Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terlalu Percaya Diri, Barca Ditahan Imbang Galatasaray di Camp Nou

11 Maret 2022   16:51 Diperbarui: 11 Maret 2022   19:01 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: (David S. Bustamante/Soccrates/Getty Images)

Barcelona gagal meraih poin penuh di kandang sendiri, mereka ditahan imbang 0-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa melawan klub Turki Galatasaray, hasil ini membuat segalanya terbuka lebar untuk pertemuan di leg kedua dalam waktu tujuh hari ke depan di Istanbul.

Peluang terbaik Barcelona untuk meraih kemenangan seharusnya adalah di laga kandang ini, mengingat tiga hari setelah laga leg kedua melawan Galatasaray, Skuad Xavi Hernandez akan melakoni laga penting dan penuh gengsi yakni El Clasico melawan Real Madrid di Santiago Bernebeu.

Mau tidak mau dengan hasil imbang ini, Barca harus total fokus untuk turun dengan skuad terbaik yang mereka miliki. Dalam laga kontra Galatasaray semalam, Xavi dan skuadnya terlihat terlalu percaya diri menghadapi Galatasaray yang sedang dalam kondisi sedikit buruk di liga Turki, Xavi berspekulasi dengan membongkar formasi the winning team mereka untuk sekedar mencoba memberi kesempatan bagi banyak pemain untuk tampil.

Hasilnya tim Catalan ini sungguh kesulitan untuk bangkit di babak pertama, meski ada peningkatan besar setelah turun minum, ketika hampir semua serangan bola mengarah ke gawang lawan yang dikawal oleh wajah yang sangat mereka  kenal yaitu kiper yang mereka pinjamkan ke galatasaray, Inaki Pena.

Skuad Sari Kirmizililar (Kuning-Merah) julukan Galatasaray tampil begitu solid dalam mengawal segala percobaan serangan oleh Blaugrana, sulit dipercaya bahwa mereka telah mengalami musim yang buruk di liga Turki dengan menempati posisi ke-12 di tabel klasemen, dengan menelan lebih banyak kekalahan dibanding kemenangan.

Berupaya untuk mencari kemenangan di Kandang sendiri, Frenkie de Jong dan kawan-kawan langsung mengambil inisiatif serangan begitu pertandingan dimulai. Mereka membuat lini belakang Galatasaray kocar-kacir dengan permainan bola-bola pendek cepat yang mereka mainkan.

Di 15 menit pertama Blaugrana berkali-kali mencecar dan mengobrak-abrik sisi kiri pertahanan Galatasaray, Memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Adama Traore di sisi sayap kanan. Namun, serangan-serangan tersebut dengan mudah dimentahkan oleh barisan pertahanan lawan yang bermain cukup solid dalam bertahan, belum satu pun peluang emas yang diperoleh tim tuan rumah hingga pertandingan berjalan 15 menit.

Peluang terbaik Barca di babak pertama diperoleh Memphis Depay yang kali ini turun sebagai starter, dari sebuah tendangan bebas. Namun, sayangnya tendangan bebas melengkung yang dilesakkan Memphis masih mampu dihalau kiper Galatasaray, Inaki Pena. Demikian pula dengan percobaan Memphis dari luar kotak penalti masih mampu diselamatkan dengan brilian oleh penjaga gawang pinjaman dari Barca sendiri.

Itu pasti malam yang "canggung" bagi penjaga gawang, yang dipinjamkan ke Galatasaray dan bermain melawan rekan setimnya yang masih bermain bersama beberapa bulan lalu. Dan itu adalah penampilan yang sangat profesional dan terpuji dari pemain berusia 23 tahun itu.

Tim tamu menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menahan serangan Barca, tetapi mereka juga menciptakan beberapa serangan berbahaya mereka sendiri. Kerem Akturkoglu menunjukkan mengapa dia adalah salah satu nama yang paling banyak dibicarakan di sepak bola Turki dengan lari yang indah dan penyelesaian yang luar biasa, Karem Arturkoglu melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti tapi sayang masih mengenai Erick Garcia sehingga bola berbelok arah sedikit dan melambung tipis di atas mistar gawang.

Lima menit jelang turun minum, Blaugrana kembali memberikan tekanan pada pertahanan Galatasaray. Akan tetapi, kurangnya kreatifitas serangan dari lini depan membuat serangan yang mereka lancarkan tak berbuah gol hingga wasit Benoit Bastien yang memimpin laga meniup peluit tanda turun minum.

Di babak kedua Blaugrana berupaya meningkatkan intensitas serangan mereka dan peluang demi peluang terus mereka ciptakan namun tak sebuah pun yang berbuah gol.

Melihat kebuntuan di babak pertama, pelatih Barcelona Xavi Hernandez pun melakukan tiga pergantian pemain sekaligus pada awal babak kedua. Entrenador asal Spanyol itu memasukkan Sergio Busquets untuk Nico Gonzales, Ousmane Dembele menggantikan Ferran Torres dan Gerard Pique untuk Ronald Araujo, yang memang terlihat tampil kurang memuaskan pada babak pertama.
Pergantian itu pun cukup membawa perubahan yang positif bagi permainan Barcelona. Dembele langsung melakukan aksi individu di sisi kanan pertahanan Galatasaray yang menambah daya kreativitas timnya.

Sergio Busquets memperoleh sebuah peluang yang nyaris membuat gol pembuka bagi tim tuan rumah, sayang tandukannya pada menit ke-57 masih mampu digagalkan oleh Inaki Pena yang melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola yang menuju ke gawangnya.

Sebuah peluang kembali didapatkan oleh pasukan Catalan, kali ini giliran Jordi Alba yang nyaris membawa klub raksasa Catalan itu unggul. Sayangnya, percobaan Alba dengan tendangan kaki kanan mendatar yang dilesakkannya dari luar kotak penalti masih menyamping tipis di sisi kiri gawang.

Lagi-lagi Inaki Pena menjadi mimpi buruk bagi rekannya sebelum dipinjamkan ke Gala, dengan brilian Pena mementahkan peluang yang dimiliki Barcelona. Dia meninju crossing berbahaya dari Jordi Alba, kemudian menghalau sepakan keras Frankie De Jong dari dalam kotak penalti.

Pada menit 71, Adama Traore melakukan aksi individu yang luar biasa dari sisi sayap kanan dan berhasil menusuk masuk ke kotak penalti. Namun sayang peluang emas yang didapatkannya terbuang percuma karena sepakan kaki kiri yang dilepaskannya hanya melambung di atas mistar gawang Inaki Pena.

Camp Nou nyaris bersorak di menit ke-75, peluang emas didapat Barcelona. Sontekan Luuk de Jong meneruskan tendangan salto dari Pierre-Emerick Aubameyang di mulut gawang Galatasaray masih membentur tiang gawang dan memantul ke pelukan Inaki Pena.

Keasyikan menyerang, Blaugrana kecolongan gol pada menit ke-78 oleh Bafetimbi Gomis. Penonton tuan rumah di Camp Nou langsung terdiam digantikan sorak sorai sekitar 1500 pendukung tim tamu di tribun. Namun itu tak berlangsung lama, wasit Benoit Bastien menganulir gol tersebut karena Gomis yang mantan pemain Swansea City itu, telah lebih dulu berada dalam posisi offside sebelum menerima umpan lambung akurat yang dilepaskan Patrick van Aanholt.

Pada 10 menit akhir pertandingan, Barcelona terus mengurung pertahanan Galatasaray. Akan tetapi, kukuhnya lini belakang Galatasaray membuat mereka gagal menorehkan satu gol pun hingga peluit panjang dibunyikan.

Dari laga kali ini, bisa dibilang, rasa percaya diri yang sedikit berlebih tampak menyusup ke dalam permainan Barcelona di awal pertandingan dan ini  memainkan peran besar mengapa mereka tidak mampu mengatasi lawan.

Tidak memulai dengan pemain-pemain seperti Gerard Pique dan Sergio Busquets menunjukkan bahwa Xavi terlalu percaya pasukannya memiliki lebih dari cukup kekuatan untuk mengilas Galatasaray dengan mudah. Dan sepertinya di situlah letak beberapa masalahnya.

Bagaimanapun laga leg kedua sudah menanti, dan Galatasaray akan percaya bahwa mereka memiliki peluang nyata untuk lolos minggu depan di kandang sendiri.

Dan bagi Barcelona, dalam upaya untuk lolos, mereka harus keluar dan bermain lebih lepas serta tidak lagi dengan tim spekulasi. Dengan El Clasico yang menanti segera setelah leg kedua, Xavi juga harus melakukan pemilihan yang tepat untuk pemain yang akan masuk di starting line-up, timnya harus mampu tampil dengan lebih banyak peluang nyata dan maksimal untuk mencetak gol di Turki nanti daripada yang telah mereka lakukan di Camp Nou.

Susunan Pemain:

BARCELONA (4-3-3): Marc-Andre ter Stegen; Sergino Dest, Ronald Araujo (Gerard Pique 46'), Eric Garcia, Jordi Alba; Nicolas Gonzalez (Sergio Busquets 46'), Frenkie de Jong, Pedri; Adama Traore (Luuk de Jong 80'), Ferran Torres (Sergio Busquets 46'), Memphis Depay (Pierre-Emerick Aubameyang 61').
Pelatih: Xavi Hernandez

GALATASARAY (4-2-3-1): Inaki Pena; Sacha Boey, Victor Nelsson, Marcao, Patrick van Aanholt; Berkan Kutlu, Taylan Antalyali; Ryan Babel (Emre Kilinc 68'), Sofiane Feghouli (Alexandru Cicaldau 79'), Muhammed Kerem Akturkoglu (Baris Yilmaz 90+2'); Mostafa Mohamed (Bafetimbi Gomis 68').
Pelatih: Domenec Torrent

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun