Pada sebuah wawancara, Howard Stern mencatat bagaimana Rolling Stones memulai tur Amerika Utara mereka dengan penghormatan kepada mendiang drummer Charlie Watts yang meninggal pada bulan Agustus di usia 80 tahun.
Selama wawancara dengan sang vokalis, Mick Jagger berbicara tentang teman band yang juga sahabatnya yang tercinta, Charlie Watts.
"Charlie adalah detak jantung untuk band, dan juga kepribadian yang sangat stabil," kata Jagger.
"Dia tidak boleh diganggu. Dia adalah orang yang sangat dapat diandalkan, bukan seorang diva - itu hal terakhir yang Anda inginkan dari seorang drummer." lanjut Jagger lagi seperti dikutip dari Central Recorder.
Jagger juga memuji selera humor Watts yang cukup renyah serta hubungan mereka di luar band.
"Saya merindukan Charlie karena dia memiliki selera humor yang tinggi, dan kami juga di luar band, kami sering hang out dan memiliki waktu yang menarik," jelas Mick Jagger yang kini telah berusia 78 tahun itu.
"Kami menyukai olahraga, kami pergi menonton sepak bola, kami pergi ke pertandingan kriket, dan kami memiliki minat lain yang sama selain musik."
Jagger juga berbagi cerita bagaimana Watts meski selalu low profil tapi tetap menonjol selama tur.
"Setiap kali kami berkumpul dan berlatih, kami sering berkata, 'Oh, Charlie akan mengatakan ini, lalu dia akan melakukan itu,'" jelasnya.
Rencananya The Rolling Stones akan melakukan tour Amerika Utara bersama personil lengkapnya, namun Charlie Watts terpaksa harus keluar dari rencana tur band yang akan datang sebelum kematiannya karena masalah kesehatan yang belum jelas, Charlie bersikeras bahwa grup itu harus terus berjalan meski tanpa dia.
Mick Jagger juga mengungkapkan perasaannya bagaimana rasanya kehilangan personil band dan juga sahabat di dalam dan di luar band.
"Kami melakukan begitu banyak pertunjukan dengannya dan begitu banyak tur dan begitu banyak sesi rekaman, aneh rasanya tanpa dia." aku Jagger.
"Dan dia berkata, ketika dia sakit, dia berkata, 'Kamu harus melanjutkan dan melakukan tur ini. Jangan berhenti karena aku.' Jadi kami melakukannya." tambah Mick Jagger lagi mengenang saat-saat terakhir Charlie.
Watts adalah pemimpin band jazz yang terkenal ketika dia terkena kanker tenggorokan pada tahun 2004. Dia menerima perawatan ekstensif dan sembuh total. Kembalinya kesehatan Charlie Watts ini memungkinkan dia untuk melanjutkan tur dengan the Rolling Stones.
Namun kabar duka itu datang di bulan Agustus lalu, Charlie Watts meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya. Ia meninggalkan keluarga yang dicintainya di usia 80 tahun. Istrinya Shirley, saudara perempuan Linda, serta anak perempuan Seraphina dan cucu perempuan Charlotte.
Duka yang dalam bukan saja dirasakan oleh keluarga mendiang, kru dan personil the Rolling Stones tapi juga oleh seluruh fans yang tersebar di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H