses mengalahkan pemain andalan India, Lakshya Sen ini, dalam pertemuan mereka di babak 16 besar Korea Open 2022.dalam dua set langsung dengan skor 22-20 dan 21-9 di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Korea. Namun, tentu sangat riskan untuk menempatkan tunggal ketiga ke posisi tunggal pertama karena dua pemain tunggal berikutnya akan kalah baik dari segi peringkat maupun pengalaman dari tunggal kedua dan ketiga India yang ditempati oleh Srikanth Kidambi dan Prannoy HS.

Untuk posisi tunggal kedua, India sudah jelas akan menurunkan Kidambi, dan pilihan terbaik untuk menghadapi pemain India yang pernah menduduki ranking 1 BWF di tahun 2018 ini adalah Jonatan Christie. Sejak 2015 kedua pemain ini sudah bertemu sebanyak 9 kali. Hasilnya Jonatan Christie lebih unggul atas Srikanth Kidambi dengan skor 5-4.

Dalam dua pertemuan terakhir antar kedua pemain. Yang pertama di babak semifinal turnamen Swiss Open 2022, Jonatan Christie menang atas Kidambi dalam pertandingan tiga set 18-21, 21-7 dan 21-13. Dan dua minggu berselang pada April 2022 di semifinal Korea Open, kembali Jojo sukses mengalahkan Kidambi dalam pertandingan tiga set yang seru 21-19, 19-21, 22-20.

Selanjutnya untuk tunggal ketiga India diprediksi kembali mengandalkan Prannoy HS yang kini menduduki ranking 23 BWF. Dan dengan kematangan mental yang semakin terasah dari Shesar Hiren Rhustavito, tentu adalah langkah terbaik untuk menempatkan Vito di tungggal ketiga untuk berhadapan dengan Prannoy HS. Meski dari catatan Prannoy pernah mengalahkan Vito di turnamen Sky City New Zaeland Open 2017 dengan skor 21-14, 21-16. Namun itu sudah berlangsung lama, saat Prannoy HS masih dalam performa terbaiknya, sementara Vito masih dalam proses berkembang.

Dalam hal peringkat Shesar memang berada satu strip di bawah Prannoy, namun kita bisa berharap banyak dari kematangan mental yang dimiliki Vito dalam keadaan krisis dan dibutuhkan sebagaimana yang selama ini telah diperlihatkannya.

Sedangkan pada ganda putra India memiliki pasangan peringkat delapan dunia sekaligus juara India Open 2022 Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Sebenarnya jika saja pasangan Minion bisa tampil, akan sangat tepat untuk dipertemukan mengingat rekor pertemuan Minion dengan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty adalah 11-0 untuk Marcus/Kevin. Jika dengan Ahsan/Hendra, Rankireddy/Shetty head to head keduanya adalah 3-2 untuk keunggulan Ahsan/Hendra. Namun, sepertinya pasangan Ahsan/Kevin mungkin lebih cocok untuk diturunkan, mengingat bagaimana mental pasangan ini saat berada dalam posisi tertekan menghadapi pasangan ganda Jepang di semifinal kemarin.

Meski demikian, pasangan gado-gado Ahsan /Kevin ini pernah kalah melawan Rankireddy/Shetty pada gelaran Badminton Asian Team Championships (BATC) 2018, saat itu Ahsan/Kevin kalah dengan skor 21-18, 18-21, 22-24. Untuk kali ini Ahsan/Kevin tentu telah lebih siap untuk menghadapi pasangan terbaik India yang sekarang menduduki ranking 8 BWF.

Dan untuk partai ganda kedua, sepertinya siapapun yang diturunkan oleh kedua tim, pasangan Indonesia memiliki kans yang jauh lebih besar untuk memenangkan pertandingan.

Bagaimanapun hitungan di atas kertas bisa jauh meleset dari hasil di pertandingan nanti. Para pemain tim Thomas Indonesia harus tetap fokus dan konsentrasi penuh dalam menghadapi kejutan yang coba dihadirkan oleh tim India yang sedang naik daun usai menembus final pertama mereka sepanjang 70 tahun lebih berlangsungnya piala Thomas.

Ayo Indonesia pertahankan piala Thomas agar tetap ada di genggaman kita.  
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun