Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gemerlap Academy Awards 2022 Telah Usai, Siapa Pemenangnya?

28 Maret 2022   22:32 Diperbarui: 28 Maret 2022   23:53 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu ada juga film Italia "The Hand of God" yang disutradarai oleh Paolo Sorrentino , Film asal Bhutan arahan sutradara Pawo Choyning Dorji  yang bertitel "Lunana: A Yak in the Classroom". Dan terakhir film Norwegia berjudul "The Worst Person in the World" -- yang disutradarai oleh Joachim Trier.

Best Documentary Film atau film dokumenter terbaik diraih oleh film Summer of Soul yang merupakan arahan sutradara Ahmir Khalib Thompson atau yang dikenal dengan sebutan Questlove, Summer of Soul menceritakan tentang musim panas di tahun 1969, dimana saat itu ribuan orang menghadiri Festival Budaya Harlem untuk merayakan sejarah, budaya, musik, dan mode Kulit Hitam. 

Film arahan Questlove ini menyisihkan film-film nominasi terbaik lainnya seperti  "Ascension", besutan Jessica Kingdon yang mengeksplorer tentang  menjelajahi Chinese Dream dalam masyarakat modern. Berisikan visi kontemporer Tiongkok yang memprioritaskan produktivitas dan inovasi di atas segalanya. 

Juga film berjudul Attica besutan sutradara Stanley Nelson dan Traci Curry, yang berkisah tentang, ketegangan antara narapidana dan penjaga penjara di Fasilitas Pemasyarakatan Attica berada pada titik tertinggi sepanjang masa. 

Kisah pada musim panas di bulan September 1971, dimana saat itu semuanya memuncak saat Attica menjadi panggung untuk salah satu kerusuhan penjara terbesar yang pernah terjadi di AS. 

Ada juga film Flee arahan sutradara Jonas Poher Rasmusen yang bercerita tentang kisah Amin Nawabi yang menceritakan untuk pertama kalinya kisah perjalanannya yang luar biasa sebagai seorang pengungsi anak dari Afghanistan, kisah yang disimpannya sebagai rahasia yang dapat mengancam akan menghancurkan kehidupan yang telah dia bangun untuk dirinya sendiri dan calon suaminya. 

Terakhir ada film "Writing With Fire" yang merupakan arahan sutradara Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh, film dokumenter yang mengisahkan tentang satu-satunya surat kabar di India yang dijalankan oleh wanita dari kasta Dalit diantara dominasi para pria. Kisah kepala reporter Meera dan jurnalisnya yang melanggar tradisi kuat dominasi pria dalam masyarakat India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun