Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gemerlap Academy Awards 2022 Telah Usai, Siapa Pemenangnya?

28 Maret 2022   22:32 Diperbarui: 28 Maret 2022   23:53 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penantian siapakah pemenang piala Oscar dalam Academy Awards ke-94 tahun 2022 ini terjawab sudah. Will Smith terpilih sebagai pemenang aktor terbaik edisi ke-94 ini.

Will Smith yang bermain apik dalam film King Richard yang memerankan sosok ayah dari dou petenis puteri terbaik di zamannya Venus dan Serena Williams. Will Smith menyisihkan pesaing-pesaing berat dalam meraih trophy Oscar pertamanya ini antara lain: Javier Bardem yang membintangi  film Being the Ricardos, lalu aktor Benedict Cumberbatch yang bermain matang dalam thriller The Power of the Dog, juga Andrew Garfield yang membintangi film tick, tick...BOOM! serta aktor kawakan lainnya Denzel Washington yang bermain dalam film The Tragedy of Macbeth.

Sementara itu aktris Jessica Chastain yang membintangi film The Eyes of Tammy Faye meraih trophy untuk kategori aktris terbaik. Jessica Chastain menyisihkan para saingannya yaitu: Olivia Colman yang membintangi film The Lost Daughter, lalu ada Penelope Cruz yang berperan dalam film Parallel Mothers, juga aktris kawakan Nicole Kidman yang bermain bersama Javier Bardem dalam film Being the Ricardos, serta ada Kristen Stewart yang memerankan Lady Diana dalam film Spencer.

Untuk kategori Film terbaik tahun 2022 ini penghargaan piala Oscar jatuh pada film Coda yang disutradarai oleh Sian Heder. Film CODA yang merupakan singkatan dari Child of Deaf Adults Film ini menceritakan kisah seorang gadis remaja yang masih SMA.

Ruby Rossie (Emilia Jones) yang hidup bersama keluarganya yang tuli dan hanya dirinya satu-satunya yang bisa mendengar. Semua anggota keluarganya mulai dari kedua orang tua hingga kakak laki-lakinya menderita tuli, kecuali Ruby hingga keluarga ini harus menggunakan bahasa isyarat untuk saling berkomunikasi.  

Dikisahkan keluarga Ruby ini memiliki usaha bisnis perikanan yang sedang terancam dan terpuruk sehingga Ruby mau tidak mau juga harus membantu bisnis keluarganya tersebut. 

Namun di sisi lain Ruby yang sangat suka bernyanyi ini memiliki impian untuk menjadi seorang penyanyi. Ini menjadikan Ruby bimbang untuk harus memilih antara keluarga atau impiannya menjadi seorang penyanyi. Film CODA menyisihkan film-film terbaik seperti The Power of the Dog, West Side Story, Belfast, Don't Look Up, Drive My Car, Dune, King Richard, Licorice Pizza, serta Nightmare Alley.

Aktor pendukung pria terbaik diraih oleh Troy Kotsur yang bermain dalam film Coda, keberhasilan yang diraih oleh Troy Kotsur ini merupakan kejutan, dimana ia merupakan aktor tuna rungu pertama yang meraih piala Oscar, bagi Troy sendiri kemenangannya kali ini didedikasikannya bagi komunitas tunarungu, komunitas Coda, dan komunitas penyandang cacat.

 Troy Kotsur mampu menyisihkan para pesaingnya yang juga bermain cukup meyakinkan yaitu: Ciaran Hinds aktor veteran asal Irlandia yang bermain dalam film Belfast. 

Jesse Plemons yang berperan sebagai George Burbank dalam film The Power of the Dog, juga ada Kodi Smit-McPhee yang juga bermain di film yang sama dan memerankan sosok Peter Gordon. Lalu ada J.K. Simmons yang bermain dalam film Being the Ricardos.

Ariana DeBose yang bermain dalam West Side Story keluar sebagai pemenang untuk kategori aktris pendukung terbaik. Ariana DeBose yang masih tergolong aktris pendatang baru ini berperan sebagai Anita dalam film musikal "West Side Story" garapan sutradara Steven Spielberg. 

Ariana DeBose menyisihkan Jessie Buckley yang berperan sebagai Leda Caruso muda dalam film The Lost Daughter. Lalu ada nama Judi Dench aktris senior Inggris yang berperan sebagai 'Granny' dalam film Belfast. Ada juga Kirsten Dunst yang bermain dalam film The Power of the Dog, serta Aunjanue Ellis yang memerankan Oracene "Brandy" Price dalam film King Richard.

Sutradara terbaik diraih oleh Jane Campion yang menyutradarai film The Power of The Dog. Jane Campion sukses menyisihkan pesaing-pesaing senior seperti Steven Spielberg yang menyutradarai film musikal West Side Story, Paul Thomas Anderson yang menyutradarai film drama komedi Licorice Pizza, juga ada nama Kenneth Branagh yang menyutradarai Belfast, lalu ada sutradara top Jepang Ryusuke Hamaguchi dengan film Drive My Car.

Untuk kategori lagu orisinil terbaik terbaik diraih lagu No Time To Die yang dinyanyikan oleh Billie Eilish yang menyisihkan nominator lainnya yaitu Dos Origuitas dari film Enchanto yang dinyanyikan oleh Sebastian Yatra, Somehow You Do dari Motion Picture Four Good Days yang dinyanyikan oleh Reba McEntire, lalu lagu Be Alive Soundtrack film King Richard yang dibawakan oleh Beyonce dan terakhir lagu Down to Joy dari film Belfast yang dilagukan oleh Van Morrison.  

Kategori film animasi terbaik diraih oleh film Encanto yang disutradarai oleh Byron Howard dan Jared Bush, Encanto yang berkisah tentang The Madrigals sebuah keluarga luar biasa yang hidup tersembunyi di pegunungan Kolombia di tempat yang mempesona yang disebut Encanto. Keajaiban Encanto telah memberkati setiap anak dalam keluarga dengan hadiah unik bagi setiap anak kecuali Mirabel. 

Namun, demikian Mirabel justru menjadi harapan terakhir keluarga Madrigal ketika dia menemukan bahwa sihir yang mengelilingi Encanto sedang dalam bahaya. 

Encanto sukses mengalahkan film-film animasi unggulan lainnya seperti film animasi Denmark Flee atau Flugt arahan sutradara Jonas Poher Rasmussen. 

Film Luca besutan sutradara Enrico Casarosa, juga film animasi besutan Michael Rianda, The Mitchells vs the Machines yang mengisahkan tentang Keluarga Mitchells, sebuah keluarga yang disfungsional, yang harus melawan kiamat robot di tengah perjalanan mereka yang ditunggu-tunggu untuk menyelamatkan umat manusia. 

Serta film produksi Walt Disney yang bertitel Raya and the Last Dragon yang berkisah tentang dunia fantasi Kumandra, dimana manusia dan naga hidup bersama secara harmonis. 

Tetapi, keharmonisan itu terganggu ketika monster jahat yang dikenal sebagai Druun datang mengancam daratan, yang membuat para naga mengorbankan diri mereka untuk menyelamatkan umat manusia kala itu. Namun kini, 500 tahun kemudian, monster yang sama datang kembali, dan seorang prajurit hadir untuk mencari naga terakhir guna menghentikan Druun untuk selamanya, film ini disutradarai oleh  Carlos Lopez Estrada dan Don Hall.

Sementara itu untuk kategori Film Internasional terbaik diraih oleh Film Jepang arahan Sutradara Ryusuke Hamaguchi dengan film yang berjudul Drive My Car. Ryusuke hamaguchi menyisihkan film Denmark "Flee" besutan sutradara Jonas Poher Rasmussen. 

Selain itu ada juga film Italia "The Hand of God" yang disutradarai oleh Paolo Sorrentino , Film asal Bhutan arahan sutradara Pawo Choyning Dorji  yang bertitel "Lunana: A Yak in the Classroom". Dan terakhir film Norwegia berjudul "The Worst Person in the World" -- yang disutradarai oleh Joachim Trier.

Best Documentary Film atau film dokumenter terbaik diraih oleh film Summer of Soul yang merupakan arahan sutradara Ahmir Khalib Thompson atau yang dikenal dengan sebutan Questlove, Summer of Soul menceritakan tentang musim panas di tahun 1969, dimana saat itu ribuan orang menghadiri Festival Budaya Harlem untuk merayakan sejarah, budaya, musik, dan mode Kulit Hitam. 

Film arahan Questlove ini menyisihkan film-film nominasi terbaik lainnya seperti  "Ascension", besutan Jessica Kingdon yang mengeksplorer tentang  menjelajahi Chinese Dream dalam masyarakat modern. Berisikan visi kontemporer Tiongkok yang memprioritaskan produktivitas dan inovasi di atas segalanya. 

Juga film berjudul Attica besutan sutradara Stanley Nelson dan Traci Curry, yang berkisah tentang, ketegangan antara narapidana dan penjaga penjara di Fasilitas Pemasyarakatan Attica berada pada titik tertinggi sepanjang masa. 

Kisah pada musim panas di bulan September 1971, dimana saat itu semuanya memuncak saat Attica menjadi panggung untuk salah satu kerusuhan penjara terbesar yang pernah terjadi di AS. 

Ada juga film Flee arahan sutradara Jonas Poher Rasmusen yang bercerita tentang kisah Amin Nawabi yang menceritakan untuk pertama kalinya kisah perjalanannya yang luar biasa sebagai seorang pengungsi anak dari Afghanistan, kisah yang disimpannya sebagai rahasia yang dapat mengancam akan menghancurkan kehidupan yang telah dia bangun untuk dirinya sendiri dan calon suaminya. 

Terakhir ada film "Writing With Fire" yang merupakan arahan sutradara Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh, film dokumenter yang mengisahkan tentang satu-satunya surat kabar di India yang dijalankan oleh wanita dari kasta Dalit diantara dominasi para pria. Kisah kepala reporter Meera dan jurnalisnya yang melanggar tradisi kuat dominasi pria dalam masyarakat India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun