Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ruang Angkasa yang Kini Tidak Lagi Sunyi

6 Januari 2022   18:08 Diperbarui: 6 Januari 2022   18:11 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: memory-alpha.fandom.com

Eksperimen senjata anti-satelit itu menciptakan sejumlah besar puing-puing luar angkasa, yang menurut perkiraan US Space Force atau Angkatan Luar Angkasa AS ada sekitar 3.000 keping puing-puing yang masih mengorbit Bumi dan menimbulkan bahaya.

Kekhawatiran China atas SpaceX sesungguhnya menunjukkan betapa pentingnya ruang angkasa dalam persaingan China-USA. 

Banyak analis militer memperkirakan bahwa di masa depan akan terjadi konflik kepentingan antara kedua kekuatan ini. Dimana antara kedua belah pihak akan terlibat konflik tajam yang bertujuan untuk menghancurkan atau mengganggu sistem komunikasi satelit lawan untuk menghambat penentuan posisi, navigasi, dan waktu aset militer mereka.

Bagi Beijing proyek Starlink milik Elon Musk ini, bukan sekedar proyek bisnis Elon Musk, tetapi sebagai bagian dari strategi ruang angkasa Amerika Serikat.

Diketahui bahwa Proyek Starlink bertujuan untuk menyediakan akses internet global melalui jaringan satelit yang luas di orbit Bumi yang rendah. Dengan jaringan satelit di orbit, informasi dapat berjalan "jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kabel serat optik dan juga dapat menjangkau lebih banyak orang dan tempat melalui ruang hampa udara," tulis perusahaan milik Elon Musk itu di situs webnya.

SpaceX mengirim batch pertama satelit Starlink ke orbit pada Mei 2019 dan sekarang mereka memiliki lebih dari 1.600 unit satelit yang berfungsi di jaringannya. Komisi Komunikasi Federal AS telah memberikan izin kepada SpaceX untuk meluncurkan sekitar 12.000 unit satelit, tetapi pihak perusahaan itu mengatakan mereka ingin memiliki hingga 42.000 unit satelit di orbit Bumi hingga pada pertengahan 2027 nanti.

Satelit Starlink bertanggung jawab atas sekitar 1.600 pertemuan jarak dekat antara dua pesawat ruang angkasa setiap minggu, yang menyumbang hampir setengah dari semua insiden tersebut, kata Hugh Lewis, ahli puing-puing ruang angkasa di University of Southampton di Inggris.

Ruang angkasa saat ini bukanlah tempat paling aman bagi Bumi, ruang angkasa kini perlahan akan menuju ruang yang vital untuk diperebutkan oleh negara-negara dengan kemampuan tekhnologi dan juga kemampuan finansial lebih.

Mungkin, tidak lama lagi anak-anak atau cucu-cucu kita akan memandang langit malam dengan terkesima, melihat ruang angkasa dipenuhi oleh manuver-manuver kendaraan ruang angkasa atau bahkan mungkin peperangan laksana film star wars.

Yang jelas, sekarang ini ruang angkasa bukan lagi ruang kosong, bukan lagi ruang tanpa status tetapi ruang yang akan mengendalikan lalulintas informasi dan bahkan hajat hidup orang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun