Usai Istirahat Panjang, Kini Nadal Menatap Australian Open 2022

Rafael Nadal saat ini dalam perjalanannya untuk menjadi pemimpin sepanjang masa dalam perebutan gelar grand slam, jika dia berhasil mengangkat trofi di Australia Terbuka akhir bulan ini, maka ia akan menjadi orang pertama yang mengoleksi 21 gelar juara Grand Slam, yang tahun lalu gagal ditorehkan oleh Novak Djokovic karena kalah di final US Open dari Daniil Medvedev.

Nadal, yang absen dari Wimbledon, Olimpiade Tokyo, dan US Open pada 2021, karena cedera baru kembali beraksi bulan lalu di turnamen eksibisi Abu Dhabi di mana ia kalah dari Andy Murray.

Nadal yang berusia 35 tahun, yang dites positif COVID-19 bulan lalu, juga turun di nomor ganda di turnamen Melbourne Summer Set ini, berpasangan dengan petenis sesama Spanyol, Jaume Munar. Mereka meraih kemenangan di nomor ganda ini, akan tetapi pasangan itu menarik diri dari pertemuan di babak kedua pada hari Kamis lalu, seharusnya mereka bertemu  dengan pasangan Andrey Golubev dan Franko Skugor.

Kembalinya Rafa ke persaingan di lapangan tentu menjadi hal yang menarik, Nadal telah keluar dari cedera panjangnya yang disebabkan oleh sindrom Mueller-Weiss, displasia skafoid tarsal, kelainan bentuk salah satu tulang di kaki tengah, yang memainkan peran penting dalam mobilitas kaki.

Dalam wawancara bersama ATP Tour.com menjelang kemenangan pembukaan Nadal di Melbourne, Carlos Moya, pelatih Nadal mengatakan jika mereka telah melalui banyak momen ketidakpastian karena kaki Rafa tidak membaik.

Mengucapkan selamat tinggal pada musim lalu bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi seseorang seperti dia, yang sangat suka berkompetisi. Lalu banyak berobat ke dokter, dalam sebulan terakhir dia mengalami kemajuan. Kami tidak yakin bagaimana dia akan merespons. Ada beberapa momen yang cukup sulit, tetapi tekadnya luar biasa. 

Kami di sini, senang melihatnya bermain di Melbourne. Dia lebih dari cukup siap untuk segala sesuatunya berjalan dengan baik.